eps 061

2.4K 231 4
                                        

pagi pagi sekali di kediaman cho sudah sangat ramai, bahkan nyonya cho sendiri sejak tadi sudah sangat histeris membuat miyeon putri tunggalnya tersadar, akibat ramainya orang orang yang berada di ruang keluarga

"wae, kenapa pagi pagi berisik sekali?" tanya gadis itu dengan mata panda nya

"nyo-nyonya tak sadarkan diri setelah menerima paket non" jawab maid yang ada dirumah tersebut, membuat gadis itu langsung tersadar akan hal lain

"mam, pap, ada apa?" tuan cho memberi kode pada sang putri untuk melihat isi pake tersebut

setelah dilihat, betapa terkejutnya miyeon dengan isi yang ada di dalam kotak, berupa bangkai burung dengan bertulisan M

hal itu membuat miyeon semakin takut di buat nya, bahkan teror demi teror selalu bermunculan diwaktu yang tidak pasti, bahkan bisa saja sehari 2 atau 3 kali teror yang harus miyeon terima, akibat ulahnya yang gegabah membuat kedua orang tuanya harus ikut merasakan teror tersebut

namun berbeda dengan jennie dan lisa yang terlihat sangat mesra, kehamilan kedua jennie membuat lisa semakin jatuh cinta padanya tidak ada yang bisa menggantikan posisi jennie sejak dulu hingga sekarang

"hei boy, ada apa dengan wajahmu hm?" tanya lisa yang melihat wajah putra nya begitu murung

"mommy bisa kah liam tidak sekola hali ini?" lisa dan jenni mngerutkan dahi bersamaan dengan tingkah putranya

"tidak panas, lalu kenapa ingin libur sekolah?" ujar jennie yang baru saja memeriksa dahi liam

"huuh, aniyo .. bawa kan saja satu bekal untuk ku mom" pintanya tak bertenaga

lisa bertanya tanya pada jennie, kenapa sang anak bersikap seperti ini .. apa ada masalah di sekolah, ia akan menanyakan nya nanti

"ne, ini bekal mu sayang" sambil menyerahkan lunchbox pada sang anak

"telimakasi mom"

"kenapa sarapan nya tidak habis?" tanya lisa, liam mendongak kearah nya

"liam tak lapal dad, kajja belangkat"

"ne, tunggulah di depan mommy dan dada akan bersiap" liam mematuhi itu dan ia berjalan menuju pintu utama mansion, yang dimana sudah ada beberapa para pekerja di halaman mansion

"ada apa denganya?" tanya lisa

"sepertinya jeno mulai menghindari liam" jawab sang istri

"tiba tiba? apa masalahnya? bukan kah kedua bocah itu sangat dekat?" jennie menaikan bahu sebagai jawaban

"sudah ayo berangkat, putra kita sudah menunggu di depan, aku takut mood dia semakin jelek jika kita lama" lisa mengangguk dan mulai berjalan untuk memasuki mobilnya

seperti biasa, lisa akan mengantar liam dan juga mengantar jennie kebutik eomma kwon, di perjalanan liam tak banyak bicara bahkan ia hanya memperhatikan jalanan kota seoul, hal itu membuat jennie dan lisa merasa sedih

"aku akan mencari tahu nanti" bisiknya pada sang istri, agar sang istri tidak merasa sedih

"baby, bagaimana jika weekend besok kita pergi ketaman hibura" usul lisa, mendengar itu liam masih terdiam enggan menjawab

"kamu tau boy, disana banyak sekali permainan seru .. bahkan kamu bisa bermain sepuasnya, bukan begitu mom?"

"ne sayang, yang di bilang dada benar .. kita akan mengajak jughwan juga kakek nenek untuk ikut bermain bersama kita" jennie mulai membantu lisa untuk membujuk sang anak

pria kecil itu mulai tertarik dengan pembicaraan kedua orang tuanya "apa disana liam bisa belmain bola dad?"

"tentu sayang, kamu bisa melukis bahkan bisa memancing ikan disana" jawab nya, liam mulai excited

Jennie is Mine[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang