malam hari pukul 19.30 lisa masih berada di luar mansion, ia mengabari sang istri jika akan pulang terlambat, jennie pun memahami hal itu, namun siapa sangka ternyata gadis jangkung itu sedang berada di rumah seseorang
tok tok tok
"yeoboseyo"
cklek
"selamat malam nyonya" wanita itu terpengarah melihat siapa yang bertama kerumahnya
"eomma siapa yang bel‐"
"hai jeno" ucapnya terpotong oleh lisa yang kini sudah berada di hadapan jeno
"dada" gumamnya pelan
"silahkan maam"
"terimakasih" lisa duduk di kursi single, yang dimana berhadapan dengan kursi yang jeno dudukan
"maaf jika kedatangan saya mengganggu nyonya juga jeno, saya hanya ingin memastikan jeno baik baik saja"
"mianhe, putra ku baik baik saja maam, hanya saja saya melarang untuk berteman dengan liam putra maam lisa karena sepertinya jeno tidak pantas untuk main bersama liam" jelas wanita paru baya itu, membuat lisa paham kenapa jeno susah sekali di dekati sekarang
"ah seperti itu, tapi kehadiran jeno membuat putra ku merasa senang, apa lagi jika mereka main bersama .. kami sekeluarga tidak memandang status itu, kebahagiaan anak nomor 1 nyonya" wanita itu terdiam, jeno hanya mendengar
"nyonya, seusia jeno menginginkan pengetahuan yang sangat luas, sangat di sayangkan jika setelah pulang sekolah jeno harus berdiam diri di rumah, apa nyonya tidak merasa kasihan?" lisa berusaha menasehatin wanita tersebut, namun wanita itu hanya berdiam enggan menjawab
"bahkan bukan hanya jeno, putra ku juga sama menginginkan pengetahuan yang sangat luas, bahkan saat mereka berada di mansion, mereka berdua bermain sambil belajar, bukan kah itu jauh lebih baik?"
"maafkan saya yang terlalu takut jika jeno bermain dengan liam, ia akan di beda bedakan nantinya" lisa tersenyum
"tidak ada yang membedakan nyonya, semuanya sama saja" jelas lisa
wanita paru baya itu sekarang mengerti dan paham, ia tidak akan melarang jeno untuk bermain dengan liam lagi, ia akan membiarkan nya agar sang anak tidak merasa kesepian di rumah
lisa pun pamit pada jeno dan eomma jeno, kini ia akan pulang ke mansion karena jennie dan liam sudah menunggu kepulangan lisa
.
.
.sesampainya di mansion, ia melihat sang putra sedang belajar mewarnai di temani jennie
"dada pulang" teriak lisa, mendengar suara lisa liam bangkit dan menghampiri sang dada
hap
"lihat ini, liam membuat lobot" ujarnya sambil menunjukan gambar yang ia buat
"wah bagus sekali, siapa yang mengajari liam membuat robot?" tanya nya sambil berjalan kearah jennie
chup
"tidak ada, hanya imajinasi liam saja dad" jawab sang anak, melihat obrolan lisa dan liam membuat jennie merasa tenang
"lalu ini apa?" lisa menunjukan sebuah badan dengan setengah mobil
"ini akan belubah menjadi mobil dad nanti nya" jelas liam, pria itu trus saja menjawab pertanyaan liam
"apa robot ini akan berubah menjadi mobil nanti nya?"
"ne, ini akan belubah menjadi mobil mewah"
"pintar sekali anak dada" puji lisa, rasa capenya kini terbayar dengan melihat anak dan juga istrinya
![](https://img.wattpad.com/cover/332714474-288-k218231.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jennie is Mine[END]
FanfictionMenceritakan perjalanan hidup lisa yang harus mengurus sang buah hati seorang diri, begitupun jennie .. ia merasa kebahagiaanya hilang begitu saja dan hanya ada kekosongan didalam dirinya selama bertahun tahun, setelah kejadian itu .. JANGAN SALPAK...