26: Under the Moonlight

99 16 9
                                    

Jadwal Suyeon seharian sangat padat, Ia pun masih menyempatkan pergi ke Gyeonggi untuk menemui keluarga pamannya karena istrinya baru saja melahirkan anak kelima mereka.

"Padahal kau tidak perlu kemari disaat jadwal persiapan peluncuran brand-mu sudah semakin dekat, kau pasti sangat sibuk." Ucap Namjoon, pamannya yang sudah cukup lama tidak ditemuinya.

"Benar, bahkan aku juga yakin makanmu tidak teratur. Maka dari itu makanlah dulu sebelum pergi," Sahut Nayeon, istri pamannya.

"Sungguh aku sudah makan sebelum datang kesini, Unnie." Suyeon berbohong, sebenarnya seharian Ia bahkan hanya minum kopi karena saking sibuknya, dan Ia juga tidak ingin merepotkan paman dan istrinya yang mengurus anak - anak mereka yang masih kecil.

"Paman akan mengantarmu kembali ke Seoul," Ucap Namjoon cepat.

"Tidak perlu, paman. Wonbin akan menjemputku, kami sudah sepakat untuk bertemu di minimarket dekat sini." Suyeon tersenyum, menunjukkan kalau Ia sungguh baik - baik saja.

Setelah berpamitan, Suyeon melangkahkan kaki keluar dari rumahnya, namun langkahnya terhenti didepan sebuah rumah yang berada didepan rumah pamannya.

Sudah hampir 9 tahun berlalu, namun rumah itu masih tetap sama, bahkan terlihat begitu terawat untuk sebuah rumah yang tidak berpenghuni.

"Mungkin kau ingin mendengarnya, paman pernah melihat temanmu itu."

Suyeon cukup terkejut dengan kehadiran pamannya yang tiba - tiba muncul dibelakangnya.

"Astaga, paman mengejutkanku!" Ucap Suyeon cepat. "Maksud paman.. Lee Heeseung?"

Namjoon mengangguk, "Ia selalu datang kerumah ini tengah malam, beberapa bulan sekali. Paman pernah melihatnya seperti sedang membersihkan dan merawat rumah ini tengah malam, Ia bahkan menanam banyak bunga di halaman rumahnya. Setiap pagi saat paman ingin menyapanya, Ia sudah hilang entah kemana."

"Apa paman yakin itu Lee Heeseung?" Suyeon merasa ragu.

Namjoon mengangguk mantap, "Yah, walaupun Ia selalu berpakaian tertutup, dengan topi dan masker, namun paman yakin dia adalah temanmu itu."

Suyeon menghela nafas, apakah akhirnya Ia mendapatkan petunjuk tentang keberadaan Lee Heeseung?

Apakah ada kesempatan untuknya bisa bertemu laki - laki itu lagi?

Hari berlalu, dan setiap malam Suyeon selalu pergi ke lingkungan rumah pamannya, mengecek rumah yang dulu ditinggali Heeseung dengan Riki.

Selelah apapun, sesibuk apapun harinya, Ia selalu menyempatkan diri untuk datang.

Petunjuk dari pamannya itu satu - satunya kesempatan yang Ia punya, walaupun Ia yakin persentase keberhasilannya sangat tipis, namun Suyeon tidak menyerah.

Suyeon benar - benar merindukannya.

Sampai akhirnya, di suatu malam, Suyeon menemukannya. Usahanya membutuhkan total 35 hari untuk akhirnya menemukan sosok yang sangat Ia rindukan.

Suyeon berusaha menahan tangisnya, Ia berdiri diluar pagar rumah itu, melihat sosok laki - laki yang sedang membersihkan halaman rumah itu.

Apakah itu benar - benar Lee Heeseung?

Laki - laki itu berdiri sambil membawa satu kantong daun kering yang telah Ia kumpulkan untuk Ia buang, dan Ia merasakan kehadiran seseorang diluar pagar rumahnya.

Matanya terhenti menatap perempuan yang sangat dikenalnya, berdiri tanpa bersuara disana.

"Ini aku, Nam Suyeon." Akhirnya Suyeon membuka mulutnya, berbicara dengan suara yang pelan. "Bukankah sudah sangat lama, Lee Heeseung?"

Boyfriend - HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang