Aku Sangat Frustasi

573 55 0
                                    

Di Penginapan Ikala.

Saat ini semua Pangerang sedang duduk di kasur masing-masing, namun semua mata tertuju pada Pangeran Valderan yang sedang menunduk canggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini semua Pangerang sedang duduk di kasur masing-masing, namun semua mata tertuju pada Pangeran Valderan yang sedang menunduk canggung.
" Aku memang tampan tapi haruskah diperhatikan seperti ini? Sungguh tidak ada kerjaan, bukankah lebih baik jika mereka beristirahat " batin Pangeran Valderan.

" Memang seharusnya kami beristirahat, tapi melihat tingkah mu yang tiada habisnya aku jadi lebih takut beristirahat, dari pada kekurangan tidur " ucap Pangeran Rabazen, Pangeran Valderan yang mendengar itu sedikit tertegun, darimana dia bisa tau pikiran ku? batin Pangeran Valderan.
" Ayolah ada apa dengan kalian? Kita harus berangkat besok, segeralah beristirahat " ucap Pangeran Valderan ingin berbaring.

" Kami akan beristirahat, tapi berhentilah membuat ulah Pangeran Valderan. Kita saat ini sedang berada diluar istana, sesuatu bisa saja terjadi jika kau melakukan kesalahan " tegur Pangeran Ellimazen.
" Apa salahku Pangeran Ellimazen?" ucap Pangeran Valderan polos. Mendengar pertanyaan itu, para pangeran langsung menyebutkannya satu per  satu.
" Mencuri anak beruang, "
" Memanah sarang lebah, "
" Mengejutkan Dogou dijalan yang curam "
" Membuat Dogou kesal sehingga kau diceburkan, padahal kau tau bahwa kau tidak bisa berenang "
" Dan mencuri pakaian wanita yang tidak kau kenali, itu adalah perbuatan yang sangat-sangat diluar nalar Pangeran Valderan " ucap Pangeran Kenzero geleng-geleng kepala.

Flasback

Saat sampai di balai desa, Pangeran Valderan tidak sengaja melihat seorang pengemis wanita yang berpakaian compang-camping, karna kasihan Pangeran Valderan berniat membelikan wanita itu baju.

" Tuan, berapa harga baju ini? " tanya Pangeran Valderan pada pedagang baju.
" Itu terbuat dari bahan yang bagus, jadi aku menjualnya dengan harga 3 batu emas " ucap pedagang itu, mendengar harga yang begitu tinggi jelas Pangeran Valderan langsung protes. " Tuan, ini baju yang terbuat dari bahan biasa, tidak dari bahan sutra, bagaimana bisa kau menjualnya dengan harga yang begitu gila? "
" Kau hanya perlu membayarnya jika mau, jika kau tidak mempunyai uang maka pergilah " ucap pedagang itu marah, karna Pangeran Valderan hampir saja menghancurkan teknik berdagangnya.
Bukan Pangeran Valderan tidak mampu membeli baju itu, hanya saja uangnya sudah tidak ada lagi.

Karna tidak bisa membelikan baju untuk pengemis itu, Pangeran Valderan tidak sengaja melihat sebuah baju bagus yang sedang di jemur disebuah rumah. Tanpa berfikir panjang Pangeran Valderan langsung mengambil baju itu dan memberikannya pada pengemis itu, tapi sialnya dirinya ketahuan sehingga hampir dipukuli oleh para warga.
Untungnya Pangeran Kenzero dan Pangeran Baldema segera menyelamatkan Pangeran Valderan.

Flasback off

" Kak itu murni kesalah pahaman, aku hanya berniat memberikan wanita itu pakaian bagus " ucap Pangeran Valderan terkekeh saat mengingat dirinya dikejar-kejar oleh warga.
" Bukankah kau mempunyai uang, kenapa harus mencuri Pangeran Valderan? " tanya Pangeran Jaguar.
" Uangku sudah habis " ucap Pangeran Valderan cemberut.

" Habis? Selama perjalanan kau tidak membeli makanan atau apapun itu, bagaimana bisa habis? " tanya Pangeran Baldema curiga.
" Memang benar, uangnya aku berikan pada ibu beruang itu, agar dia tidak mencabik-cabik tubuhku " ucap Pangeran Valderan polos.
Mendengar ucapan Pangeran Valderan, semua pangeran langsung menepuk kening mereka, mereka sangat putus asa dengan tingkah Pangeran Valderan. Bagaimana bisa dia berfikiran seperti itu?

" Pangeran, apa yang kau lakukan? Bagaimana.. bagaimana bisa kau berfikiran seperti itu? " ucap Pangeran Kenzero disela-sela tawanya.
" Lalu apa yang harus aku lakukan Kak? Apa aku harus membiarkan tubuhku dicabik-cabik oleh sekumpulan beruang ganas itu? " gerutu Pangeran Valderan.
" Tidak mungkin kami membiarkan mereka mencabik tubuhmu, tapi juga tidak perlu membayar mereka, apa kau pikir mereka mengerti dengan uang? " tanya Pangeran Rabazen lelah.

" Mana aku tau, yang jelas dia mengambil uang itu " ucap Pangeran Valderan acuh. Pangeran Kenzero semakin tertawa melihat ekspresi wajah para pangeran, mereka hanya terdiam sambil memijit pelipis masing-masing.

" Menggemaskan " batin Pangeran Xavier.

" Hufhh... baiklah, lupakan kejadian sebelumnya, sekarang aku ohon kempadamu untuk tidak jauh-jauh dari kami, karna disini tidak seaman di negeri kita, kau mengerti? " ucap Pangeran Jaguar, lalu diangguki oleh Pangeran Valderan.
" Jangan hanya mengangguk, sebelumnya kau bilang megerti tapi kau tetap membuat ulah " ucap Pangeran Rabazen.
" Aku sangat mengerti Pangeran Rabazen, Pangeran Jaguar. Kali ini aku tidak akan menyusahkan kalian karna aku- "
" Karna kau Pangeran Valderan? Tentu, kau adalah Pangeran Valderan, si bocah aktif yang sangar liar " ucap Pangeran Baldema memotong pembicaraan Pangeran Valderan.

" Kau musuhku Pangeran Baldema, " ucap Pangeran Valderan sambil menatap Pangeran Baldema tajam, sedangkan yang ditatap hanya acuh.
" Istirahatlah, besok kita akan berangkat pagi-pagi sekali " titah Pangeran Kenzero.
" Baiklah, selamat malam Kakak-kakak ku tercinta, kecuali Pangeran Baldema " ucap Pangeran Valderan memberikan hormat, lalu kemudian tidur. Para pangeran hanya tersenyum gemas dengan tingkah Pangeran Valderan.

" Aku sungguh tidak yakin dengan ucapannya tadi, tapi semoga saja dia tidak berulah besok " batin Pangeran Ellimazen, sungguh dirinya lelah hari ini.

" Meskipun melelahan, tapi teruslah ceria seperti sekarang dan teruslah menjadi si bungsu kesangan kami " batin Pangeran Rabazen.

Menjaga Aset NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang