bring my sadness back

14 3 8
                                    

ₐₙgₑₗᵢc dᵣₒwₙᵢₙg















Sebelum aku menyentuh papan pintu, pintu sudah lebih dulu terbuka.















"..Oh?"














Aku mengedipkan mataku terkejut.













"Ibu-











Wanita tua yang super familiar di depanku memotong. wajahnya terlihat netral, tidak ada kesenduan ataupun renungan ketika melihatku.







"Kamu datang." Dia membuka pintu lebih lebar. cahaya kuning dari ruang tamu yang luas seketika merambat keluar menyentuh sol sepatuku. "Cepat masuk. aku sudah memasak banyak." Katanya dan berbalik masuk.








Aku berkedip tak percaya.





Apa aku bermimpi?








Aku sama sekali tidak melihat reaksi di wajahnya.
















Apa dia tidak rindu padaku?















Hari dimana aku memutuskan kontak dengan ibuku juga tidak diwarnai dengan perpisahan yang indah. hubunganku dengannya juga tidak begitu baik.












Bagaimana bisa aku mengharapkan dia menyambutku dengan senang?









Dia pasti mengharapkan aku meminta maaf lebih dulu.














Seluruh beban ini membuatku merasa tidak berdaya.










Aku menghela napas dan melangkah masuk dengan kaku. atmosfer di dalam sangat hangat. asing. tidak seperti flat tempatku tinggal.








Aku tidak bisa menemukan kenyamanan disini.









Aku mengamati tananan perabotan dan ruang-ruangan yang menyala. ada tangga menuju tingkat selanjutnya.






Tatapanku kembali jatuh pada punggung ibuku yang berjalan di depanku.




..Apa yang dia pikirkan sekarang?







"Dimana suami dan anakmu?"
Aku akhirnya mengangkat suara. nada suaraku terdengar datar tanpa emosi. memecah canggung dan udara tebal di sepanjang ruangan.

Ibuku berhenti. aku kira dia akan menjawab pertanyaan tersebut, tetapi ternyata tidak.

Dia berbalik ke arahku. menunjuk ke sebuah meja makan panjang yang di atasnya sudah tertata rapi lauk, buah dan masakan. "Duduk disana. dan makanlah. lalu segera pulang ke tempatmu."

Aku mengernyit mendengarnya. sesaat pandanganku teralih pada barisan makanan yang sudah tertata dengan apik. "Hanya itu? Ibu tidak memiliki sesuatu untuk dikatakan lagi?" Aku akhirnya berani bicara. untuk apa aku harus membuang-buang waktu untuk tenggelam dalam emosional.. aku harus mencari jawaban. antara apakah aku akan sepenuhnya meninggalkan hidupnya atau tidak.

angelic drowning 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang