JURIT MALAM: TUDUNG SAJI

3.4K 304 22
                                    

Catatan penulis: Saya berniat membuat seri Jurit Malam sebagai seri novel liburan. Saya akan memperbarui Bab baru setiap hari – tetapi saya hanya akan menulis saat sedang liburan semester agar bisa fokus ke tulisan dan tidak terganggu hal-hal lain.

Benteng Gelap adalah produk pertama dari Proyek Satu Hari Satu Bab ini, dan sekarang Benteng Gelap sudah tamat. Saya akan melanjutkan dengan buku kedua Jurit Malam yang akan berjudul Tudung Saji yang akan saya rilis sekitar Desember 2015 nanti. Lalu akan diikuti buku ketiga, Pulau Putih, Juni-Juli 2016 nanti.

Maka terima kasih karena masih bertahan hingga sekarang. Ini hadiah kecil untuk Anda semua.

***

"Malam ini tampak gelap. Bagus. Ayo kita mulai."

BUKU 2 JURIT MALAM.

Rabu. Tepat pukul sebelas siang. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, gedung yang terisi rata-rata seribu orang setiap jamnya, tengah ramai karena jam mata kuliah baru saja selesai.

Tetapi keramaian itu berubah ketika mendadak semuanya menjadi gelap.

Semua lampu padam. Layanan listrik berhenti. Sinyal telekomunikasi diputus. Dan sebuah tudung hitam raksasa menyelimuti gedung mereka dari luar.

Tetapi semua pintu tidak tertutupi tudung aneh itu, dan semua orang bisa melihat pasukan bersenjata menjaga pintu-pintu itu.

Mereka hanya mendapatkan satu perintah agar bisa keluar: jadi yang terakhir bertahan hidup.

Saat itu juga, mendadak, semua orang merasakan lapar yang tak terperi. Dan dengan tidak adanya jalan keluar, sepertinya kali ini mereka hanya bisa makan di dalam dengan apa yang ada...seperti teman di sebelah mereka, mungkin?

***

Jurit Malam: Benteng GelapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang