Kehilangan Pangeran Valderan

211 25 2
                                    


" Kita sudah sampai dihutan, jangan ada yang berpencar " ucap Pangeran Jaguar. Saat ingin melanjutkan perjalanan Pangeran Ellimazen baru tersadar bahwa Pangeran Valderan tidak ada dibelakangnya.
" Tunggu, dimana Pangeran Valderan? " ucap Pangeran Ellimazen bingung.
Mendengar ucapan Pangeran Ellimazen jelas semua Pangeran langsung menoleh,dan benar saja tidak ada Pangeran Valderan diantara mereka.

" Kau yang dibelakang bersamanya, kenapa kau tidak tau dia kemana? " ucap Pangeran Rabazen mengomel, dia takut Pangeran Valderan hilang, atau tertinggal, karna ini adalah kali pertamanya dia keluar dari istana.
" Tadi dia masih ada di belakangku, tapi sekarang aku tidak tau dia ada dimana " ucap Pangeran Ellimazen merasa bersalah.

" Kalian tunggulah disini,  aku akan mencarinya " ucap Pangeran Baldema berbalik arah, dia merasa Pangeran Valderan belum jauh dari mereka karna Pangeran Baldema sesekali sempat menoleh kebelakang untuk mengecek keadaan.
" Bagaimana bisa kau tidak memperhatikannya, jika terjadi sesuatu bagaimana? " ucap Pangeran Xavier gelisah, baru kali ini Pangeran Xavier terlihat gelisah, biasanya dia orang yang paling cuek,  batin para pangeran.

" Maafkan aku, aku akan mencarinya " ucap Pangeran Ellimazen bertanggung jawab, lalu kemudian menyusul sang kakak.
Karna yang lain juga khawatir, akhirnya mereka memutuskan untuk  berbalik dan mencari Pangeran Valderan bersama-sama.

Saat semuanya sedang mencari Pangeran Valderan, sedangkan yang dicari malah sibuk berburu ikan di sungai yang tidak jauh dari pada jalan umum. Kenapa Pangeran Valderan tau dengan keberadaan sungai itu? jawabannya karna Pangeran Valderan sering kesana, dirinya jika sudah keluar diam-diam maka akan berakhir di sungai itu.
" Apa kalian menemukannya? " tanya Pangeran Kenzero pada adik-adiknya.
" Tidak, bagaimana ini? Jika terjadi sesuatu padanya bagaimana? " ucap Pangeran Baldema mulai panik.
" Aku juga sudah memeriksa area sekitar sini, tapi tidak ada tanda-tanda keberadaan manusia selain kita " ucap Pangeran Rabazen.

Hahaha.. akhirnya aku bisa memakan kalian!

" Kau salah, coba dengarkan baik-baik, aku mendengar suara seseorang " ucap Pangeran Jaguar, saat yang lain menajamkan pendengarannya, Pangeran Ellimazen langsung mengenali suara itu. " Itu suara Pangeran Valderan! " ucap Pangeran Ellimazen lalu segera berlari ke sumber suara.

" Apa ini cukup? Aku rasa cukup, baiklah kita akan.... eh, eh? " Saat sedang berbicara sendiri, Pangeran Valderan ditarik oleh seseorang yang membuatnya oleng dan hampir saja terjatuh, untung saja Pangeran Xavier langsung menahannya. " Apa yang kau lakukan? " tanya Pangeran Xavier datar.

" Astaga, kau mengejutkanku Kak, aku sedang menangkap ikan " ucap Pangeran Valderan kesal, sambil berdiri dengan benar.
" Kenapa kau pergi sendirian, jika terjadi sesuatu bagaimana? " ucap Pangeran Jaguar menasehati.

(Sejak kapan mereka bisa berbicara? Selama perjalanan tadi mereka semua bisu) batin Pangeran Valderan sambil menatap para pangeran sinis, karna dirinya sangat tidak suka didiami. " Tenang saja, aku Pangeran Valderan, aku bisa menjaga diriku sendiri " ucap Pangeran Valderan acuh.
" Jangan membantah jika sedang dinasehati " ucap Pangeran Xavier sambil membuka jubahnya, dan memakaikannya pada Pangeran Valderan agar tidak kedinginan.

" Lihat bajumu basah kuyup Pangeran Valderan, ayo istirahat terlebih dahulu, hari sudah semakin gelap tidak mungkin kita melanjutkan perjalanan sekarang " ucap Pangeran Rabazen, lalu diangguki oleh yang lainnya.
" Kau berjalan didepan kami Pangeran Valderan " ucap Pangeran Kenzero, dia takut jika si bungsu ini tiba-tiba menghilang kembali.
" Baiklah baiklah... " ucap Pangeran  Valderan pasrah lalu menunggangi kudanya dengan malas. Padahal dirinya hanya berburu ikan, kenapa harus dimarahi?

Setelah mendapatkan tempat yang cocok untuk beristirahat, mereka segera berhenti dan menghidupkan api unggun. " Kalian istirahatlah, biar aku yang berjaga " ucap Pangeran Kenzero, karna dia yang paling tua disini, maka menurutnya dialah yang harus menjaga adik-adiknya. Tapi pendapatnya langsung dibantah oleh Pangeran Jaguar.
" Tidak Kak, kau harus istirahat, biar aku yang berjaga " ucap Pangeran Jaguar, karna tidak mungkin seorang Putra Mahkota yang menjaga mereka ketika beristirahat.
" Tidak, lebih benar jika aku yang berjaga, kalian semua butuh istirahat " ucap Pangeran Rabazen.
" Lebih baik aku yang berjaga, kalian istirahat lah " ucap Pangeran Baldema.

Pangeran Ellimazen dan Pangeran Valderan yang melihat perdebatan itu tadi dibuat sangat pusing. " Ayolah hanya istirahat kenapa kalian harus berdebat seperti ini? " ucap Pangeran Ellimazen lelah, segera diambilnya tasnya dan kemudian tidur.

" Kalian semua istirahatlah kak, biar aku yang berjaga malam ini " ucap Pangeran Valderan, karna  menurutnya itu lebih adil tapi..

" Tidak! "

Bukannya persetujuan, dirinya malah ditolak mentah-mentah oleh kakaknya, bahkan Pangeran Ellimazen yang tertidur tadi malah bangun untuk menolak pendapat Pangeran Valderan.
" Cih, setidaknya beri sedikit alasan agar aku tidak merasa kecewa " gumam Pangeran Valderan pelan.

Akhirnya setelah lama berdebat, mereka semua memutuskan untuk istirahat bersama, tapi saling menjaga satu sama lain.

Menjaga Aset NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang