Chapter 22: Help from a Mysterious Woman

88 16 0
                                    

Freya duduk di lantai apartemennya, menggenggam tubuh tak berwujud Fiony yang semakin memudar. Air matanya tak henti-hentinya mengalir, sementara rasa takut merayapi seluruh tubuhnya. Fiony, yang sudah sangat lemah, tersenyum dengan pasrah, berusaha menenangkan Freya meski dia sendiri merasa kehilangan harapan.

"Freya... maafkan aku..." suara Fiony terdengar pelan dan hampir menghilang.

Freya menggeleng, menahan air mata. "Jangan katakan itu, Sayang. Jangan minta maaf. Aku akan menemukan cara untuk melindungimu, kita akan menemukan jalan keluarnya. Kumohon, tetaplah bersamaku."

Namun sebelum Freya bisa melanjutkan kata-katanya, udara di ruangan berubah. Ruangan yang tadinya dingin dan suram seketika dipenuhi oleh cahaya hangat yang aneh. Seolah-olah energi yang mencekam tadi perlahan memudar, digantikan oleh aura yang lebih kuat namun tenang.

Dari sudut ruangan yang sebelumnya gelap, muncul sosok seorang wanita. Langkahnya tenang dan anggun, pakaian serba hitamnya kontras dengan kulitnya yang pucat. Rambut panjangnya tergerai dengan anggun di bahunya, dan matanya memancarkan cahaya yang tidak biasa-campuran antara kebijaksanaan dan kekuatan.

Wanita itu tampak seperti seseorang yang tidak berasal dari dunia ini, namun pada saat yang sama, ada kehangatan di wajahnya yang membuat Freya merasa aman. Siapa wanita ini? Apa dia salah satu roh yang dikirim untuk mengambil jiwanya? Atau sesuatu yang lebih menakutkan?

Wanita itu mendekati mereka dengan tenang, tanpa sedikitpun tanda-tanda niat jahat. Dia berhenti tepat di depan Freya dan Fiony, memandang mereka dengan tatapan yang dalam.

"Kalian hampir kehilangan semuanya," katanya dengan suara lembut, tapi tegas. "Tapi aku datang tepat waktu."

Freya menatap wanita itu dengan bingung. "Siapa... siapa kamu?"

Wanita itu tidak segera menjawab. Dia justru berlutut, menatap Fiony yang hampir lenyap, kemudian menyentuh udara di dekatnya seolah berusaha merasakan energi roh Fiony yang lemah.

"Kau sudah terlalu lama menggunakan kekuatanmu di dunia ini, Fiony," ujar wanita itu, suaranya penuh rasa simpati. "Itu sebabnya makhluk-makhluk jahat mulai mengincar Freya. Energi yang kalian bagikan sudah terlalu banyak menguras jiwa Freya."

Freya menelan ludah, merasakan kekhawatiran yang mendalam. "Apa maksudmu? Mengapa ini terjadi?"

Wanita itu berdiri kembali dan memandang Freya dengan mata yang tajam. "Hubungan kalian semakin erat, namun karena Fiony adalah roh, sentuhannya pada dunia ini memerlukan energi yang sangat besar. Setiap kali dia menyentuhmu, sebagian dari energinya melemah, dan hal itu menarik perhatian makhluk-makhluk jahat yang lapar akan jiwa manusia. Mereka mendekati Freya karena dia menjadi jembatan yang rapuh antara dunia roh dan dunia manusia."

Freya tertegun. Penjelasan itu mulai masuk akal, namun menambah berat di hatinya. Apakah cintanya kepada Fiony yang menyebabkan semua ini terjadi?

"Siapa kamu?" Freya mengulangi pertanyaannya, kali ini dengan lebih mantap. "Mengapa kamu menolong kami?"

Wanita misterius itu tersenyum kecil, lalu membenahi rambutnya yang tergerai. "Namaku Angelina. Aku... sudah lama hidup di antara dunia roh dan manusia. Aku tahu apa yang terjadi ketika hubungan antara kedua dunia ini terlalu dekat."

Fiony, meski lemah, mendengar percakapan itu dan mencoba bangkit. "Mengapa kamu menolong kami, Angelina? Apa yang kau inginkan?"

Angelina menatap Fiony dengan rasa hormat. "Aku tidak menginginkan apapun darimu, Fiony. Aku hanya tidak bisa membiarkan makhluk jahat itu mengambil nyawa Freya. Kalian berdua sudah melalui banyak hal bersama."

Freya, yang masih bingung, memegang tangan Fiony lebih erat. "Apa yang bisa kami lakukan? Bagaimana aku bisa melindungi Fiony, dan bagaimana Fiony bisa tetap bersamaku tanpa membuatku semakin lemah?"

Angelina menghela napas panjang, lalu mulai berjalan pelan ke arah jendela apartemen yang menghadap kota di bawah. "Ada cara untuk menyeimbangkan hubungan antara roh dan manusia. Tapi itu membutuhkan pengorbanan. Jika Fiony ingin tetap berada di dunia ini, dia harus menemukan sumber kekuatan baru yang tidak berasal darimu, Freya."

Freya dan Fiony saling berpandangan, tidak yakin dengan apa yang baru saja dikatakan Angelina . "Apa maksudmu?" tanya Fiony, suaranya mulai sedikit pulih karena kehadiran Angelina yang membawa energi positif.

"Kalian berdua saling terikat oleh cinta, tapi cinta saja tidak cukup untuk membuat Fiony tetap berada di sini tanpa membuatmu lemah, Freya. Ada energi lain, energi alam yang bisa digunakan untuk memperkuat roh tanpa menyerap kekuatan manusia," Angelina menjelaskan sambil menatap langit malam di luar jendela. "Namun, mencari sumber energi itu bukan hal yang mudah. Ini berbahaya, terutama karena makhluk-makhluk jahat yang mengincar kalian akan terus mencoba menghentikan kalian."

Freya menatap Angelina dengan mata penuh tekad. "Aku akan melakukan apa saja untuk melindungi Fiony. Apa pun risikonya, aku tidak akan membiarkan makhluk jahat itu mengambil jiwaku atau memisahkan kami."

Fiony memandang Freya dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi, dia terharu melihat tekad kekasihnya, namun di sisi lain, dia merasa bersalah karena telah membahayakan hidup Freya. "Freya, aku tidak ingin kamu terluka lebih jauh karena aku..."

Freya menggeleng tegas. "Fiony, ini tentang kita. Aku akan melakukan apa saja demi kita."

Angelina tersenyum kecil, melihat cinta yang kuat di antara mereka. "Baiklah. Kalau begitu, aku akan membantu kalian. Tapi bersiaplah, ini tidak akan mudah."

Dengan kata-kata itu, Angelina membalikkan badan dan menatap Freya serta Fiony dengan mata yang penuh kekuatan. "Langkah pertama adalah mempersiapkan kalian berdua. Kalian harus melakukan 'kontrak'. Ada ritual yang harus dilakukan untuk memperkuat hubungan kalian tanpa membuat Freya semakin lemah. Tapi aku harus memperingatkan kalian-ritual ini bisa memancing perhatian lebih banyak roh jahat."

Freya mengangguk mantap, sementara Fiony merasakan perasaan bercampur aduk di dalam dirinya. Perjalanan ini baru saja dimulai, dan ancaman besar masih mengintai mereka. Tapi di tengah semua ketakutan dan ketidakpastian itu, satu hal yang pasti-cinta mereka akan menjadi kekuatan yang mengikat mereka bersama di tengah badai.

.

.

to be continued

Bound by Love, Separated by Death [Frefio]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang