Pertemuan Pertama

198 35 0
                                    

Saat ini semua orang telah bersiap untuk mengantarkan kepergian seluruh pangeran Kerajaan Dagala. Tidak hanya keluarga kerajaan, tetapi para rakyat Xolvedock pun turut ikut menyambut kepergian para Pangeran.

" Salam Yang mulia, Salam Permaisuri, Salam ibu.. " ucap Pangeran Valderan yang datang lebih dulu dari pangeran yang lainnya.
" Meski dengan baju sederhana, kau tetap tampan Pangeran Valderan, duduklah.. " ucap Permaisuri setelah memuji Pangeran Valderan.
" Bunda terlalu memujiku, " ucap Pangeran Valderan malu.
" Apa kau sudah siap Pangeran Valderan? " tanya Raja Dagala pada si bungsu.
" Tentu ayah, selagi semua misi yang ku jalankan untuk masyarakat Xolvedock, aku selalu siap " ucap Pangeran Valderan mantap, mendengar itu Selir Valena menjadi sedikit tenang dan percaya dengan anaknya.

" Para pangeran datang..! " pekik pengawal. Fokus semua orang yang awalnya tertuju pada Pangeran Valderan, kini beralih melihat kedatangan para pangeran, begitu juga dengan Pangeran Valderan sendiri.
" (Hanya bertemu dengan para pangeran, kenapa aku harus gerogi seperti ini? Tenanglah Pangeran Valderan) " ucap Pangeran Valderan membatin, agar dirinya tenang. Saat pintu kerajaan utama terbuka, terlihatlah wajah-wajah sang kakak yang tidak kalah tampan dari dirinya.

" Salam Yang mulia, Salam Permaisuri, Salam ibu.. " ucap para pangeran sambil memberi hormat.

" ( Yang paling belakang adalah Pangeran Rabazen, berdasarkan informasi yang aku dapat, dia memiliki sifat yang dingin, tegas, dan pandai dalam memecahkan teka-teki. Ini kali pertama aku bertemu langsung dengannya..) " batin Pangeran Valderan, ia akui kakaknya itu sangat tampan, tapi tetap saja dia adalah yang paling tampan di negeri ini.

"

Yang disebelahnya adalah Pangeran Baldema, pangeran pertama yang telah mendapatkan jabatan sebagai kepala penjara bawah tanah, pria dengan sifat dingin, tegas, dan paling membeci seorang pembohong, wahh aku iri padanya.. " batin Pangeran Valderan, jika dia sedikit kagum dengan Pangeran Rabazen, kalau dengan Pangeran Baldema dia sangat kagum.

" Yang didepan Pangeran Baldema, adalah Pangeran Jaguar. Pangeran dengan pangkat panglima tempur yang dipilih langsung oleh ayah, wajahnya yang tegas juga menambahkan aura dinginnya. Sifatnya cukup sederhana, yaitu anti bertele-tele, dan enggan mencampuri urusan orang lain, aku akui sifatnya sangat berbanding terbalik denganku " batin Pangeran Valderan lesu, semua kakaknya memiliki prestasi sedangkan dia? Hanya sibuk menangkap pencuri dan menjahili para pengawal.

" Pria yang berbeda dengan yang lainnya itu adalah Pangeran Xavier, pangeran dengan penuh misteri, semua informasi tentang Pangeran telah aku dapatkan kecuali dia, sirambut putih dengan penuh misteri " selain penasaran dengan biodata Pangeran Xavier, Pangeran Valderan juga sangat-sangat penasaran aktivitas apa yang selama ini dilakukan oleh Pangeran Xavier ketika berada di istana Valsafa.

" Yang disebelah Pangeran Xavier adalah Pangeran Ellimazen, sebenarnya umurnya hanya beda 6 bulan dariku, tapi ibu tetap menyuruhku untuk memanggilnya kakak, tidak banyak yang ku tau tentang Pangeran Ellimazen, yang jelas pria itu sangat membenci orang yang menyakiti wanita "

" Duduklah, Pangeran Valderan sapalah kakak mu.. " ucap Raja Dagala.
" Salam kak, perkenalkan aku Pangeran Valderan " ucap Pangeran Valderan sambil memberi hormat.

(Apa aku terlalu sibuk dengan rakyatku, sampai-sampai aku baru bisa berkomunikasi dengannya) batin Pangeran Kenzero, begitupun dengan yang lainnya.

" Kalian sudah siap menjalankan misi ini? " tanya Permaisuri memastikan anak-anaknya.
" Sudah bunda, apapun misinya kami akan selalu siap " ucap Pangeran Kenzero.
" Ibu mohon padamu, jagalah adik-adik mu saat diluar sana, jangan bertengkar dan harus saling melindungi " ucap Selir Wabiva.
" Ibu aku bukan anak kecil lagi, aku bisa menjaga diriku " ucap Pangeran Valderan cemberut.

" Kau memang tidak kecil lagi, tapi tingkah jahilmu tetap tidak bisa disepelekan, ibu takut kau akan mengganggu sarang lebah lagi " ucap Selir Wabiva mengingatkan tingkah Pangeran Valderan yang jahil.
" Dan berakhir dengan wajah yang penuh benjolan " sambung Selir Azzara yang disambut tawa oleh semua orang.

" Sudah hentikan, kalian membuat anak kesayanganku marah " ucap Permaisuri Sofia, karna dilihatnya wajah si bungsu sudah sangat masam.
" Ibu tenang saja, kami akan saling menjaga " ucap Pangeran Jaguar, lalu diangguki oleh para selir.
" Kalian hati-hatilah diperjalanan, jika terjadi sesuatu segera kirimkan kabar, dan ibu mohon jangan ada yang berpencar, karna ini adalah kali pertamanya kalian keluar dari wilayah Xolvedocks " ucap Selir Valena mengingatkan, lalu diangguki oleh semua pangeran.
" Ibu, saat aku pergi jangan mencari pangeran baru untuk menggantikanku ya! " ucap Pangeran Valderan memperingati.

Mendengar itu semua orang menjadi tertawa gemas. " Untuk apa ibu mencari pangeran baru, kau saja sangat sulit diatur " ucap Selir Valena.

Setelah berpamitan dengan semua orang, kini para pangeran segera pergi ke negara selatan untuk menjalankan misi. Misi kali ini adalah untuk menangkap kepala/pemimpin dari pemberontak yang ditangkap oleh kerajaan 1 minggu yang lalu.

Menjaga Aset NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang