DIBACA YA‼️
⚠️ Cerita ini 100% fiksi, but ada beberapa bagian yang emang real terjadi.
⚠️ Cerita ini mengandung kata-kata kasar
⚠️ 15+
⚠️ Cerita ini mengandung beberapa bagian yang dibuat seperti au dan ada juga dialognya😚🫰🏻
⚠️ Banyak bahasa sund...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
‧ ︵‿₊୨୧₊‿︵ ‧ ˚ ₊ ꒰ Happy Reading ꒱ ︶⊹︶︶୨୧︶︶⊹︶
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Yey, ke pantai!” seru Ashley dengan gembira. Ia langsung mulai menyiapkan barang-barang yang akan dibawa. Matahari sudah tinggi, dan rencananya untuk menghabiskan waktu bersama Liam di pantai membuatnya bersemangat.
Tak lama kemudian, ponselnya berdering. Nama Liam muncul di layar.
“Sayang, kamu udah siap?” tanya Liam dari seberang telepon.
“Udah kok, sayang. Aku udah siap,” jawab Ashley dengan nada riang.
“Yaudah, aku udah nunggu di parkiran. Sini, ya,” kata Liam.
“Okay, aku kesana sekarang,” jawab Ashley sambil tersenyum.
Ia memasukkan barang terakhir ke dalam tasnya dan segera turun menuju parkiran apartemen. Di sana, Liam sudah menunggu dengan mobilnya, senyumnya hangat seperti biasa. Ashley membuka pintu, masuk ke mobil, dan mereka pun berangkat menuju pantai.
Selama perjalanan, suara mesin mobil dan hembusan angin yang masuk dari jendela membuat Ashley merasa nyaman. Tanpa sadar, ia tertidur dengan kepala bersandar di kursi. Liam hanya tersenyum, membiarkan kekasihnya beristirahat.
Ketika mereka tiba di penginapan, Ashley terbangun. Ia merenggangkan tubuhnya sejenak, lalu bersama Liam mulai beres-beres barang bawaan mereka. Setelah semuanya tertata rapi, Liam mengajaknya melihat sunset di pantai.
“Sayang, ayo kita lihat sunset. Kamu siap-siap dulu ya,” ajak Liam.
“Mau banget! Aku siap-siap dulu yaa,” jawab Ashley antusias.
Ashley segera berganti pakaian. Tak butuh waktu lama, mereka sudah berada di tepi pantai, pasir lembut menyentuh telapak kaki mereka. Ombak berkejaran menuju garis pantai, dan cahaya matahari senja mulai memudar, menciptakan gradasi oranye dan merah di cakrawala.
Mereka bermain air sejenak, tertawa riang saat ombak kecil menghampiri kaki mereka. Setelah puas, mereka duduk di tepi pantai, memandang langit yang mulai temaram. Hening menyelimuti, hanya suara ombak yang mengiringi percakapan mereka.
