34. Persidangan

50 8 0
                                    

\~~~~~|~~~~~/
\~~~~|~~~~/
\~~~|~~~/
\~~|~~/
\~|~/

"aku tidak peduli jika aku ditangkap atau aku akan dihukum mati saat di pengadilan nanti, aku akan mati dengan tenang karna sudah membunuh mu" lanjut Aito terus menodongkan pistol itu tepat di kepala Yoshitatsu

"sampai jumpa di neraka" ucap Aito final. Akhirnya Aito menarik pelatuk senjata itu.

*DOR!

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

*DOR!!

Suara gemuruh dari senjata api yang saat ini Aito gunakan itu terdengar nyaring dimalam yang sunyi juga gelap.

*bruk!

Yoshitatsu yang tadinya berlutut dihadapan Aito tergeletak jatuh. Darah berceceran dan mulai mengalir mengotori halaman rumah Yoshitatsu yang awalnya terlihat rapih dan sekarang halamannya itu sudah ternodai oleh noda darah juga beberapa anak buah nya yang pingsan

Yoshitatsu yang pada akhirnya berakhir kehilangan nyawa di tangan keponakannya sendiri

"karma untuk mu" gumam Aito dengan ekspresi nya yang datar, ia menunduk melihat mayat paman nya yang sudah berlumuran darah itu tergeletak

Suara sirine polisi mulai terdengar dari jauh dan hujan tiba tiba saja mulai turun membasahinya.

"diam di tempat! Buang senjata mu dan angkat tangan!!" teriak beberapa polisi yang sudah datang ke lokasi, mereka langsung menodongkan senjata pada Aito dan mengelilinginya agar Aito tidak melawan

Aito yang melihat itu hanya diam sesaat sampai akhirnya ia melemparkan senjatanya dan mengangkat tangannya mengikuti apa yang dikatakan polisi itu tanpa adanya perlawanan

"ughh" ringis Aito saat beberapa polisi itu menghampirinya dan langsung menarik tangan Aito kebelakang dan memborgolnya

Karna tidak ada perlawanan dari Aito, pengamanan berlangsung dengan cepat dan Aito langsung dibawa menuju kantor polisi untuk ditahan karna sudah membunuh

'akhirnya aku membunuhnya... Tapi kenapa rasanya aku tidak puas hanya dengan membunuhnya' batin Aito, perasaannya saat ini sangat kalut. Ia bingung dengan apa yang baru saja ia lakukan sebagai pilihan nya.

Bahkan ketika ia sampai di kantor polisi dan ditahan pun ia tidak menyadari itu, perlakuan para polisi yang cukup kasar pada nya, rasa sakit pada luka jahit nya yang terbuka, ia tidak merasakan semua itu.

Di kantor polisi, Aito tidak langsung ditahan, ia dimasukkan ke ruang introgasi untuk mengulik seluruh informasi yang Aito ketahui

Aito yang berada di ruangan introgasi tersebut hanya diam termangu

"Aito-san?" panggil seseorang memasuki ruang introgasi yang Aito tempati

Mendengar mamanya dipanggil Aito memalingkan wajahnya menatap orang yang memasuki ruang introgasi dengan ekspresi datar.

"baiklah aku akan bertanya beberapa hal, kuharap kau berbicara dengan jujur selama aku bertanya" ucap orang itu menghampiri Aito lalu duduk tepat di hadapannya

AITO | High and Low Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang