HARI x / JAM 04:00
Jika ini adalah sebuah sidang, maka inilah saatnya kami mengetuk palu.
Eksperimen kita sudah selesai. Selamat! Kau baru saja menyelesaikan jurit malammu. Kau baru saja usai berjalan di tengah gelap. Kami minta maaf tidak bisa memberikan sambutan yang lebih meriah, tetapi kami harap ini cukup.
Kami sudah bilang, 'kan? Kami menunggu di ujung sini.
Berarti percobaan kita menghasilkan dua jawaban: Alvin dan Kevin. Kita tindak lanjuti itu nanti.
Di samping itu, sekali lagi, selamat. Kau sudah mencapai titik ini. Jika bukan karena bantuanmu, mungkin eksperimen kita tidak akan pernah selesai.
Percobaan kita sukses besar.
Tetapi aku harus memperingatkanmu sekali lagi—kami adalah rajanya malam ini, tetapi kami tidak tahu-menahu mengenai tempat tinggal yang kita anggap realitas. Di sana, kami cuma orang-orang biasa yang berlalu-lalang, makan, bicara, dan diam. Di luar sana, mungkin suatu hari nanti kita akan bertemu, dan kau bahkan tidak akan tahu.
Di luar sana, mungkin suatu hari nanti kita akan bertemu Alvin dan Kevin, dan kita bahkan tidak akan tahu.
Aku cuma ingin memberimu satu peringatan—percobaan ini disebut thought experiment untuk sebuah alasan. Tetapi itu bukan berarti segala hal di sini tidak mungkin terjadi.
Dan itu bukan berarti segala hal di sini tidak terjadi.
Apakah iya?
Apakah tidak?
Aku akan membiarkanmu menghabiskan sisa minuman hangatmu dan berusaha tidur. Perjuangan kita berat malam ini, dan kau telah berhasil melewatinya dengan sukses. Ketahuilah, kami bangga padamu.
Aku akan membiarkanmu berusaha berpikir mengenai realitas saat kau berusaha memejamkan mata, tetapi mungkin itu akan menjadi bahasan kita lain kali.
Maka aku akan memberi satu pesan terakhir—ini bukan jurit malam terakhir kita. Masih banyak lorong-lorong gelap, lapangan-lapangan sempit, dan makam-makam segar yang belum kita jelajahi. Masih banyak sudut-sudut ruangan, lembah-lembah sunyi, dan hutan-hutan berkabut yang menanti dijamah.
Dan kautahu bahwa hanya ada satu cara untuk berkelana ke tempat-tempat itu.
Maka, sampai jumpa lagi. Selamat malam. Selamat tidur. Kami menantimu dijurit malam berikutnya.[]
***
Catatan penulis: Bab terakhir ini saya persembahkan kepada satu dari dua orang yang, tanpa intervensi mereka di hidup saya, mungkin membuat saya tidak akan pernah menyentuh Wattpad. Terima kasih, Teh. Lanjutkan terus Psychology Game-mu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Jurit Malam: Benteng Gelap
Horor"Selamat berjalan di tengah gelap. Kami menunggumu di ujung sana." BUKU 1 JURIT MALAM. Perkemahan sudah menjadi tradisi bagi Program Studi Psikologi, sehingga ketika mereka berangkat, para mahasiswa baru tidak banyak berharap--rumor sudah menjawab b...