Bab 13 : AKAN TINGGAL DENGAN GADIS.

0 0 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semua mobil spot hitam telah berhenti di sebuah rumah yang sangat sederhana, tiba-tiba keluarlah dua laki-laki dari dalam mobil tersebut, berada di depan halaman sebuah rumah yang beralasan rumput-rumput hijau.

"Kau yakin ini rumah yang ditinggali Kakakku Frans?" tanya Ariza yang seakan tak percaya setelah melihat keadaan itu.

“Iya pak ini tempat tinggal Tuan Frans,” ucap Rifaldo yang menegaskan untuk menyakinkan pada Ariza.

Ariza seakan tak percaya dengan yang dilihatnya, ia menatap sekeliling dengan wajah yang sangat syok dan merasa agak jijik dengan apa yang di lihatnya saat ini. Tempat yang begitu sangat kumu menurut yah, bahkan rumah itu seperti akan roboh.

Tak lama Ariza melihat kakaknya yang entah dari mana berjalan sambil membawa dua kantong kresek hitam besar. Frans kaget melihat adiknya berada di depan pintu rumah kontrakan yah itu.

"Riza? Kamu ngapain ada disini?" tanya Frans yang kaget melihat adik tirinya ada disana.

"Ouh ini, aku bawa ini dari ibun. Kakak lupa membawa ya," ucap Ariza yang menyodorkan sebuah tas yang berisi beberapa baju hangat.

“Ouh iya! Sebenarnya aku nggak lupa sih, emang aku yang minta tolong sama ibun untuk disiapkan saja, seharusnya nggak juga diantarkan kesini. Lagian aku bisa besok kerumah buat ngambil, cuman waktunya mungkin nggak akan sempet jadi minta tolong sama ibun buat disiapin saja. Tapi, makasih ya kamu sudah jauh-jauh mau nganterin ini ke kakak," ucap Frans dengan ukiran senyum lebar yang terukir di wajahnya.

“Ka, kakak yakin akan terus tinggal disini?” Menatap kakaknya dan menencari kepastian dari kakaknya, agar mau merubah pikirannya.

“Aku yakin Za, lagian ini udah jadi keputusanku, jauh sebelum kau datang.” Jawab Frans yang saat ini menatap adiknya yang sepertinya tak rela jika Frans harus tinggal di rumah sederhana tersebut.

“Tapi kak, tempat ini jauh banget dari rumah kita yang nyaman, lihat temboknya kusam. Pasti nanti ada banyak serangga, atau bahkan binatang yang akan datang kedalam rumah kak. Nggak-nggak, aku ngga bisa ninggalin Kakak kayak gini. Biar Riza nyari apartemen aja gimana? Atau vila gitu buat kakak tinggal. Dari pada di rumah sederhana kayak gini, udah jelek terus sempit, kecil kaya gitu apa nyaman buat kakak tinggal, pasti banyak nyamuk dan kotor lingkungan ya kak,” protes Ariza yang sudah terbiasa dengan hidup nyaman dan mewah.

“Riza, kakak baik-baik saja lagian kakak cuman ngontrak di rumah ini, itu juga hanya sementara kakak tinggal sendiri, dan sesuai kantong ku juga sih.” Jawab Frans menanggapi adiknya yang bawel tersebut.

“Kak jika kakak pindah karena aku, maka aku merasa sangat bersalah loh kak, plis kaka jangan pindah lagi yah. Biar aku cari alesan ke papah soal ini, yah kak. Kakak sekarang balik lagi aja kerumah besar oke!.” Bujuk Ariza kepada kakak sulungnya.

“Ariza ini bukan salah kamu, tapi udah jadi keputusanku sejak lama. Kamu jangan merasa bersalah, kakak ngga pernah nyalain kamu. Malah kakak seneng banget kamu itu Tuan Ariza pemilik Shin Grup yang membanggakan itu ternyata adalah adikku. Lagian itu bagus buatku bisa bebas dengan tuntutan dari papah soal Shin Grup, jadi kau kelola perusahaan papah dengan baiknya.” penjelasan Frans yang menepuk pundak adiknya.

“Kak, aku sudah muak dengan ucapan kakak yang selalu merendahkan diri seperti itu, kakak itu hebat kok! Buktinya bisa membangun 3 restoran dalam waktu 4 tahun. Gimana kakak nggak hebat coba," ucap Ariza yang memuji kakaknya itu.

“Aku ini hanya pecundang, pengecut, orang yang gagal, dan tak berguna. Jadi kau tak usah memperdulikan kakak lagi yah Riza, sekarang kamu fokus saja sama apa yang kamu kelola saat ini, sana pulang yah jangan pikirkan kakak, aku pasti baik-baik saja disini, maaf kakak tak menyuruh kamu masuk takut bukan selera kamu, dan semakin banyak cacian kamu lontarkan nantinya pada rumah usang ini.” Penjelasan Frans yang membuat Ariza sangat garam.

“KAKAK! Sekali lagi kakak ucapan kata-kata itu lagi, aku ngga bakalan maafin kakak, kakak adalah orang yang paling Riza sayang, dan paling Riza kagumi sejak kecil," ucap Ariza yang menjelaskan tentang apa isi hatinya.

“Iya kakak minta maaf, sekarang kamu pulangnya, istirahat. Kamu juga jaga kesehatan kamu, jagain juga ibun juga,” ujar Frans yang meminta adiknya suruh pulang.

“Yaudah kakak juga harus jaga diri dengan baik yah, kalo butuh apa-apa hubungi aku atau minta bantuan Mizuki aja yah," ujar jawab Ariza sebelum dia masuk kedalam mobilnya lagi.

“Iya Riza, terima kasih, kamu mau perhatian sama kakak, kamu hati-hati pulangnya," ujar Frans.

Ariza Langsung masuk menurunkan kaca mobilnya, lalu langsung melambaikan tangan setelah mobil tersebut agak jauh untuk salam perpisahan pada kakaknya itu.

*Pukul 14.00 siang

Frans yang saat ini tengah disibukan dengan aktifitasnya di dalam ruangan dapur rumah kontrakan yah, tiba-tiba HP-nya berdering. Tertera nama saudarinya 'FRANDA' yang menelfon yah. Mengatakan jika Frans disuruh untuk kerumahnya sekarang juga, makanya Frans dengan cepat menutup kompor yah.

~KEDIAMAN RUMAH KELUARGA EKALAUYAR~

Terlihat seorang wanita berambut pirang, tengah bersama putrinya yang masih berusia 3 tahunan, ia seperti sedang menunggu seseorang dari gerbang pintu rumah mereka hingga sebuah sepeda motor memasuki perkarangan mereka.

"Ayah, ayah datang..." ucap gadis kecil itu dengan terbatah-batah.

"Frans, kau sudah datang," ucap Franda yang melihat Frans tengah memarkirkan motornya.

"Ada apa kau menyuruh ku untuk datang segera," tanya Frans yang kebingungan.

Franda menyuruh putrinya salam pada om yah itu, Frisya gadis kecil berusia 3 tahun itu mencium punggung tangan om yah dengan segera.

"Frans begini, aku akan merepotkan kamu lagi. Hemm... Iya aku tahu, aku selalu membuat kamu repot. Aku sebenarnya tak enak hati tapi..." ucap Franda yang bingung mau mengatakan apa.

"Jangan banyak basa-basi, aku masih ada yang harus di kerjakan Ndah. Aku mau ke material mau beli rooftop," ucap Frans yang memang sedang mempersiapkan rumah kontrakan sebelum hujan.

"Okey, maaf yah Frans karena telah membuat kamu datang padahal kamu sedang sibuk. Begini Frans, aku boleh nitip Frisya nggak sama kamu? Nggak lama kok, cuman satu mingguan aja, aku ingin pergi ke Jerman mau nyusul Nois. Tapi, Frisya tak mau ikut dia terus merengek-rengek minta tinggal sama kamu," ujar Franda yang menjelaskan keadaan dia saat ini.

"Begitu, yaudah siapkan aja pakaian gantinya, " ucap Frans.

Bersambung...

MAS KOKI MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang