Bab 20 : AKHIR KU TEMUKAN KAMU.

0 0 0
                                    

🍁🍁🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

Shintia yang langsung cakap, dan tanggap ia berlari menuju keamanan untuk melihat rekaman CCTV untuk mencapai keadaan pasien tersebut, karena kondisinya yang memang belum stabil apa lagi dia belum sepenuhnya pulih.

"Pak boleh minta tolong ada seorang pasien yang labur dari ruangan Bangsal B2 unit. Kemarin malam baru di pindahkan dari ruang IGD setelah operasi, ia belum di cek lagi kondisinya." Penjelasan dari Shintia yang meminta kepada penjaga dari keamanan itu.

Setelah di lihat, memang dia keluar dari ruangan pukul jam 05.30 pagi menuju keluar dari kamar, sempat bertanya-tanya pada beberapa orang yang dia temui.

"Itu dia, coba pak zoom dan pergi kemana dia?" ucap Shintia yang meminta kepada penjaga.

"Seperti dia pergi keluar," ucap si penjaga.
"Pak ada CCTV lagi gak di halaman rumah sakit setidaknya dia naik mobil apa?" ucap Shintia yang langsung meminta kembali

Setelah di lihat kembali memang tak ada lagi CCTV di luar rumah sakit hanya sebatas sampai halaman parkiran, jadi Shintia tidak tahu pria yang dimaksud itu naik apa untuk pulang. Shintia langsung menelfon Clarissa tapi malah tidak aktif ponsel milik Clarissa, ia menelepon Belinda.

"Hallo Lin, Risa sama kamu gak?... Okey, spiker dong!.... Ris, aku menemukan dia sekarang... Seperti dugaanmu dia lari dari rumah sakit, hanya saja CCTV tidak dapat menjangkau sampai jalan raya karena katanya rusak CCTV yang menghadap ke arah jalan... Okey, aku kesana sekarang... Aku juga sudah minta rekaman ya kok... Iya..." Panggilan itu lalu ditutup Shintia lalu bergegas pergi meninggalkan ruangan keamanan.

"Terima kasih yah pak, sudah membantu. Saya permisi," ucap Shintia yang langsung pamit.

Clarissa dan Belinda ada di lobi rumah sakit menunggu Shintia yang membawa rekaman CCTV, karena dia ingin tahu kemana perginya Pria yang menjadi penyelamatnya.

"Rissa, liat ini..." Shintia yang datang memperlihatkan video yang dia dapatkan dari rekaman CCTV yang di kirimkan lewat hpnya.

Belinda dan Clarissa langsung melihat video tersebut, terlihat Frans yang memang sempat tanya-tanya ke beberapa orang dan seperti sedang tanya jalan untuk keluar dari rumah sakit tersebut. Lalu terlihat pergi meninggalkan rumah sakit, arahnya Clarissa tahu.

"Video cuman seperti ini saja tak tahu dia naik mobil apa? Jadi..." Belum sempat Shintia menjelaskannya Clarissa sudah berlari ke pintu keluar, dan menuju halaman rumah sakit.

Clarissa lari ke jalanan terlihat kendaraan agak padat, beberapa kendaraan hampir ingin menabrak Carissa yang lari tiba-tiba itu, Belinda dan Shintia mengikuti dibelakang karena khawatir pada Clarissa yang tidak pernah seperti itu sebelumnya, dia seperti orang yang kesurupan. Hingga pada akhirnya  ia sampai di depan pintu sebuah restoran yang belum buka.

Mendebrak-debrak pintu restoran yang belum buka sambil teriak-teriak buka.
"Buka- buka..." Teriakkan Clarissa yang sudah putus asa itu.

Hingga tak lama Delon dan Melvin bersamaan datang, melihat wanita yang sedang menggedor-gedor pintu masuk itu membuat dua pria itu langsung menanyainya.

"Ada apa ini?" tanya Melvin yang menahan tangan Clarissa yang menggedor-gedor pintu restoran.

"Nona ada masalah apa sebenarnya, kenapa kau memukul-mukul pintu restoran nanti tanganmu sakit," ucap Delon yang mode buaya muncul sambil mengambil tangan Clarissa dari tangan Melvin.

Clarissa langsung menarik tangannya, lalu wajahnya yang sudah berkaca-kaca meminta dia pria itu membuka pintu restoran segera.

"Mas. Kalian berdua kerja disini kan?" Seraya memegang lengan baju kedua pria tersebut.

"Iya, kenapa memangnya mba?" Jawab Melvin yang menatap sorot mata Clarissa yang penuh dengan tatapan mata yang seperti akan menangis karena ketakutan.

"Minta tolong buka pintunya sekarang, ku mohon ada yang perlu aku cek! Aku mohon tolong buka pintunya," ucap parau meminta dengan sangat tulus pada ke dua pria itu.

"Baik, saya akan membukanya. Saya tidak tahu apa yang ada cari, tapi. Ku harap semua bukan masalah yang besar," ucap Melvin yang membuka pintu restoran.

Setelah pintu terbuka Clarissa orang pertama yang masuk tanpa arah ia berjalan, lalu masuk ke pintu dapur karena dia mencium bau sangat wangi dari arah dapur, bau kue vanila dan macca ke sukaannya. Saat membuka pintu itu, ia menatap sosok pria yang dia cari. Betapa leganya saat melihat pria itu baik-baik saja, dengan perlahan ia masuk ke dalam ruangan itu.

Shintia dan Belinda mengikuti dari belakang tapi tidak ikut masuk kedalam hanya melihat dari pintu yang terbuka, Melvin dan Delon sangat keheranan wanita cantik itu sampai menangis minta masuk ke restoran apakah hanya ingin melihat boss mereka.

"Maaf bolehlah saya bertanya? Apa kalian berdua temen dari mba yang barusan," ucap Melvin yang berdiri sejajar dengan kedua temen Clarissa.

"Iya," jawab Shintia dan Belinda kompak.
Melvin yang melihat pakaian kedua wanita itu berseragam perawat, membuat Melvin berspekulasi bahwa wanita barusan adalah wanita yang keluar dari rumah sakit.

"Apakah mba yang tadi temen kalian atau pasien kalian," ucap Melvin yang ingin memastikan.

"Melvin jangan gila kau, kamu pikir wanita cantik itu kabur dari RSJ?" Celetuk Delon yang asal ngomong.

"DIAM KAU DELON. Maaf, saya hanya bertanya karena sangat penasaran." Melvin yang menghentikan Delon bergantian bicara dengan dua wanita perawat.

"Bukan begitu, kalian salah faham," ucap Shintia yang membantahnya.

"Sebenarnya dia temen kami. Dia seorang dokter kok, hanya saja pasiennya itu kabur. Dan pria itu adalah pasien yang kabur dari rumah sakit, jadi temen kami ingin mengajak dia kembali. Bukan teman kamu yang kaburan dari RSJ, dia normal hanya saja mungkin karena syok juga, jadi terlihat seperti itu."

"Emangnya Boss... Maksudnya cheff kita sakit apa?" ucap Delon yang kebingungan.

"Kalian tidak tahu?" ucap Shintia yang ingin minta kejelasan juga.

"Tidak!" Melvin dan Delon kompak.
"Dia habis kena tusuk orang jahat gara-gara ingin menyelamatkan temen kami ini, makanya dia di bawa ke rumah sakit semalam dan menjalani operasi, tapi besoknya malah kerja." Penjelasan dari Belinda.

Kedua temen Frans itu kaget karena Frans memang terlihat agak pucat sekarang, Melvin dan Delon ingin masuk kedalam tapi malah mereka melihat adegan di dalam ruangan yang membuat langkah mereka terhenti.

"Astaga baru lengah sebentar mereka malah udah pelukan aja, gimana ceritanya?" ucap Delon yang asal ngomong.

"Baru kali ini dia tidak menghindar atau mendorong wanita?" ucap Melvin yang kaget dengan sikap Frans yah memang ajak lain sama wanita yang sekarang menangis tersedu-sedu di pelukannya itu.

Bersambung...

MAS KOKI MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang