Chapter 09

547 156 84
                                    

Hyuuga Mansion

Setelah menyelesaikan makan malam, Hanabi berjalan-jalan disekitar Mansion untuk memperlancar proses pencernaan. Ia sengaja memilih jalan yang langsung menuju gerbang mansion. Tujuan utama karena ingin menunggu kedatangan Sasuke. Awalnya Hanabi mengira Sasuke akan datang sebelum waktu makan malam. Namun setelah menunggu, Sasuke tidak juga datang sampai ia selesai makan malam. Dalam dua terkahir, Hanabi memeriksa ponsel hampir setiap menit tetapi tidak satu pun pesan datang dari Sasuke. Awalnya ia sedikit kecewa tetapi setelah tahu dari Neji kalau siang ini Sasuke pergi futsal, rasa kecewa Hanabi langsung menghilang. Sudah dipastikan Sasuke tidak menghubunginya karena alasan ini.

Hanabi berjalan semangat menuju pintu gerbang tetapi lebih dulu merapikan dress nya. Siapa tahu saat ia sampai di sana Sasuke juga tiba. Memikirkan ini, Hanabi tersenyum manis. Mengingat paper bag biru, senyum Hanabi semakin dalam. Tidak menyangka Sasuke memiliki sisi manis. Dulu ia sempat ragu jika Sasuke memiliki perasaan padanya meski Naruto dan lainnya kecuali Karin dan Gaara mengatakan gadis yang disukai Sasuke adalah dirinya namun ia ragu karena sifat Sasuke suam-suam kuku. Sekarang ia merasa yakin.

Menekan euforia di hati, Hanabi berjalan lurus ditemani cahaya lampu. Beberapa pekerja mansion yang berpapasan dengannya mengangguk sopan yang dibalas Hanabi dengan senyum ramah. Sikap ramahnya pada pelayan membuat Hanabi di juluki Princess Hyuuga oleh semua pekerja di mansion termasuk keluarga besar Hyuuga.

Melihat pintu gerbang masih tertutup rapat, Hanabi sedikit kecewa. Tidak ingin merusak suasana hati, Hanabi berjalan menuju pos yang dijaga pria paruh baya. Kedatangan Hanabi membuatnya buru-buru menyimpan gelas kopi di meja lalu keluar menemui Hanabi.

"Hanabi -Sama ada yang bisa saya bantu." Membungkuk sopan pada Hanabi disertai wajah ramah.

Hanabi tersenyum manis. "Aku sedang berjalan-jalan." Menatap sekeliling pos jaga, "Paman berjaga sendiri?"

Paman Jiraiya mengangguk. "Benar Nona."

Hanabi menatap pintu gerbang yang masih terkunci lalu ke jam tangannya. Jam delapan lewat tetapi kenapa Sasuke belum datang. Sedikit khawatir, Hanabi tersenyum tipis pada Jiraiya lalu  berjalan kembali ke mansion. Meninggalkan Paman Jiraiya yang menatap punggung Hanabi tidak mengerti sebelum kembali ke pos jaga.

Sebelum mencapai pintu mansion, Hanabi bejalan menuju bangku panjang tidak jauh dari air mancur lalu duduk. Jarinya beberapa kali ingin mencari nama Sasuke di ponsel lalu mengirim pesan. Namun sekuat tenaga Hanabi menahan diri. Bukankah Sasuke ingin memberinya suprise!! Ia benar-benar tidak ingin menganggu rencana Sasuke tetapi kenapa Sasuke belum datang. Sasuke tahu ia mempunyai kebiasaan tidur lebih awal, sekarang hampir mendekati pukul sembilan. Dalam kondisi normal Sasuke pasti sudah datang. Apa terjadi sesuatu di jalan???

Mendadak perasaan Hanabi tidak enak. Tanpa banyak berpikir, Hanabi segera mencari kontak Sasuke lalu melakukan panggilan. Mendengar suara operator, Hanabi semakin khawatir. Berbagai macam pikiran buruk tercipta di otaknya. Tidak menyerah, Hanabi kembali melakukan panggilan namun hasilnya tetap sama.

Berpikir Sasuke kecelakaan membuat Hanabi tidak bisa duduk diam. Bangun dari bangku, Hanabi berlari menuju pintu Mansion. Mengabaikan para pelayan yang memberi hormat padanya. Sikap tidak biasa Hanabi membuat beberapa pelayan saling memandang heran namun tidak ada yang berani bertanya.

Membuka pintu kamar, Hanabi buru-buru berlari mengambil tas di meja lalu kembali berlari menuju pintu. Memikirkan sesuatu, Hanabi berhenti sebelum mencapai pintu. Dengan tangan gemetar, Hanabi mencari kontak Neji lalu memencet tombol hijau. Tidak butuh waktu lama, panggilan tersambung.

"Ada apa Hanabi?"

Suara lembut Neji membuat Hanabi berpikir Neji belum mengetahui keadaan Sasuke. "Neji-Nii aku ingin bertemu Sasuke." Tidak ada jawaban beberapa saat sampai suara Neji terdengar lagi.

BLOSSOM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang