[BL]Four Prince[End]

2.9

Happy reading (⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠❤

°

°

°

°

°

Srett...

Aelza menarik tangan veriely.

"Sialan..."

"Jaga ucapan mu bocah!!" Murka aelza kala adik semata wayangnya  berani mengatainya.

"Maaf kak."

"Hah..." Aelza menghela nafas kasar,"sudahlah, sekarang apa yang sedang kau lakukan disini?"

Veriely dan azfara pun terdiam lama kala tak Tau harus menjawab apa atas pertanyaan aelza.

"Bicaralah!!"

"Itu...kami ingin me-mencari pa-pangeran, hahahah." Ujar azfara ketika merasa takut dengan tatapan aelza.

"Kak...sakit..."ringkis veriely kala merasa sakit pada tangannya yang di cengkram kuat oleh aelza.

"Kembalilah ke kerajaan, tidak seharusnya kau berada disini Veriely." Ujar aelza melepas tangan veriely dengan kasar.

"Shhh, a-aku hanya ingin dekat d-dengan pangeran Enser kak!" Ucap veriely dengan lantang tak menghiraukan siapa yang berada di depannya saat ini.

"Hah... Apa penting nya itu, sekarang kembali lah ke kerajaan."sahut aelza mengusap kasar wajahnya, lalu pandangannya teralihkan kearah azfara, "Dan kau...apa yang kau lakukan disini ha?"

Azfara meneguk ludahnya kasar kala merasa tatapan tajam Dari aelza.

"A-aku hanya ingin bertemu dengan ratu riglosia."

"Ayo lah, Kalian pikir Aku bodoh!! Jelas sekali terlihat bahwa kalian ingin melakukan sesuatu." Bengis aelza menatap tak senang kepada kedua wanita itu.

"...."

"Hah... sudahlah kembalilah ke kamar mu, besok kalian harus sudah kembali ke kerajaan." Aelza berjalan meninggalkan kedua orang itu namun tiba-tiba tangannya kembali di tarik.

"Apa?"

"Bisakah Dua hari lagi? Kami ingin melihat acara pertunangan putri Arelia."

" Kau-"

" Kak ku mohon..."

Aelza menatap tajam veriely dengan alisnya yang berkerut,"baiklah."

Kemudian aelza pun langsung pergi entah kemana.

" Berhasil... Ayo buat rencana bagus."ajak veriely kepada azfara yang sudah bersiap untuk memasuki kamar.

"ayo."

.

.

.

"Enghh." Lenguh Arley kala baru saja tersadar dari mimpi indahnya.

"Uhh nyenyak banget..huekk..."

Arley langsung berlari ke arah kamar mandi tanpa memperdulikan alas Kaki dan selimut yang sudah terjatuh di lantai.

"Huekk....huekk... Uhh...ahh...huekk..."

Arley terus memuntahkan isi perutnya yang hanya mengeluarkan cairan bening seperti sebelumnya.