Chapter 3

49 9 2
                                    

Pakaian keduanya sudah terlepas begitu saja. Berserakkan di lantai. Suasana kamar ini terasa panas dan dipenuhi oleh aroma feromon manis yang menguar. Beserta suara erangan dan desahan, dikeluarkan kedua werewolf yang saling menindih. Menempelkan kedua kulit telanjang satu sama lain. Saling mengerang saat kulit telanjang mereka bergesekkan dan membuat kedua tubuh bergetar hebat akibat sensasi itu.

"Akhhh..." Erangan lolos dari mulut Wonwoo ketika lidah panas Mingyu bergerak mengisap kedua puting kemerahan yang menegang. Hingga feromon milik sang omega makin menguar di dalam kamar. Membuat sang elder menggeram. Menahan birahi agar tidak menyakiti sang mate di bawahnya. Mingyu harus berlaku lembut pada Wonwoo agar omega keras kepala itu luluh.

Well, Jeon Wonwoo memang sudah kalah telak dari sang elder. Ia tidak berdaya ketika Mingyu membawa tubuh bergetar yang sedang inheat ke dalam sebuah kamar. Dan di sinilah Wonwoo berada. Berbaring tanpa perlawanan di bawah kungkungan seorang Kim Mingyu yang kelaparan ketika mencium aroma feromon dari tubuhnya.

Jujur, Wonwoo ingin mengumpat dan mengutuk Mingyu karena berani menyentuh tubuh polosnya. Sekali pun Mingyu ditakdirkan sebagai mate, tapi Wonwoo tidak akan sudi ditandai sang elder yang selalu menghina dirinya.

Wonwoo itu masih waras untuk tidak jatuh ke dalam pesona bejat seorang Kim Mingyu. Mingyu adalah elder brengsek yang seenaknya memutuskan jika Wonwoo setuju untuk dijadikan mate abadi.

"Ahh... L-lepashhh... akhh...." Tubuh si surai coklat melengking ketika Mingyu mengisap keras puting kanan. Mengigit dan mengulumnya dengan sensual. Membuat Wonwoo serasa hilang akal akibat isapan itu.

Mingyu menyeringai ketika merasakan kaki jenjang sang omega melingkar disekitar pinggang. Hingga kedua genital yang menegang itu saling bersentuhan. Bergesekkan satu sama lain. Menghantarkan geyar listrik statis yang mampu membuat tubuh keduanya bergetar hebat. Feromon Jeon Wonwoo makin menguatkan geleyar yang disebabkan sentuhan itu.

Bibir si surai pirang bergerak naik ke atas. Mengecup sepanjang garis leher Wonwoo yang mengeluarkan feromon menggoda, dan berakhir di telinga si omega.

"Kau menikmatinya, Jeon. Menyerah saja. Kau sudah kalah telak." Mingyu berbisik pelan di telinga Wonwoo, sebelum lidahnya terjulur untuk mengulum cuping telinga Wonwoo. Hingga wajah si surai coklat memerah sempurna ketika lidah Mingyu menjilat lembut cupingnya.

Gila! Lidah Mingyu bisa membuat Wonwoo menjadi tidak waras dalam sekejap. Jika tadi ia ingin menolak mati-matian, maka sekarang Wonwoo menginginkan lidah lembut itu menjilat setiap inci tubuh.

"Akhhh.. G-gyuuhh... A-aku... m-m-mohonhhh....." Desahan itu keluar dari mulut Wonwoo ketika genital Mingyu dengan sengaja digesekkan. Saliva si surai coklat terlihat membasahi dagu karena sejak tadi mengerang. Matanya terlihat sangat sayu. Menyiratkan permohonan. Jeon Wonwoo ingin rasa heat ini berhenti.

"Jadi milikku.." Sebelum sempat Wonwoo membalas pernyataan itu, Mingyu mencium bibirnya. Melumat dan mengisap dengan penuh gebu. Seakan tidak mau melewatkan setiap rasa manis yang ada di mulut Wonwoo.

"Amhhhh... " Mulut Wonwoo terbuka, hingga lidah sang elder melesak masuk. Mengecap setiap rasa manis di dinding mulut sang omega. Lidah panas itu membelai lembut milik Wonwoo, lalu mengisapnya berulang kali. Membuat Wonwoo serasa melayang akibat ciuman memabukkan itu. Ia tidak pernah tahu jika rasa berciuman akan senikmat ini.

Ternyata Kim Mingyu memang pintar ketika berhubungan sex. Mungkin pengalaman sang elder lebih tinggi ketimbang Wonwoo. Si omega perawan. Tidak heran memang, Mingyu itu sangat menggoda dan banyak sekali para wanita untuk melakukan one night stand dengan si surai pirang.

Fated Pairs | Meanie CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang