10. All for you

99 12 4
                                    


Heeseung menyiapkan sarapan yang sederhana, hanya sekedar roti lapis yang diisi telur dan selada.

Namun karena Ia paham betul kalau adik sepupunya itu rakus, jadi Ia membuat banyak.

Tidak lama kemudian, Riki muncul dari kamarnya sambil memasang dasinya.

"Selamat pagi, kakakku yang tampan!" Riki mencoba membuat suasana pagi yang ceria.

"Kau terlihat senang?" Heeseung memberikan sepiring roti lapis yang bertumpuk - tumpuk pada adiknya itu.

"A-ah, awali hari dengan suasana yang bagus!" Sahut Riki yang kemudian menyantap roti lapisnya.

"Kau senang mengenal Suyeon?" Tanya Heeseung yang membuat Riki berhenti mengunyah sejenak.

"Suyeon nuna sangat baik," Ucap Riki lanjut mengunyah makanannya.

"Aku melihat fotomu bersamanya,"

Riki yang sedang meneguk segelas susu langsung tersedak, Ia terbatuk - batuk.

"Kau menyukainya?"

Riki menatap Heeseung dengan ragu, namun Heeseung malah tersenyum.

"Kalau kau menyukainya, aku akan mendukungmu. Dia memang orang yang baik jadi aku setuju," Heeseung terlihat tenang. "Jangan bersikap ceroboh dan membuatnya tidak nyaman, buatlah Ia selalu senang."

Riki tidak paham dengan situasinya, sedangkan Heeseung terlihat begitu tenang dan tersenyum begitu tulus.

Setelah sarapan, mereka keluar dari rumah dan kebetulan berpapasan dengan Suyeon.

Heeseung memberikan senyuman pada Suyeon, "Selamat pagi."

Kemudian, Heeseung berjalan duluan meninggalkan Suyeon dan Riki yang saling menatap satu sama lain dengan bingung.

Suyeon menatap punggung Heeseung dari belakang, Ia teringat saat Heeseung memeluknya dengan erat semalam.

Sepertinya suasana hati Heeseung masih tidak baik.

Sedangkan Riki menatap punggung Heeseung sambil teringat perkataan Heeseung tadi pagi tentang dirinya yang menyukai Suyeon dan akan mendukungnya.




***





Sepulang sekolah, Suyeon tidak pulang bersama Heeseung maupun Riki karena Ia harus pergi ke toko buku untuk membeli alat tulis.

Suyeon mengambil jalan pintas melewati sebuah gang kecil, lalu melihat seorang anak berseragam SMP yang sedang dirundung oleh 3 gadis berseragam SMA.

Mereka asik tertawa sambil menggeledah tasnya, salah satu dari mereka bahkan menepuk - nepuk pipi anak SMP itu.

"Ya!" Teriak Suyeon.

Suyeon langsung menghampiri mereka dan menarik anak SMP itu, sedangkan ketiga gadis perundung itu menatap Suyeon dengan garang.

Suyeon sama sekali tidak takut, "Apa ini? Kalian merundung anak kecil?"

"Kalau tidak mau kupukul, jangan ikut campur." Ucap salah satu dari mereka.

Suyeon tersenyum sinis, "Bisa - bisanya merundung anak kecil, pengecut."

Karena kesal, salah satu dari mereka pun menjambak rambut Suyeon. Namun, Suyeon langsung melawan dengan menarik balik rambut gadis itu, Ia juga membenturkan kepalanya ke kepala gadis itu hingga gadis perundung itu tersungkur jatuh.

Teman - temannya langsung menyerang Suyeon, namun Suyeon lagi - lagi mampu melawan mereka dan membuat mereka tersungkur jatuh.

"Pergilah kalau tidak ingin semakin babak belur, jangan ganggu anak ini lagi maupun anak - anak yang lain!" Ucap Suyeon marah.

Boyfriend - HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang