CASANOVA - 15 (WE ARE)

995 131 16
                                    

Gabriel berdiri mematung di halaman belakang, tubuhnya bergetar saat dia menatap liam yang berdiri di depannya, tertawa kecil dengan pisau berlumuran darah di tangannya.

Di kaki Liam, tubuh anjing peliharaan mereka tergeletak tak bernyawa, darahnya meresap ke dalam tanah.

Mata Gabriel membelalak, rasa ngeri, marah, dan ketakutan bercampur menjadi satu.

"Liam... apa yang telah kau lakukan?".

suara gabriel serak, hampir tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

Liam hanya memandangnya dengan senyum polos, seperti anak kecil yang tak menyadari kesalahannya.

"Dia sangat berisik, jadi aku membuat anjing itu diam, Mama.".

Ucapannya dengan polos.

Gabriel mendekati Liam dengan langkah cepat, perasaannya berkecamuk antara ketakutan dan rasa tanggung jawab sebagai orang tua.

"Itu salah, liam! Tidak seharusnya kau membunuhnya".

suaranya mulai meninggi, tangannya bergetar, tidak bisa lagi menahan ledakan emosinya.

Dia melihat ke dalam tatapan liam , sorot mata itu begitu mirip dengan jacob, rasa takut menyeruak dalam tubuhya. Liam... anaknya, perlahan-lahan berubah menjadi sosok yang sangat mirip dengan jacob inilah yang ia paling takutkan. sosok yang kejam dan tanpa belas kasihan.

Dalam kemarahan dan ketakutan yang tak terkendali, gabriel mengayunkan tangannya dan menampar wajah liam dengan keras, suara tamparan itu bergema di seluruh ruangan.

Liam terdiam, matanya melebar karena terkejut, pipinya memerah di tempat tamparan gabriel mendarat.

"Apa yang kau lakukan pada anak kita gabriel!?".

Suara teriakan dan berat itu datang dari belakang gabriel, hingga membuat seluruh tubuh gabriel terdiam.

Jacob berdiri di ambang pintu, matanya yang tajam menatap gabriel dengan kemarahan yang membara.

Langkah jacob lambat namun penuh ancaman saat dia mendekat, wajahnya mengeras, menahan emosi yang yang membara.

"Liam, masuk ke dalam kamarmu!!".

perintah Jacob, suaranya tenang namun tegas.

Tanpa protes, liam melangkah pergi, meninggalkan gabriel sendirian berhadapan dengan kemarahan jacob.

Begitu pintu tertutup, jacob mencengkeram lengan gabriel dengan  kuat yang membuatnya meringis kesakitan.

"Beraninya kau menyakiti anak kita seperti itu?".

Ucap jacob dengan marah, suaranya kini menggeram, mengalirkan ancaman yang tak terucap.

"Kau tahu apa yang terjadi ketika kau membuatku marah, Gabriel."

Gabriel mencoba menarik tangannya, namun cengkeraman Jacob terlalu kuat.

"Aku...aku tidak sengaja, jacob aku tidak berniat menyakitinya!!".

Gabriel berusaha menjelaskan, suaranya tercekik oleh rasa takut yang semakin merambat di tenggorokannya.

Jacob tidak mendengarkan, Amarahnya sudah memuncak.

Kemudian dia mendorong gabriel dengan kasar ke tembok, tubuhnya yang besar mendominasi ruang di sekitarnya.

"Aku tidak peduli, kau dengan beraninya melukai liam, aku akan membuat perhitungan dengamu gabriel!".

Dalam sekejap, jacob mengayunkan tinjunya dan menghantam gabriel tepat di perutnya, hingga membuatnya jatuh tersungkur.

Napas gabriel terputus, dan dia berusaha menahan tangisan, ia meringkukan badannya menahan rasa sakit.

Punishment For The Casanova (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang