Asrama 101 09:12 PM"Dia sangat tampan."
"Wow apakah mahasiswa Uchiwa University tidak ada yang jelek!"
"Ckck saat di kelas dia selalu memakai pakaian tertutup. Aku tidak menyangka di luar dia sangat sexy."
"Seandainya dia masuk Universitas Konoha. Laki-laki tampan kita bertambah."
"Wow apakah dia pacar Naruto Senpai."
Komentar-komentar Ino menarik minat Sakura, Tenten dan Hinata. Sakura segera meninggalkan meja belajarnya di ikuti Tenten yang bangun dari posisi tengkurap di ranjang Sakura. Keduanya menghampiri ranjang Ino. Hinata tetap fokus pada buku.
"Cepat turun." Tenten menarik tangga besi kecil yang menghubungkan ranjang Ino dan Hinata. Sakura mulai memukul tiang ranjang. Dentingan besi mulai mengisi kamar. Hinata hanya tersenyum tipis tidak terganggu meski sedang mengerjakan tugas kuliah.
Ino yang asyik tengkurap, menoleh ke bawah. Memutar mata melihat ekspresi tidak sabar Sakura dan Tenten. "Apa yang kalian lakukan?"
Melihat Ino akan kembali tidur, Sakura menggoyang tiang ranjang semakin bersemangat. "Kami ingin melihat pacar Naruto Senpai." Mengingat perkataan Izumi sore ini di kelas Gedung A Sakura semakin tidak sabar. "Aku tidak berteman dengan Naruto Senpai. Aku ingin melihatnya."
Mendengar perkataan Sakura, gerakan Hinata membalik buku berhenti lalu berdiri menghampiri Sakura dan Tenten. Tindakannya membuat Tenten dan Sakura berhenti menggoyangkan tiang dan tangga penghubung. Melihat raut aneh Sakura dan Tenten, Hinata segera memberitahu. "Aku juga ingin melihatnya."
"Hinata aku tidak mengira kau tertarik dengan gosip." Ino yang masih melihat kebawah berkata semangat.
Sakura dan Tenten melihat Hinata yang sedikit malu dengan takjub lalu kembali memaksa Ino turun. Tidak tahan, Ino segera turun dari ranjang. Hinata, Sakura dan Tenten segera mundur memberikan Ino jarak. Hinata dan Ino segera duduk di ranjang Hinata tepat dibawah ranjang Ino. Sakura dan Tenten menarik kursi belajar Ino dan Hinata karena yang paling dekat dengan posisi mereka.
Melihat temannya berkumpul, Ino segera memperlihatkan layar ponselnya yang menunjukkan gadis bersurai cokelat kemerahan mencium pipi Naruto. Dalam foto Naruto tersenyum lebar. Tenten dan Sakura menatap takjub sekaligus bersemangat. Usia mereka belum genap 18 tahun. Melihat foto 'dewasa' membuat pipi mereka sedikit merah. Berbeda dengan ekspresi Ino yang biasa saja. Menurutnya ciuman adalah hal wajar. Beberapa kali Sakura, Ino dan Tenten berkomentar disertai tawa cekikikan. Hinata tetap diam. Matanya fokus pada beberapa foto dan video pendek yang menunjukkan kemesraan Naruto dengan kekasihnya.
"Aku ingin melihat pacar Naruto Senpai lebih jelas." Tenten meraih ponsel Ino, menatap lebih jelas rupa kekasih Naruto. Setelah memeras otak namun tidak menemukan apapun, Tenten menyerah. "Aku benar-benar tidak pernah melihatnya."
Ino mengambil ponselnya dari Tenten lalu menjawab malas. "Dia ini mahasiswi Kyoto University. Jelas kau tidak melihatnya."
Sakura dan Tenten serempak ber oh. Hinata mengernyit beberapa detik lalu bertanya penasaran. "Darimana kau tahu?"
Ino yang sibuk menscroll media sosial Namikaze Naruto menjawab santai tanpa melihat Hinata. "Dari komentar."
Hinata mengangguk mengerti lalu kembali ke meja belajarnya. Sakura segera pindah ke posisi yang di duduki Hinata sebelumnya supaya lebih puas melihat ponsel Ino. "Dia tidak terlalu cantik."
Komentar Sakura di angguki Ino dan dan Tenten. Jari-jari Hinata membalik buku dengan santai. Posisinya yang membelakangi Sakura, Ino, Tenten membuat tidak ada yang menyadari senyum tipis di bibirnya karena ucapan jujur Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOSSOM
FanfictionKehidupan Haruno Sakura setelah menginjak bangku universitas.