Hujan deras menghancurkan keindahan malam di kota itu. Angin badai pun ikut memporak-porandakan isi kota. Apapun keadaannya, hal itu tidak menghalangi Heeseung untuk terus menggagahi lelaki cantik yang umurnya lebih muda puluhan tahun darinya itu.
Tangan Jake meremat bantal selagi Heeseung terus memompa miliknya di dalam tubuh Jake. Heeseung benar-benar memanfaatkan kesempatan ini, Jake berhasil membuka matanya.
Namun Jake sama sekali tidak sadar siapa yang tengah menyetubuhinya sekarang. Dan sialnya Jake sama sekali tidak kuasa untuk melawan, karena tubuhnya memang membutuhkan pelampiasan akibat rangsangan yang disuntikkan Heeseung padanya beberapa waktu yang lalu.
"Hhh~ p-pelanhh~ t-too deephh"
"h-hiks, a-ahh!! y-yes!! theree!"
"di sini ya sayang?"
"i-iya! iyahh~ hnghh enaak~"
Heeseung mengumpat rendah. Wajah Jake yang seberantakan ini adalah satu-satunya yang ia bayangkan ketika sedang berfantasi. Benar-benar copy paste Jaeyun, Heeseung seperti kembali ke masa lalunya. Ketika ia masih menjalin kasih dengan Jaeyun, sebelum lelaki sialan bernama Riki itu datang dan meminang lelaki-nya.
"Cuma saya yang boleh liat wajah kam seperti ini Jake.. hanya Lee Heeseung seorang.." ujarnya pelan namun mengintimidasi. Gerakannya semakin laju saat bayang-bayang seks terakhirnya dengan Jaeyun kembali muncul di memorinya.
"GA SEUNG! AKU BENAR-BENAR GA ADA PERASAAN LAGI SAMA KAMU!! Aku bersumpah aku benar-benar mencintai calon suamiku, Heeseung. Aku mohon, lepaskan aku.."
Semakin Heeseung memejamkan matanya, semakin kuat suara-suara Jaeyun di masa lalu menyerang indra pendengarannya. Tak sadar, tangan Heeseung beralih mencekik leher Jake, persis seperti apa yang dilakukannya pada Jaeyun puluhan tahun yang lalu.
"H-hhh~ l-lepashh--"
"Kau membunuh anakku!"
Aliran air mata Jaeyun masih terbayang di benaknya. Sembari bibir yang mulai memucat itu menjawab, "Ya, karena aku membenci ayahnya."
"HHH-- Lepasshh.."
Sontak suara Jake yang mulai memelan itu menarik atensinya untuk sadar kembali. Cekikan di leher Jake pun terlepas saat Heeseung melihat dua pupil mata yang mulanya bewarna coklat itu mulai memutih.
"M-maaf! Maaf.. Jake.." Heeseung menghentikan hujamannya. Ia hanya diam seribu bahasa saat melihat Jake terbatuk-batuk sembari memegang lehernya.
"Papa?" ujar Jake kecil. "Papa kenapa lakuin ini sama Jake?"
deg!
Rasanya jantung Heeseung akan copot dari tempatnya. Sial, jika Jake sadar ini adalah dirinya, rencana Heeseung bisa hancur tak tersisa.
Lantas yang Heeseung lakukan adalah kembali melajukan hujamannya membuat Jake mendesah kembali. Heeseung pikir, Jake akan melupakan pertanyaannya.
Namun dewi fortuna tampaknya sedang tak memihak padanya. Jake menahan dada Heeseung. Bergerak kesana kemari berusaha mengeluarkan milik Heeseung dari lubangnya.
"hiks, papahh~ hhh hiks hks Jake anak papahh ahhh. Stopp---mmhh!!" ucapan Jake terpotong karena Heeseung langsung menyambar bibir tebal itu ganas. Jake menggelengkan kepalanya, namun tangan Heeseung cekatan mencengkeram pipi Jake. Sengaja ia gigit bibir Jake kuat-kuat sebelum melepaskan pungutan keduanya.
Darah mengalir dari bibir Jake. Heeseung jilat bibir itu sembari genjotannya bertambah cepat bak orang kesetanan. Jake membusungkan dadanya. Mulanya saja nikmat, tapi kini Jake sama sekali tidak merasakan kenikmatan dari pergumulan mereka ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Ikeu! [Jake Harem]
Fanfic"Set it free, Let it be, Leave it be" MINISTORY | ONE-TWO-THREE-FOURSHOOT. MAIN CAST : SUNGHOON [ENHYPEN] & JAKE [ENHYPEN] WARNING! RATE : T-M ANGST/BDSM/ADULT/FLUFF/MATURE-CONTENT. 🔞ziojuncea🔞