Bab 18 : MUSIBAH MEMBAWA CINTA.

1 0 0
                                    

♥️♥️♥️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


♥️♥️♥️

Saat mereka sedang asik ingin menikmati mangsa yang manis itu, terlihat sebuah motor bebek melintas di jalan tersebut. Karena melihat sebuah mobil yang pintunya terbuka dengan barang-barang yang berserakan dimana-mana. Ada lipstik, bedak dan kawan-kawannya, hingga tas wanita yang ada disana juga tak beraturan. Pengendara itu lalu memarkirkan motornya tepat di depan mobil, memperhatikan mobil itu dengan seksama. Tengok kanan, dan kiri hingga depan dan sekitarnya.

"Mana pemilik yah, kok meninggalkan mobil ini dalam keadaan yang terbuka seperti ini?" Dumalnya sambil celingukan mencari pemilik yah.

Deringan sebuah ponsel dari dalam tas yang berdering itu membuat Pria ini mendekati tas yang tak jauh dari dimana dia berdiri, setelah diambil tertera nama Belinda. Bingung untuk di angkat atau tidak, ia hanya mendiamkan panggilan itu saja.

Lalu si pengendara itu hanya merapikan barang-barang yang berserakan itu dan memasukannya ke dalam mobil, lalu menutup mobil tersebut. Melihat penutup mesin itu terbuka si pengendara itu mendekati depan mobil, lalu melihat dan mengecek kondisinya. Setelah mengecek ia mengambil beberapa alat dari bawa jok motornya, ia memperbaiki mobil tersebut.

Si pengendara itu adalah Frans yang melintas di jalan tersebut. Frans lalu melihat ada jejak kaki dan melihat beberapa motor orang-orang desa sana. Lalu setelah selesai dengan membereskan mobil, ia lalu mengikuti jejak itu.

Naik ke tanah yang agak tinggi ia tadi mendengar sesuatu dari atas sana, Frans lalu bergegas untuk ke sumber suara. Mengunakan senter kecil yang selalu ia bawa di motornya, menelusuri jalanan semak semak.

"Permisi... Bukannya saya datang untuk mengganggu aktivitas kalian saat ini. Tapi, saya datang untuk bertanya? Siapakah pemilik mobil yang ada dibawa sana," ucap Frans walau dia sudah melihat beberapa pria yang sedang menahan satu wanita yang terlentang di tanah dalam bajunya sudah berantakan.

Dua pria itu langsung kaget mendengar suara itu, si wanita yang sudah tak berdaya itu langsung meronta-ronta minta ditolong. Frans langsung mengenali siapa wanita yang jadi korban tersebut, tapi ia pura-pura tak tahu.

"TOLONG! Tolong aku, ku mohon. Mereka ingin memperkosaku, aku mohon tolong aku!" permintaan parau itu membuat dua pria itu langsung menyumpal mulut si wanita dengan CD milik si wanita.

"Diam kau disana, wanita ini milik kami. Kau mau apa? Mau ikut bergabung juga? Tapi kau harus antri," ucap salah satunya.

"Ah tidak! Terimakasih, saya buru-buru ingin pulang karena sudah ditunggu seseorang dirumah, kalian lanjutkan saja. Saya datang hanya ingin bilang, mobilnya sudah saya bereskan. Selamat malam," ucapnya tanpa menoleh lagi dan pergi meninggalkan mereka.

Si wanita hanya menatap kepergiannya dengan menitihkan air mata yang sangat tak bisa ia bendung lagi, karena satu-satu yah orang yang datang malah tak membantunya dari para laki-laki yang akan melakukan hal yang tidak baik dengannya.

'Kenapa dia pergi begitu saja, padahal dia melihat keadaanku, dan tahu jika aku tersiksa seperti ini. Tapi, kenapa dia seperti tidak peduli dan sangat acuh. Apakah benar manusia seperti malaikat itu sudah tak dapat ku temui lagi. Ah~ aku tidak tahu soal itu. Toh, aku juga tak mempercayai Tuhan manapun, mungkin ada malaikat juga hanyalah ilusi iyakan, sudahlah...' dalam benak wanita itu yang sungguh sangat kecewa.

"Mari kita lanjutkan, sial dia itu mengganggu saja. Maaf yah kamu sudah lama menunggu yah, baiklah kita akan lanjutkan," ucap salah satunya yang sekarang akan bersiap kembali.

Lalu tiba-tiba dari arah belakang sebuah pukulan mendarat tepat di punggung salah satunya, si teman yang kaget lalu melihat pria itu tak benar-benar pergi malah ia memukul temannya dengan sebuah kayu dari dahan pohon yang tumbang.

"Aduh maaf, tanganku licin. Kau tidak apa-apa kan? Tidak ada yang sakit iyakan," ucap Frans yang memukul salah satu dari mereka.

"Wah kamu kurang ajar, ku pikir kau benar-benar sayang sama nyawamu habisi dia," ucap pria yang bertubuh agak gelap.

"Kau bener, dia sendirian ternyata kamu belum pergi yah!" temannya langsung ingin membalasnya saat ingin maju, dan menyerang dengan gumpalan tangan yang sudah siap ingin memukulnya.

Refleks tubuhnya sangat baik, langsung menghindar dan menyerang balik pukulannya. "Uups, maaf. Aku tidak melihat jika itu wajahmu, tadi ku pikir kau nyamuk yang terbang." Dengan senyum simpul yang sangat tajam sekali.

Satu persatu orang-orang yang berbuat tidak baik pada Clarissa itu Muali di hajar oleh Frans, walau dia sendirian melawan 6 orang pria yang telah menantang yah.

Saat para pria bertarung, Clarissa sibuk merapihkan pakaiannya dan segera memakai CD kembali lalu membantu Frans juga untuk membalas dendamnya.

"Terima ini, dasar pria-pria mesum yang kalian pikirkan hanya selangkangan saja. Terima ini juga sebagai ganti kalian melepas celana dalamku, dasar kalian ini..." Seraya menendang dua telur dari 3 orang yang telah melakukan hal yang tidak baik padanya.

Mereka akhirnya tumbang hanya sekali atau dua pukul dari Clarissa, karena sisanya sudah di habisi oleh Frans yang menjadi pria penyelamat. Menolong Clarissa bebas dari cengkraman pria-pria brengsek, sedangkan Clarissa hanya bisa membantu Frans dengan pria yang akan memukul Frans dari belakang.

"Anda baik-baik saja?" seraya menyelimuti tubuh Carissa dengan baju kemeja yang jadi baju luarannya.

"Kenapa kamu melakukan ini kepada ku. Aku pikir kau tak mau membantuku, padahal kamu sudah melihatnya. Kenapa baru sekarang kau menyelamatkan aku? Huaaaa..." malah tangisan itu pecah tak terbendung lagi.

"Eh kok malah nangis sih, maaf. Aku bukannya tak mau menolong, hanya tadi aku memastikan saja, maaf yah! Ya sudah ayo turun," ucap Frans yang merasa bersalah seraya membantu Clarissa untuk jalan, dengan menopang tubuhnya.

Tanpa di sadari oleh mereka berdua salah satu dari mereka bangun, dan sudah bersiap dengan sebuah pisau kecil yang mereka bawa. Saat keduanya lengah tak sadar dari arah belakang mereka, pria jahat itu malah bersiap akan menusukkan pisau itu. Pada Frans yang terlambat tahu pada akhirnya malah dia tertusuk oleh pisau tersebut, tak lama darah segar itu tembus dari kaos yang di gunakannya.

"AAAAA" teriak Clarissa yang sangat keras membuat polisi patroli yang sedang melintas di daerah itu mendengarnya.

"Sial, itu suara sirine polisi. Ayo kabur, cepat pergi dari sini," ucap dari temannya yang telah menusuk itu, si pelaku langsung ditarik temannya yang mematung ditempat. Untuk segara kabur dari tempat, meninggalkan 4 teman-teman yang sudah terkapar ditanah tidak sadarkan diri.

Bersambung...

MAS KOKI MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang