Lima hari berlalu semenjak pembahasan most wanted Konoha University. Kehidupan Sakura dan tiga teman sekamarnya berjalan seperti biasa. Selain jam kuliah atau pergi ke perpustakaan, mereka lebih memilih menghabiskan waktu di asrama. Cuaca panas membuat mereka malas menghabiskan waktu di lingkungan kampus untuk melihat senior-senior tampan. Meski kadang-kadang setelah kelas selesai, mereka ingin berkeliling namun niat mereka harus pupus dengan panasnya cuaca. Untuk sementara mereka lebih memilih melindungi kulit mereka dari kejamnya matahari. Cuci mata bisa di lakukan nanti. Terlebih mereka mendengar beberapa gosip dari teman asrama jika senior-senior tampan mereka lebih memilih mendekam di Gedung C atau di asrama laki-laki."Musim panas benar-benar buruk." Ino mendumel sambil memainkan ponsel di ranjang. Mengintip sosial media Sabaku Gaara. "Apa Gaara Senpai tidak pernah online. Dia belum mengikutiku balik."
Sakura bertanya santai. "Kau siapa?"
"Aku Yamanaka Ino. Gadis tercantik ayahku." Ino menjawab malas.
Sakura terkikik kemudian kembali menatap malas buku tebal di depannya. Bagaimana pun ia berusaha, otaknya tidak mampu menyerap satu pun kalimat yang di bacanya. Cuaca panas benar-benar membuat otaknya menjadi bodoh. Kipas angin yang berputar di langit-langit benar-benar tidak membantu. Bagaikan setitik air di Padang gurun.
Dering ponsel Ino memecah kesunyian. Hinata dan Tenten yang memilih tidur siang tidak terganggu. Sakura tetap berusaha membaca, mengabaikan suara cempreng Ino di ranjang. Tidak lagi mendengar suara Ino, Sakura menoleh, melihat raut ceria Ino, Sakura sedikit penasaran namun tidak bertanya.
Merasakan tatapan seseorang, Ino menoleh kemudian tersenyum centil. Wajah imut Sakura benar-benar membuatnya gemas. Pipi chubby, bibir mungil, mata besar, hidung mancung di padu Surai merah muda sebahu benar-benar menciptakan penampilan hampir sempurna.
Menyingkirkan kekagumannya, Ino segera meraih lengan berdaging yang selembut jelly. "Ayo tamani aku."
Mengabaikan keengganan Sakura, Ino menarik Sakura berdiri. Sakura segera menyimpan bukunya di meja. Takut buku yang di beli nya mahal menghantam lantai. Di sela langkah, Sakura bertanya, "Mau kemana?"
"Fakultas Bisnis." Ino menjawab gembira.
"Kau punya kenalan?" Sakura bertanya tidak yakin.
Ino mengangguk bangga. "Teman organisasi."
Sakura tidak lagi bertanya. Keduanya menelusuri koridor yang cukup sepi karena panasnya cuaca. Saat keduanya tiba di lantai satu, mereka mengangguk sopan menyapa bibi Chiyo yang duduk di pos penjagaan asrama putri.
Jarak gedung C dengan asrama putri cukup jauh. Butuh hampir 10 menit untuk sampai kecuali melewati jalan pintas. Sayangnya mereka memiliki pemahaman masing-masing. Cuaca sangat panas, melewati gedung A yang terkenal tidak memiliki banyak pohon akan membuat kulit mereka langsung gosong. Untuk saat ini mereka lebih memilih mengesampingkan jalan pintas.
Hampir 10 menit Sakura dan Ino tiba di lingkungan Gedung C. Gedung Fakultas Bisnis dan Fakultas Kedokteran merupakan gedung terbaik di Universitas Konoha. Jarak kedua Fakultas tidak terlalu jauh, tidak mengherankan lingkungan mereka yang terhubung terlihat semakin menarik.
"Bukanlah itu Senpai yang sering bersama kelompok Naruto Senpai dan lainnya?" Ino menarik Sakura berlindung di bawah pohon ek. Menunjuk ke arah mahasiswi bersurai merah yang menggunakan jas putih. "Ternyata dia anak kedokteran."
Sakura mengikuti pandangan Ino. Emeraldnya mengunci gadis cantik dengan kacamata. Tidak hanya cantik tetapi juga cukup sexy. "Itu yang sering bersama Sasuke Senpai."
Ino mengangguk. "Gedung C dan Gedung B berdekatan. Tidak heran mereka sering bertemu."
Sakura tidak mengalihkan fokusnya dari Karin yang berjalan di koridor Fakultas Bisnis. "Mungkinkah dia yang di sukai Sasuke Senpai?" Gosip percintaan mahasiswa tertampan di UK membuatnya sangat tertarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOSSOM
FanfictionKehidupan Haruno Sakura setelah menginjak bangku universitas.