CASANOVA-02 (DEAD)

3.1K 173 3
                                    

WARNING:

Sex scene.





Seorang lelaki bernama gabriel
tengah berjalan disekitar sekolah pada malam hari hingga disuatu tempat gudang yang terbengkalai dibelakang sekolah dirinya mendengarkan samar-samar suara jeritan dan tangisan perempuan yang sepertinya tengah disiksa.

Gabriel melangkahkan kakinya memasuki ruangan yang terdapat suara perempuan tersebut dan membuka pintu dengan pelan.

Dirinya dikejutkan oleh seorang perempuan yang tengah diperkosa berramai - ramai oleh empat pria , dan dilihat dari wajahnya sepertinya perempuan itu seusia dengannya.

Perempuan itu terus menangis dan berteriak kesakitan ketika para bajingan itu memperkosannya bahkan sebagian selangkannya dibasahi oleh darah dan air main yang mengkotori tubuh dan lantai.

"Ku...kumohon berhentii aku tengah hamil hiks... kumohon kasihannilah aku tuan".

Perempuan itu menangis bahkan dirinya sampai terjatuh dari sofa , dan dirinya bersujud didepan pria yang menyetubuhinya.

Memohon belas kasih mereka untuk tidak menyetubuhinya.

"Diamlah jalang , mulutmu terlalu berisik".

Salah satu pria yang sedari tadi menonton segera mencengkram rahang perempuan itu dan mengarahkan kejantanannya yang sudah menegang dan memasukkanya dalam mulut perempuan yang tengah bersimpuh.

"T..tuan ku..kumohon Jangan arghmmm".

Pria itu dengan kasar memompa penisnya dalam rongga mulut perempuan itu, hingga dirinya tersedak.

Pria ketiga segera membuka paksa pahanya dan dengan kasar memasukan penisnya pada lubang vagina yang berlumuran darah dan air mani, pria itu segera memanggil kedua temannya untuk ikut serta mengagahinya bersama sama.

"Arghhhhh sakitthh".

Rasa robekan dari lubang vaginanya memenuhi saraf otaknya, rasa sakit yang mendalam dalam hati bahkan tubuhnya membuat perempuan itu semakin menggila memohon belas kasih mereka yang tega memperlakukannya dengan hina seperti ini.

Air mata terus mengalir dari mata yang kehilangan sepercik cahaya harapan, ketika dirinya merasakan sakit yang tak tertahankan pada perutnya, darah dengan derasnya keluar dari lubangnya membasahi ketiga benda hina yang berlomba lomba memasuki lubangnya tanpa memperdulikan darah yang terus mengalir.

Padanganya semakin kosong dan telinganya terasa tuli akan desahan para pria yang menyetubuhinya, pikirannya terus memikirkan dirinya yang keguguran ketika merasakan darah yang terus mengalir tiada henti.

Rasa penyesalan dan amarah menyeruak dalam tubuhnya akan bayinya yang direnggut secara paksa.

Dendam memencar dari matanya, dengan sekuat tenaga perempuan itu memberontak dan mengigit penis yang ada didalam mulutnya dengan keras.

"Arghhhhh shit jalang sialan, awas saja pelacur murahan aku akan membuat penyiksaanmu semakin menyakitkan,  dan aku akan membuatmu mengingat setiap rasa luka... bahkan diakhir hidupmu".

Pria itu mencekram rambut ikalnya dengan keras hingga menbuatnya kesakitan.

Plakk!!

Tamparan keras yang dia dapatkan di wajah membuat tubuh ripuhnya terpelanting jatuh dikerasnya lantai, hingga membuat pertautan mereka berempat terlepas.

Perempuan itu menatap nanar pada ketiga pria telanjang yang menatapnya dengan tatapan rasa tidak suka.

Hingga perhatiannya teralihkan pada suara benda yang berderit sepanjang lantai.

Dirinya dikejutkan dengan pria yang sebelumnya, tengah membawa sebilah kapak ditangannya.

Tatapanya berkaca kaca ketika melihat benda itu akan melayang diatasnya.

"Kumohon tuan maafkan aku ...tolong hiks tolong jangan bunuh aku".

Dirinya mencoba menggerakkan tubuhnya untuk menjauh tapi ketiga pria yang ada disisinya segera mengagalkan rencananya dengan mencekal tangan dan kakinya.

Tatapan sendunya menyiratkan rasa pasrah dalam dirinya ketika kapak itu mulai menghantam tubuhnya.

Kapak itu dengan brutalnya menghantam tubuhnya hingga membuat tubuhnya hampir hancur darah dengan derasnya keluar membasahi lantai yang kotor , kemarahan pria itu tidak sampai disitu saja , kapak itu terus diayunkan menuju lehernya mencoba untuk memisahkan kepala dari tubuhnya.

Kepala perempuan itu menggelinding terpisah dari tubuhnya , dan menggelinding tepat di depan pintu gudang.

Dimana gabriel tengah menonton penyiksaan dari perempuan itu.

Rasa terkejut dan mual memenuhi indra penciuman ketika merasakan bau anyir darah.


Gabriel terkejut ketika netra mata perempuan itu masih menatap dirinya dengan amarah dalam posisi kepala terpenggal.

Karena tidak kuat melihat kengerian didepan matanya dan bau anyir darah membuatnya pusing hingga pada akhirnya gabriel hilang kesadarannya.















Tbc...



Punishment For The Casanova (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang