🌊BAB 25🌊 (END)

28 19 38
                                    

     ‧ ︵‿₊୨୧₊‿︵ ‧ ˚ ₊꒰ Happy Reading ꒱︶⊹︶︶୨୧︶︶⊹︶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     ‧ ︵‿₊୨୧₊‿︵ ‧ ˚ ₊
꒰ Happy Reading ꒱
︶⊹︶︶୨୧︶︶⊹︶

Ashley duduk di sudut kamarnya yang sunyi. Malam semakin larut, tapi pikirannya tak berhenti memutar kenangan tentang Liam. Ponselnya tergeletak di atas meja, layar gelap, hanya berisi pesan-pesan yang tak pernah mendapat balasan. Sejak awal November, Liam seakan menghilang. Pesan terakhir yang dikirim Ashley hanya bertanda centang satu—tak pernah berubah menjadi biru.

Rasanya aneh. Dulu, Liam selalu memberinya kabar. Meski sibuk dengan pekerjaannya di perantauan, Liam tak pernah abai. Selalu ada pesan singkat, panggilan suara, atau sekadar ucapan selamat malam. Tapi kini, hening menggantung di antara mereka.

Ashley menatap kalender di dinding kamarnya. 22 November. Besok, 23 November, tepat satu tahun sejak mereka merajut kisah bersama. Ia menggigit bibir bawahnya, menahan keresahan yang semakin memuncak.

"Kenapa kamu nggak kasih kabar sama sekali, Liam?" gumam Ashley pelan, seolah kata-katanya bisa terbang dan sampai pada kekasihnya di tempat yang jauh.

Harapan Ashley tak pernah padam. Di lubuk hatinya, ia berharap besok Liam akan pulang, hadir di hadapannya, memberi kejutan manis seperti dalam bayangan yang sudah ia ciptakan. Tapi semakin hari, rasa rindu bercampur gelisah itu menjadi beban berat di pundaknya.

Ia teringat ulang tahunnya bulan lalu, 20 Oktober. Hari itu terasa sepi tanpa Liam di sisinya. Padahal sebelumnya, Liam selalu berjanji akan membuat ulang tahun Ashley berkesan. Tetapi yang ia dapatkan hanya janji yang menguap. Tak ada telepon, tak ada pesan spesial—hanya keheningan.

Ashley menggenggam ponselnya lagi. Ia mengetik pesan singkat, lalu mengirimnya:
"Liam, kamu baik-baik aja? Aku khawatir."

Namun hasilnya sama seperti sebelumnya—hanya centang satu. Layar ponselnya kembali redup. Kecewa. Rasa rindu dan kekhawatiran berkecamuk dalam hati Ashley. Malam itu ia tertidur dalam ketidakpastian, berharap ada keajaiban yang terjadi esok hari.

 Malam itu ia tertidur dalam ketidakpastian, berharap ada keajaiban yang terjadi esok hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu Ashley pun menanyakan soal Liam kepada abangnya, Arsenio.

Lalu Ashley pun menanyakan soal Liam kepada abangnya, Arsenio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pacific and Love (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang