Pesona Janda Anak Satu-1

4K 125 15
                                    



"Tenang di sana, sayang. Aku dan Riki menyayangimu.."

Hari ini adalah hari Minggu. Rutinitas Jake dan Riki --anak semata wayangnya-- adalah mengunjungi makam Heeseung. Almarhum suami Jake yang meninggal beberapa tahun yang lalu akibat tertembak lawan saat menjalankan tugasnya.

"Bunda! Lihat! Lihat Om ituu!" Jake tegak dari jongkoknya. Melihat ke arah yang ditunjuk oleh anaknya.

"Daritadi om itu ngeliatin kita terus! Riki ga suka!"

Mas Sunghoon? ngapain dia di sana? jenguk keluarganya juga?

"Ishh! bundaa jangan diem aja!!"

"Eh, iya. Kita udah selesai kan? Riki masih mau cerita lagi sama ayah?" Riki menggeleng pelan.

"Riki mau pulang!" seru lelaki berumur sepuluh tahun itu. Ia segera meraih tangan Jake. Mengenggamnya lalu membawa Jake ke depan pria yang Riki anggap sangat menyebalkan ; karena memperhatikan mereka sedari tadi.

"Eh! Kamu lagi!" pekik Riki marah.

"Riki, ga boleh gitu nak."

"Hello buddy. Long time no see " sambut pria itu sembari tersenyum lembut kepada Riki.

"Long time no see?! Kemarin malam kamu baru aja ngintipin rumahku ya!!!" Riki berteriak marah.

"Wah, kamu lihat?"

"Ya!! aku juga yang udah ngelemparin kamu pake robot aku!! Ugh! sayangnya ga kena!" Pria di depannya tak menunjukkan raut kaget sama sekali. Ia malah mengulurkan tangannya hendak mengelus kepala Riki, yang mana langsung ditepis oleh bocah bermata tipis itu.

"Jangan sentuhh!!"

"Riki~ bunda ga pernah ngajarin untuk naikin volume suara ketika berbicara dengan orang tua humm? terus apa tadi? Riki ngelempar robot Riki ke Om Sunghoon?" Jake berjongkok menyamakan tingginya dengan Riki. Riki berbalik memunggunginya sambil melipat kedua tangannya di depan dada ; kesal Jake tidak berpihak padanya.

"Biarin saja!! Lagipula tidak kena~" Riki merendahkan volumenya di tiga kata terakhirnya.

"Hahaha.. lucunya.. Oh! baru dari makam Heeseung ya dek?" Jake bangkit. Ia tersenyum lalu mengangguk membenarkan kata Sunghoon.

"Iya nih mas.. biasa, akhir pekan Riki selalu ngebet pengen ketemu ayahnya.. anak ayah memang.." Jake mengelus kepala Riki yang masih setia dengan 'merajuknya'.

"Mas ngapain ke sini?"

MAMPUS LO!

Ya ga mungkin gue bilang gue ngikutin lo kan?

"Eehh.. itu.. saya--"

"Bilang aja ngikutin kami!" bantah Riki menatap sinis pada Sunghoon.

"Riki!"

"Ish! Berhenti membela bapak tua ini, bunda!!"

Sunghoon yang menyadari perubahan raut wajah Jake pun langsung menyela perkataan Jake.

"Gapapa Jaeyun. Riki belum nerima saya. Aduh.. liat sikapnya saya jadi keingat Almarhum.."

"Maafin Riki ya, mas.."

"Santai aja mah, kamu tadi pergi pake apa kesini?"

"Pake mobil kok mas.. mas sendiri?" Jake celingak celinguk ke daerah parkiran pemakaman, ia menaikkan salah satu alisnya bingung sebab tak menemukan satu kendaraan pun selain mobil miliknya.

Our Ikeu! [Jake Harem]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang