Chapter 12. Be a Protector

250 19 3
                                    

Sementara itu di ruangan Dokter...

"Commotio Cordis." 

"ini kasus yang sangat fatal, bahkan seharusnya pasien yang sudah terdiagnosis jantung itu sama sekali tidak boleh melakukan aktivitas berlebihan, apalagi olahraga berat. kasus trauma Commotio Cordis ini sangat berisiko tinggi, bahkan jika terlambat dalam hitungan menit saja, persentase keselamatan pasien kurang dari 7%. beruntung petugas kesehatan sekolah segera mengambil tindakan CPR.." ujar dokter yang menangani pharita memberi penjelasan di depan tuan chaikong dan chiquita di ruangannya.

[TMI : Commotio Cordis merupakan gangguan serius pada irama jantung yang disebabkan karena cedera trauma benda keras yang mengenai dada tepat di atas jantung  sehingga berefek pada irama jantung dan menyebabkan serangan jantung mendadak hingga kematian jika terlambat penanganan.]

"Commotio Cordis ini punya efek serius pada sistem kelistrikan jantung pasien, sehingga pasien terdiagnosis Fibrilasi Ventrikel (aritmia). dan untuk saat ini, dikarenakan pasien masih masa kritis, sehingga kami belum dapat mengambil keputusan terkait tindakan yang akan dilakukan.. dan dikarenakan kebetulan pasien memiliki dokter pribadi, jadi, kami akan berdiskusi terkait rekomendasi tindakan penanganan untuk pasien." ujar sang dokter.

[TMI: Fibrilasi Ventrikel (FV) ini merupakan kondisi serius di mana ventrikel jantung berkontraksi secara tidak teratur dan sangat cepat, sehingga tidak mampu memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh. FV Ini merupakan salah satu bentuk aritmia jantung yang paling berbahaya dan tidak dapat disembuhkan, namun bisa dilakukan perawatan berupa pemasangan Implan (ICD) dan Terapi obat. yang menjadi penyebab terjadinya FV salah satunya yaitu Commotio Cordis.] 

Tidak ada lagi yang dapat dideskripsikan terkait ekspresi chiquita dan kedua orang tuanya ketika mendengar penjelasan dari dokter yang menangani pharita. sang dokter menjelaskan secara rinci hasil diagnosis melalui layar monitor terkait kondisi pharita yang saat ini sedang kritis. mendengarnya, membuat kaki chiquita seketika terasa lemas bahkan hanya untuk berdiripun. 

* * *

Ya, Hal yang paling ditakutkan oleh tuan chaikong setelah ia memberi kebebasan pada putri pertamanya itu terjadi..

Saat ini, di balik kaca ruang ICCU yang terpisah dari ruangan pasien, tuan chaikong berdiri sambil memandangi putri pertamanya yang terbaring sendirian dengan segala alat yang melingkupi tubuhnya. 

hanya hembusan nafas berat yang dapat dilakukan oleh tuan chaikong saat ini, ia merasa telah gagal menjadi seorang ayah yang melindungi putrinya dari kesakitan, ia malah membiarkan putrinya bertaruh nyawa di dalam ruangan itu sendirian.

bahkan tampilan pakaian tuan chaikong juga terlihat berantakan akibat sebelumnya ia kehilangan kontrol ketika berhadapan dengan guru park dan dewan sekolah.

dimana  pada saat sebelumnya..  Usai meninggalkan ruangan dokter yang menangani pharita, chiquita dan kedua orang tuanya beserta dokter pribadi pharita dan sekertaris tuan chaikong kembali ke ruang tunggu ICCU, dan mendapati guru park bersama dengan salah satu anggota dewan sekolah di YG Girls School. Tanpa sekalipun basa-basi, tuan chaikong mengatakan jika ia akan menuntut sekolah bahkan menggugat guru park ke ranah hukum atas tindakan kelalaian yang diperbuat.

"siswi yang mencelakai putriku, tolong beritahu untuk segera menyewa kuasa hukum" ujar tuan chaikong yang membuat guru park membelalakan matanya. ia mencoba melakukan negosiasi namun tuan chaikong kehilangan kontrol emosinya. tuan chaikong bahkan menarik kerah baju guru park.

"anakku hampir mati karenamu.. jangan coba-coba mencari pembelaan!" gertak tuan chaikong dengan tatapan yang intimidatif. chiquita, nyonya chaikong dan dewan guru tersebut langsung berusaha melerai mereka, bahkan petugas rumah sakit yang menyaksikan langsung menghampiri dan memisahkan tuan chaikong dan membawa pergi guru park dari ruangan.

We Are Neighbors, Friends and FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang