Setibanya di Elite restaurand, mereka yang berjumlahkan 5 orang langsung duduk di meja yang terdapat 5 kursi.
“Kalian pesan saja, aku yang akan bayar.” Kata Lingling pada mereka.
“Terima kasih Ms Kwong, kau memang Bos terbaik.” Ungkap Tan dengan ciri khas girangnya yang biasa.
Lingling tidak menjawab, dia hanya terkekeh lalu mengambil buku menu, begitu juga dengan yang lain termasuk Jennie, tapi tidak dengan Krystal. Wanita itu terus memandang ke arah para staf yang masuk keluar, dia berharap untuk melihat Lisa, tapi pria itu tidak terlihat.
“Ms Kwong, karena ini jam makan siang, kenapa kita tidak mengajak Pewaris untuk makan bersama kita?” Tanya Krystal dengan berani.
Mendengar itu, Lingling menatapnya dengan geli, apakah wanita ini buta? Sudah jelas kalau kursi disana sudah penuh, juga—apakah Lisa layak untuk makan bersama mereka? Tidak peduli jika pria itu sedang dihukum, dia tetaplah Pewaris Elite Global. Kenapa rasanya,
Krystal bertingkah seakan-akan dia sangat dekat dengan Lisa? Percaya diri boleh saja, tapi harus diperhatikan agar tidak mempermalukan diri sendiri seperti wanita ini.
“Kalau pun dia setuju, apakah kau mau duduk di lantai? Berhenti meminta sesuatu yang tidak masuk akal, Tuan Muda tidak akan sudi untuk bergabung dengan kita disini, jangan membuatku malu.” Jawab Lingling dengan santai.
Dia pun memanggil pelayan untuk membawa daftar menu yang mereka pesan, tidak peduli dengan Krystal yang sudah cemberut.
Tidak berlangsung lama, tiba-tiba ada keributan terdengar di pintu masuk, bukan keributan yang buruk, tapi ada sekitar 2 lusin pengawal, mereka membuka pintu kaca itu dengan buru-buru, lalu meminta beberapa pelayan untuk segera menyiapkan hal-hal untuk orang yang akan muncul sebentar lagi.
Jennie dan yang lainnya tidak mengerti, tapi Lingling mengerti, dia tahu kalau Nona Muda keluarga Manoban muncul. Orm Manoban, adik dari Lalisa Manoban.
Lingling segera berdiri, wanita itu pergi ke pintu restaurand mengabaikan empat orang lainnya begitu saja.
“Apakah Sajangnim akan makan disini?” Tan bertanya.
“Tidak mungkin, Sajangnim tidak pernah menggunakan pengawal sebanyak ini hanya untuk makan siang—” perkataan Krystal sempat terhenti ketika dia melihat seorang wanita yang cukup tinggi dan cantik.
“Ya Tuhan berdiri, yang datang adalah Nona Muda.” tambahnya dengan buru-buru berdiri, diikuti oleh yang lain kecuali Jennie.
Jennie benar-benar tidak peduli, dia tidak tahu siapa wanita cantik ini.
“Jennie, kau harus berdiri, yang datang adalah Putri Bungsu keluarga Manoban. Ayooo…” Tan mengajak temannya ini untuk berdiri.
Akhirnya, dengan malas Jennie berdiri, dia hanya merasa itu berlebihan. Wanita ini benar-benar tukang santai dalam segala hal.
Sementara di pintu masuk, Lingling sedang kaku karena Orm memeluknya begitu saja.
“Unnie, aku datang membawa makan siang untuk Oppa, apakah kau tidak keberatan jika menemaniku juga ke dalam?” Tanya Orm dengan senyum manis.
Melihat senyum itu, Lingling hampir terpaku tidak bisa bergerak, ini pertama kalinya dia bisa melihat bagaimana Nona Muda Manoban memiliki Gummy Smile yang unik. Benar-benar sangat cantik, membuat Lingling pusing.
“B-baik Nona Muda.”
Jawaban yang kaku ini membuat Jisoo menunduk dan terkikih, jangan lupa kalau keduanya berteman, dia jelas sangat mengenal temannya tersebut.