Chapter 3. What's Wrong?

281 33 10
                                    

Membahas awal mula perseteruan diantara ruka dan wonyoung.

Ruka dan wonyoung merupakan teman yang dekat ketika mereka duduk di kelas 2. Jang Wonyoung merupakan siswi yang sedang digencar oleh ayahnya untuk debut serta meneruskan posisinya di label perusahaan milik ayahnya di bidang model dan branding. Sang ayah mempercayai wonyoung dapat menaikan reputasi perusahaan.

Sebelumnya, ruka sangat mendukung wonyoung. Namun semuanya berubah ketika ruka mulai menyadari sosok wonyoung dibalik topeng yang ia kenakan. dibalik topeng itu, wonyoung adalah sosok yg sangat manipulatif.

Tuntutan sang ayah terhadap wonyoung serta reputasi wonyoung yang melejit seolah membutakannya untuk menghalalkan segala cara. Ia suka melakukan bullying terhadap siswi lainnya.

Ruka sempat mengancam wonyoung untuk melaporkannya ke pihak hukum, dimana jika ia melaporkan kasusnya, ini akan berpengaruh pada citra label perusahaan dan kemungkinan jika perusahaan model terkenal skandal, maka probabilitasnya akan turun drastis dan bangkrut. Oleh karena itu peran wonyoung sangatlah penting bagi perusahaan ayahnya.

Namun seketika Permasalahan bertambah ketika Nyonya Kawaii alias ibu ruka dan ayah wonyoung sama sama terlibat dalam daftar penggelapan dana sebuah proyek, Namun dalam kasus tersebut keduanya sama sama melakukan suap tutup mulut dan berusaha menjaga reputasi mereka agar tidak ketahuan media dikarenakan reputasi sangat berpengaruh dengan perusahaan.

Dari situ, wonyoung memiliki power untuk menyerang ruka apabila ruka berani melaporkan kasus bullyingnya. Jika mungkin ayah wonyoung tertangkap, ia hanya perlu turun dan meneruskan perusahaanya pada wonyoung yang telah diberi kepercayaan.

Sedangkan ruka, disatu sisi, meski berpisah dengan sang ibu, namun ruka takut jika ibunya berada dalam masalah dan perusahaannya hancur. Mungkin dirinya tidak masalah, namun ia khawatir akan reputasi asa, sang adik yang jalan kehidupannya masih panjang serta keselamatan keluarganya. Karena pasti ayah wonyoung tidak akan tinggal diam.

* * *

*kembali pada cerita di YGA Girls School*

Chiquita dan rora berpapasan dengan ruka dan pharita ketika mereka tengah mengantri makan siang.

"Unnie!!" Panggil rora yang membuat ruka dan pharita menoleh ke arahnya, ruka memberi kode agar canny dan rora bergabung di meja yang tengah ia siapkan.

"Kau ingin makan apa, riri ssi?" Tanya ruka menawarkan.

"Ah gwenchana, aku bawa bekal dikelas, aku hanya ingin membeli churos, aku belum terlalu lapar jadi kau ambilah makanan dulu ruka ssi.." ujar pharita.

"Benarkah? Baiklah. Tunggu sebentar" ujar ruka kemudian pergi mengambil makanan.

"Unnie, apa bekalmu sudah dimakan?" Tanya chiquita sambil membawa ramyeon miliknya dan diikuti rora dan ruka dibelakangnya.

"Belum, sebentar lagi akan ku makan" jawab pharita.

"kau juga bawa bekal canny ah?" Tanya rora. Chiquita menggeleng sambil menyeruput ramyeon pedasnya.

"Eoh? Lalu mengapa hanya rita unnie yang membawa?" Tanya rora heran.

"Rita unnie tidak boleh makan makanan sembarangan huhh hahh" ujar chiquita yang tak sengaja keceplosan karena dirinya kepedesan.

Pharita membelalakan matanya kaget ketika mendengar chiquita keceplosan, sedangkan ruka dan rora masih memasang wajah bingung. Sedangkan chiquita yang sadar akan dirinya yang keceplosan seketika sedikit melotot.

"Maksudnya pharita unnie tipe picky eater, dia sangat pemilih soal makanan.. dia memang agak aneh.. sangat kebalikan dariku" ujar chiquita berusaha ngeles. Baru rora dan ruka mengangguk angguk sambil terkekeh.

We Are Neighbors, Friends and FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang