PROLOG

3.1K 161 0
                                    

Langit yang berwarna biru cerah telah sirna dan tergantikan oleh mega merah yang menghiasi langit di sore hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit yang berwarna biru cerah telah sirna dan tergantikan oleh mega merah yang menghiasi langit di sore hari.

Disebuah pemakam terdapat banyak orang yang mengunjungi tempat peristirahatan terakhir sang jenazah yang meninggal secara tragis yang kematian sempat menggemparkan warga disekitarnya, jenazah itu seorang remaja perempuan yang masih duduk dibangku sekolah menegah atas (high school) mati dalam keadaan hina dengan tubuh yang dinodai oleh tangan kotor manusia yang tidak bertanggung jawab bahkan sang cabang bayi yang masih bergumpal darah pun kehidupannya harus terengut bersama sang inangnya.

Orang² mulai berlalu lalang untuk pulang kerumah mereka masing - masing karena waktu sudah sangat sore menuju malam dan masih banyak perkerjaan yang orang - orang harus dilakukan dirumah.

Seseorang yang sedari tadi diam memandangi , mulai menghampiri seorang pria yang jaraknya tidak jauh dari gundukan makam yang baru saja dimakamkan , yang dimana orang itu adalah kakak dari jenazah perempuan yang telah di kebumikan.

"Hei jacob apa kau berniat untuk pulang".

Pria yang dipanggil jacob menolehkan pandangannya pada sang sahabatnya.

"Tidak aku akan di sini kevin jika kau ingin pulang , pulang lah sendiri jangan mengajakku".

Kevin hanya terkekeh mendengar penolakan dari jacob namun dirinya masih menetap tanpa meninggalkan sahabat karibnya , dan kemudian ia merogoh sakunya untuk mengambil sebatang rokok dan pemantik api, dan menyalakannya.

Asap nikotin ia hirup dan menikmati rasa tembakau yang mulai menyebar di paru - parunya, dan menghembuskannya.

Asap memenuhi udara di sekitar pemakaman yang membuat suasana semakin menyesakkan namun disisi lain menenangkan.

"Come on dude , apakah kau berniat menginap di pemakaman bersama mayat mati disini ... ayolah adikmu sudah tiada bahkan ia tidak bisa hidup lagi untuk apa kau tangisi dia jacob?"

Kevin melangkahkan kakinya menuju jacob dan membungkuk untuk mensejajarkan mulutnya dengan telinga jacob.

"Dibandingkan kau membuang waktu mu untuk berduka, alangkah baiknya jika kau membuat skenario sebuah pembalasan dendam atas apa yang dia lakukan pada adikmu, itu pasti menarik bukan?"

Kevin memasukan kembali sebatang rokok dibilah bibirnya dan menghisapnya

" aku tau kau pasti sudah tau pelakunya dibalik kematian tragis adikmu jacob davinsche "

Tubuh jacob mulai gemetar akan emosi yang ia rasakan , tangannya terkepal bahkan urat² disekitar tangganya semakin menonjol hingga membuatnya terkesan menakutkan dan pupil mata onyxnya bersinar akan dendam yang tersirat dalam matanya yang mengenang kembali tubuh kaku yang berlumuran darah di setiap sisi luka adiknya bahkan yang paling menyedihkannya darah terus mengalir dari selangkangan tempat dimana ia mengandung janin yang masih berumur beberapa minggu.

Darah itu terus mengalir tanpa hentinya seakan menyiratkan tangisan sang janin yang direnggut nyawanya secara paksa oleh para manusia biadab yang kejam.

Adiknya menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan kabar itu menjadi pukulan keras bagi jacob bahkan makhluk suci yang tidak berdosa yang tidak ia ketahui pun harus mati dalam insiden tragis kematian adiknya.

Di Hari ulang tahun ,hari yang bahagia dimana bertambahnya umur seseorang namun menjadi hari yang terakhir yang penuh duka dari kehidupan sang adik.

Air mata mengalir begitu saja membasahi wajah jacob , rasa kecewa memenuhi hatinya namun rasa dendam lebih mendominasi setiap syaraf otaknya.

Ia berjanji dengan darahnya sendiri bahwa ia akan membalas perbuatan yang setimpal bagi si pelaku bahkan untuk membuatnya merasakan apa yang dirasakan adiknya dan jacob berjanji bahwa kematian akan menjadi penderitaan yang pedih dan menyakitkan bagi orang - orang yang telah menyakiti adiknya.

" Bajingan pengecut!! ".

Jacob berteriak penuh emosi yang memecahkan kesunyian di area pemakaman , angin mulai berhembus kencang hingga membuat dedaunan yang telah kering yang memasuki musim kemarau mulai berguguran dan berhamburan

Kevin yang tidak jauh darinya tersentak mendengar teriakan emosi jacob namun ia tersenyum miring seakan puas melihatnya.

Dan dirinya mulai hilang diantara banyaknya daun berhamburan yang dihempaskan oleh angin meninggalkan jacob sendirian.

"Maafkan aku ya tuhan hiks... maafkan semua dosa adikku kenapa dia harus mati dengan cara seperti ini, bahkan aku selalu berdoa disetiap detik nafasku sebelum kematianku aku berharap bisa membuatnya menjadi seorang yang sukses dan berpendidikan tapi sekarang hanya kegagalan yang kudapatkan".

Jacob terus menangis pusaran kuburan milik adiknya hingga tanah yang masih segar menjadi lembab karena tetesan air mata jacob yang berjatuhan membasahi tanah.

Matanya mulai beralih menatap penuh lekat batu salib milik adiknya, dengan tatapan sembab yang penuh amarah ia berjanji pada dirinya untuk membalaskan dendam atas kematian adiknya.

Tbc...

Punishment for the casanova akan dimulai di chapter selanjutnya.




















Punishment For The Casanova (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang