I love you abang! -1

1.1K 98 40
                                    

Ceklek.

Jake keluar dari bilik kamar mandi setelah mengeringkan tubuhnya dan menukar seragamnya kembali. Masih dengan handuk di atas kepalanya, Jake terjengit kaget kala Jungwon —bestienya— berlari kencang sembari meneriaki namanya.

"JAKE!!! JAKEEE!!"

Segera Jake tangkap tubuh Jungwon yang lebih kecil darinya itu sebelum Jungwon jatuh tersandung kakinya sendiri. Lantas Jake menepuk punggung Jungwon saat sang empu terbatuk-batuk.

"Astaga, kenapa won?? Lo kayak dikejer setan aja sumpah"

"Itu.. itu.. abang lo.."

"Hah? Abang gue?"

"Iyaa! Abang lo sama pak Jay.."

"Hahh?! Gimana si anjir?! Ngomong yang bener Won!"

"LO KUDU KE LAPANGAN CEPAT BANGSATT! ABANG LO BAKU HANTAM SAMA PAK JAY!!"

***

"LO HAPUS CEPAT ANJING!"

BUGH!

BUGH!

"Hoon! Jangan gegabah Hoon! Pak Jay udah sekarat tuh banjingann!" ujar Mark memeluk Sunghoon dari belakang. Menahannya untuk tidak menghabisi guru PJOK di sekolah mereka.

Jeno memilih untuk mengambil alih Pak Jay usai menyuruh petugas PMR datang membawa tandu. "YaAllah Pak, udah tua masih juga cabul pak. Istighfar pak, istighfar.." ucap Jeno saat melihat isi galeri Pak Jay.

Bagaimana Sunghoon tidak marah? foto tubuh Jake saat berenang memenuhi galeri pak Jay.

"Aduh pak, lo salah cari target bacol Pak. Noh di X banyak lonte tuh. Harus banget foto badan siswa lo buat jadi bacol?" Jeno tersentak saat handphone Pak Jay beralih tangan ke Sunghoon.

"INI APA?! LO MASIH NGELAK JUGA?! EMANG BRENGSEK LO-"

"ABANGGG UDAHH!!" Suasana riuh di lapangan sontak berhenti kala Jake berlari dan menarik tubuh Sunghoon untuk menjauh dari Pak Jay.

"UDAH BERAPA KALI ADEK BILANG BUAT GA MAKE KEKERASAN KALO LAGI NYELESAIN MASALAH?! INI APA?!"

Sunghoon mengacak rambutnya frustasi.

"Adek, abang ga bakal marah kalau-"

"OMONG KOSONG!! SELALU AJA ABANG BILANG GITU!"

Jungwon menyusul Jake dengan nafasnya yang terengah-engah. Lelah mengejar Jake yang larinya secepat kijang. Mana kaki Jungwon lebih pendek lagi.

"Jake udah.."

Tangan Jungwon hampir memegang bahu Jake. Namun tangan Jake terlebih dahulu menepis tangannya. Barulah Jungwon sadar mata Jake memerah menahan tangis.

Mark pun sadar Sunghoon juga mati-matian menahan emosinya. Lihatlah genggaman pria itu pada handphone Pak Jay semakin mengerat. Lima tahun lamanya Mark berteman baik dengan Sunghoon, Mark tentu hafal akan watak Sunghoon yang blak-blakan jika marah.

Namun kini lawan Sunghoon adalah seorang Jake. Adeknya sendiri. Sesalah apapun Jake, Sunghoon rela meminta maaf demi Jake tidak merajuk padanya.

Our Ikeu! [Jake Harem]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang