Bab 6 : THE RESTORAN

21 6 5
                                    

Ayo, yang belum follow akun wp saya di mohon untuk follow, ada akun Ig dan tik-tok yah boleh di follow juga.
🍁
🍁
Jangan lupa untuk support dan berikan vote, dan tinggalkan komen ya.
🌸
Episode kali ini ada spesial musik juga, bisa di klik aja yah diatas! Kalau mau baca lebih seruh sambil dengerin musik.
🌷
Terima kasih yang sudah mampir...

~KEDIAMAN RUMAH KELUARGA JHONATAN~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~KEDIAMAN RUMAH KELUARGA JHONATAN~

Halaman rumah yang cukup sangat luas, terlihat motor itu telah memasuki halaman sebuah rumah, satpam penjaga itu baru saja menutup pintu gerbangnya.

"Assalamualaikum pak," sapaan Frans saat memasuki gerbang rumahnya.

"Walikumsalam, mas kok pulang malem banget nyonya sudah khawatir tuuh," jawab si satpam yang langsung menutup pintu gerbang.

"Iy tadi saya cek bahan dulu, ibun sudah tidur pastinya," ucap Frans yang melihat rumah sudah gelap.

"Enggih mas, kayak nyonya juga capek. Motor mau di masukin ke garasi mas?" tanya satpam kembali.

"Punten ya pak, minta tolong masukin motornya ke garasi. Saya mau masuk duluan," ucap Frans yang meminta satpamnya itu memasukan motornya.

"Iya mas, kok mas Frans bawa motor bukannya tadi pagi berangkat bawa mobil yah?" tanya Ruslan satpam penjaga rumah.

"Mobilnya saya suruh Delon bawa pulang karena dia mengantar karyawati yang kemalaman pulangnya, kasihan." Penjelasan Frans yang tak dapat mengantar karyawatinya.

Frans yang langsung masuk kedalam rumah, karena melihat ruang tengah sudah gelap karena memang sudah malam semua orang pasti sudah tidur.

"Assalamualaikum," ucap salam Frans yang telah memasuki rumah, ia di kaget kan dengan lampunya menyalah.

"Walaikumsalam, baru pulang?" Suara khas ibunnya yang menatap tajam pada putranya.

JETAKK!

Lampu utama nyala membuat Frans kaget saat melihat sosok wanita paruh baya berada di tempat dimana kontak tombol lampu itu berada. Dengan raut wajah yang agak marah, karena putranya baru saja pulang.

"Astaghfirullah, ibun ngagetin aja." Seraya memegangi dadahnya karena terkejut.

"Dari mana kamu? Jam segini baru pulang," ucap sang ibundah melihat putranya baru pulang sangat larut malam.

"Tutup restoran Frans langsung pulang kok bun. Kok ibun belum tidur?" Frans langsung mendekat pada ibunya lalu mencium punggung tangan untuk Salam.

"Kamu pikir aku akan tidur nyenyak saat salah satu anakku belum pulang," jawaban sang ibunda yang memang sekhawatir itu pada semua anak-anaknya.

Walau Frans adalah anak tirinya, tapi kasih sayang yah! Tak ia bedakan sama sekali dengan ketiga anak kandung itu.

"Maaf ya Bun, karena telah membuat ibun gak tenang istirahat," jawabnya sambil melemah lembut.

"Yaudah kamu pasti capek, cuci tangan kaki dan cuci muka langsung tidur. Kamu sudah sholat?" tanya sang ibun yang melihat putranya lelah itu.

"Iya Bun, Alhamdulillah Frans udah langsung sholat kok."

"Yaudah masuk kamar, selamat tidur dan istirahat ya nak!" Sambil menepuk-nepuk pundak putranya.

"Iya Bun, ibun juga yah!"

Mereka langsung sama-sama masuk kedalam kamar mereka masing-masing. Di dalam kamar, melihat suaminya juga masih baca buku membuat sang istri langsung mendekat padanya.

"Dia sudah pulang?" tanya sang suami yang memang sengaja menunggu sang istri masuk kedalam kamar.

"Iya," jawab Dita, suaminya langsung membuka selimut saat Dita akan naik ke kasur, dan ia menutup buku yang ia baca.

"Kenapa kamu masih saja mengkhawatirkan keadaan mereka honey. Anak-anak kita sudah dewasa mereka bukan anak kecil lagi yang harus kamu khawatir seperti ini," ucap sang suami yang membelai puncak kepala istrinya.

"Kamu ini yah, tak akan mengerti jika aku jelaskan juga, mereka masih jadi tanggung jawab kita sebagai orangtua, oke kamu gak akan faham soal itu. Tapi, aku yang merasakan beratnya mengandung 9 bulan, melahirkan dan bahkan membesar mereka. Jadi kamu tahu apa soal itu, tak akan faham juga untuk menjaga anak-anak kan," ucap Dita yang langsung membalikan badan saat tidur.

Devit hanya senyum simpul saat melihat istrinya ngembek, walau usia mereka tidak muda lagi tapi bagi Devit sang suami ngambek sang istri masih saja terlihat imut, apa lagi saat membicarakan soal anak-anak mereka.

🍁🍁🍁

Keesokan paginya, Frans yang seperti biasa habis sholat shubuh selalu jogging dan lari di taman dengan adiknya Aris, ia juga kalau pulang suka mampir ke mini market sayur dekat rumahnya. Membeli Bakan makan untuk sarapan pagi dirumah dengan keluarganya, minus dengan saudara kembarnya yang sudah menikah.

"Kak, cuman segini belanjanya?" tanya Aris yang membawa 1 kantong plastik sedang.
"Iya," jawab singkat.
"Emang mau masak apa?" tanya Aris kembali.
"Nanti kamu juga akan tahu," jawab Frans.

Pukul 08.00 PIP...

Di tempat lainnya seorang wanita yang telat bangun, ia buru-buru langsung masuk kamar mandi, membiarkan kasurnya berantakan.

"Aaaaa.... Siaaalll... Aku telat," teriaknya, wanita yang tinggal di asrama RS satu kamar dengan temennya Qiana temen sesama dokternya.

Clarissa adalah dokter magang di rumah sakit dia masih dalam tahap praktek, jadi ia masih tinggal di asrama.

"Qiana kenapa kamu tak bangunkan aku sih," ucap Clarissa yang menegur temannya yang baru saja masuk dari luar.

"Sorry Clarissa, liat kamu tidur dengan lelap mana mungkin tega membangunkanmu," ucap Qiana yang menjelaskan.

"Bukannya ada jam pertama kita pukul 8.00 yah?" kata Clarissa.

"Iya, tapi jam pertama kita di ganti nanti pukul 10 pagi, jadi santai aja. Bu Irenes sekarang masih rapat katanya," penjelasan Qiana.

"Ouh gitu, okey aku mau ganti baju dulu deh!" ucap Clarissa yang membuka lemari pakaiannya.

"Clarissa, kau mau ikut nggak aku sama anak-anak lain mau sarapan di restoran depan RS itu, kau mau ikut nggak?" ucap Qiana yang menawarkan pada temannya itu.

"Okey, boleh deh? Tapi, emang ada restoran yah? Kok aku baru tahu sih," ucap Clarissa yang memikirkan hal itu

"Engkau kemana aja dah, restoran itu cukup viral di sosmed tahu. Apa lagi pelayannya cakep-cakep, cewek juga kayak model semua. Bukan modal pelayanan aja yang okey, menu-menu disana juga keren dan semua is the best enak banget tahu, aku sih rekomendasi banget." Penjelasan Qiana yang sangat antusias sekali menjelaskan yah.

"Begitukah, aku kok baru tahu aku kemana aja yah, sampai gak tahu ada restoran di dekat sini, emang kalau tutup dan buka jam berapa sih."

"Coba bentar aku cek di sosmednya karena saking larisnya kadang pukul 4 sore udah tutup, buka jam set 7. Bentar aku cek buka nggak yah." Qiana yang mengecek diHp.

Bersambung.

MAS KOKI MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang