Bab 15 : IZIN MENITIPKAN.

0 0 0
                                    

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸


Melvin yang melihat Frans yang tidak masalah dengan kedatangan adik tirinya itu walau Melvin tahu bagaimana hubungan diantara kakak beradik itu. Ia mengalihkan pembicaraan dengan melihat Frisya yang juga sangat betah sekali didekat Frans, walau Frans adalah om-nya tapi mereka sangat dekat selayaknya ayah dan anak kandung jika  orang yang tidak tahu.

"Frisya dia bersamamu lagi, kemana lagi sekarang emak dan bapaknya?" tanya Melvin yang mengalihkan pembicaraan.

"Keluar kota, cuman seminggu." Jawab Frans yang masih sibuk merapihkan lemari buku-buku yah.

"Honeymoon," asal tebak Melvin seketika Frans menoleh dengan sangat cepat.

"Mungkin. Aku tak tahu pasti apa yang mereka lakukan," ucap Frans yang mengambil papan list daftar bahan makanan.

"Jika iya begitu, tuh perut pasti sudah besar kan, aku gak bisa bayangin deh!"

"Kepo banget kamu sama urusan saudariku, urus saja meja dan kursi di depan sana." Printah Frans yang meminta Melvin pergi meninggalkan ruangannya.

"Cih, kau mengusirku dasar kau ini. Yah, apakah kau tahu. Jika orang lain yang tidak tahu, lalu ia melihatmu dengan Frisya mereka akan mengira kau sudah menikah, dan punya anak. Siapa wanita yang akan melirik mu," ucap Melvin yang khawatir jika temennya itu akan jadi perjaka seumur hidup yah.

"Banyak tuuu... Mau bukti, jika aku keluar dari ruangan ini pasti akan banyak yang datang untuk meminta nomer kontakku," ucap Frans yang saat ini memukul Melvin dengan papan daftar list menu yang awal di pegang olehnya.

"Wah kau pede sekali yah?" ucap Melvin yang tersenyum geli.

Frans berjongkok di depan Frisya yang saat ini masih sibuk menggambar. "Frisya sayang, ayah mau ke dapur dulu. Kamu tunggu disini yah, jangan kemana-mana. Mengerti," ucap Frans yang meminta keponakan itu.

"Baik ayah," jawab singkat Frisya.
"Frisya mau di buatkan apa sama ayah sebagai cemilan?" tanya Frans pada keponakan yah itu.

"Cokicip," ucapnya dengen senyuman tipis.
"Okey," seraya mengelus kepala putri kecil tersebut.

Frans lalu kaluar dari ruangan meninggalkan Frisya putri kecil itu yang masih sibuk menggambar, Melvin yang mengekor di belakang Frans.

"Apakah tidak masalah kau tinggalkan dia di dalam?" tanya Melvin yang agak khawatir.

"Tak apa, dia anak yang penurut kok. Lagian semua yang dia butuhkan ada disana," jawab Frans yang berjalan ke wastafel untuk cuci tangan untuk memulai memasuki dapur.

MAS KOKI MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang