Home

5 4 0
                                    

🌸 Cerita ini hanya imaginasi aku aja, ga ada niat buat utk apa2.. cm suka aja sama kedekatan Yoonmin🫢

Met membaca....

Pagi ini saat suster sedang memeriksa kondisi harian Anna, Anna menanyakan keadaannya, kapan ia bisa diperbolehkan untuk pulang...
Jujur iya merasa sudah fit dan dengan berada disini terlalu lama malah ia merasa sangat bosan... dia merindukan apartementnya...

"Tunggu hasil test hari ini ya, capt" nanti sore saat ada kunjungan dokter, akan diinformasikan..."

"Ahh begitu ya..., baik terimakasih sus..." jawab anna sambil melakukan peregangan pada otot²nya..
Saat ini dipunggung tangan anna masih terpasang jarum infus sesuai prosedur rumah sakit, pasien boleh melepas infus saat dinyatakan sudah sehat dan bisa pulang kerumah...

"Baik kalau begitu saya permisi..." suster undur diri...

Ivanna yang sedang duduk di ranjang tempatnya tidur semalam berjalan mendekati Anna...

"An, kayak beo banget siy, udah nikmatin aja, kamar ini nyaman banget lho, udah kayak kamar hotel bintang 5"

"Idih mo bintang 5 kek bintang 7 kek puyer kali ahhhh.. aku ga betah..."

"Ciee.. betahnya kalo ditemenin sama Mas Bima, gtu??" Ivana menggoda Anna...

Hahhaha anna tertawa menahan malu... mereka berdua kalo soal apapun, pasti akan cerita.. tidak akan pernah ada satu cerita yang missed untuk mereka bagi satu sama lain..soal pekerjaannya, soal cita², soal crush mereka, tapi sayang memang untuk anna, katakan lah ia kurang beruntung soal percintaan, dia terlihat tidak begitu perduli soal romansa , sebenarnya Ivana pun demikian, kalo Ivana tidak bertemu dengan Mas Keenannya.. makanya anna pun bercerita tentang getaran jantungnya saat bertemu Bimantara...tapi anna pun juga bercerita tentang Felis.. obesi dalam pekerjaannya...

"Nahh...omong² soal Mas Bima ya..."

"Cieee udah panggil mas toh ternyata...." ledek Ivana

Anna memang belum seakrab itu dengan Bimantara, tapi karena rawat inap nya kali ini. Beberapa kali ia bertemu dengan Bimantara di taman rumah sakit ini setiap pagi dan sore hari...kala anna sedang ingin berjemur atau sekedar menghirup udara segar, karena ia terlalu bosan jika terus berada dikamarnya.

"Ishh mau dengerin ga? " anna merajuk, yang jika hal ini terlihat oleh teamnya, maka team nya akan bergidik ngeri, sangat bertolak belakang dengan hari² anna di kantor, yang sangat tegas.

"Ututuuu ngambek, apaan?"

"Mungkin karena aku merindukannya kali ya... semalam aku bermimpi dia mencium bibirku.." wajah anna bersemu merah saat bercerita...

"Wahhh udah pengen di sosor aja anak ini..." awas aja ya kalo ngelangkahi aku.." Ivana bercanda..

"Yeeee... namanya juga mimpi, emang bisa disetting???"

"Ehmm iya juga siy.."

Kedua nya tertawa...seretjeh itulah pertemanan mereka...

"Eh mas keenan kirim pesan niy, katanya Ayah dan beberapa orang dari institusi sudah sampai di gerbang depan menuju kesini..."

Keenan memang mengabari Ivana sejak 10 menit yang lalu, dia aja yang ga sempet buka...

Pintu kamar diketuk, kemudian Ivanna membuka kan pintu..

"Ayah.." ucap Ivanna...

"Hallo vy..." sambil mengusap kepala Ivanna...

"Perkenalkan ini Ivanna, calon nya Keenan" ucap Letjen Kemal mengenalkan Ivana ke rekan²nya.

Ivanna tersenyum menatap sepuluh orang dengan pakaian lengkap serta atributnya. Serta para ajudan mereka yang selalu berada dibagian belakang namun begitu sigap jika dibutuhkan.

Salah satu dari mereka yang berpangkat Letnan Jenderal sama seperti calon ayah mertuanya..terlihat dari tanda pada bagian bahunya..

"Wah, ga sangka, pandai juga kamu mencari calon ya.. cantik.." sapa nya dengan menepuk bahu Keenan..
Keenan hanya menunduk dengan hormat.

Saat mereka beralih ke Anna, sejak mereka datang, anna sudah berdiri dengan posisi tegap nya, dan saat mereka mulai mendekat, Anna langsung memberi salam hormat dengan sikap militer.

Sang Letnan Jenderal itu kemudian, memberi lambaian tangan, "tidak usah terlalu formil saat ini kau masih sakit.."

"Siap, Pak" jawab anna tetap kaku..

"Mari duduk silahkan" Ivanna memecah suasana..

Mereka kemudian duduk disofa dalam kamar itu..dengan ajudan masing² yang setia berjaga dengan posisi tetap berdiri..

Anna dan Keenan masih berdiri, ia terlalu sungkan untuk ikut duduk bersama...

Kemudian sang ayah membuka pembicaraan.."bagaimana kondisi mu, An?"
Anna bingung mau menjawab, pakai bahasa formal kah?

"Aku tadi sudah tanyakan ke suster, katanya tunggu hasil test hari ini, sore mereka akan menginfokan.." jawab anna memutuskan untuk tidak formal..

Meski agak kaku, akhirnya mereka dapat berbincang² dengan santai..
Tak berapa lamapun mereka akhirnya pamit undur diri...

Karena hari ini adalah jadwal libur Keenan, saat ayahnya menawarkan untuk pulang bersama atau stay, Keenan putuskan untuk tetap tinggal.

Saat mereka sudah keluar, tinggal lah Anna, Ivanna, dan Keenan..

Ivanna dengan manja duduk disamping keenan sambil meletakkan kepalanya di bahu bidang Keenan..
"Akutu kangen banget tau, mas nya udah ga sayang lagi ya sama aku..??" Ucapnya manja..

"Aku ini bertugas, bukan sedang main, sayang" jawab Keenan sambil memencet hidung Ivanna..

"Alahhh, mo ngapain kalian disini, bukannya jaga orang yang lagi sakit malah pacaran...!!"" Anna marah² sendiri sambil memajukan bibirnya yang sudah maju aslinya 🤭
" Aku jadi apa kalo bgini? Pajangan?"
"Ishh benar² menyebalkan" sambungnya lagi tapi kali ini dia melemparkan bantalnya kearah Keenan.
Keenan menangkapnya dengan tepat sebelum mengenai wajah Ivanna..

Ivanna yang membalas
" Yeuhhh makanya, punya pacar, diajakin kencan buta ga mau, dijodohin ga mau..tapi uring²an"

Anna mengulurkan lidahnya tanda mengejek
" Biarin !!! 😝"

"Sini An, coba liat luka mu sudah mengering kah?" Pinta Keenan agar Anna mendekat..

Ivanna berdiri hendak merapihkan bingkisan yang diberikan oleh para tamu dan hendak membuatkan minum untuk mas Keenannya tertjintah..

Anna berdiri menghadap Keenan dan dengan cuek membuka menyingkap baju nya menampak perut yang ramping namun tersisa perban yang sekarang ukurannya sudah mengecil karena luka didalamnya juga sudah mulai mengering...
Anna memang tidak sungkan dan Ivanna pun sangat biasa melihat kedekatan kakak beradik ini..

"Sudah mulai membaik"Keenan meraba luka tersebut dan sedikit menekan
"Masih sakit ga?" Anna menggeleng

Disaat yang bersamaan pintu terdengar diketuk, Ivana yang posisinya memang dekat arah pintu masuk langsung membuka pintu itu... tampak Bimantara sedang berdiri dan meminta izin untuk masuk

Kemudian Ivanna mempersilahkannya.
Anna sempat berfikir, itu mungkin ayahnya yang kembali karena ada barang yang tertinggal makanya dia masih cuek dengan posisi yang sama..

Tatapan Anna dan Bimantara bertemu, dengan posisi dipermalukan untuk kedua kalinya...
Sedang pamer perut...
😭😭😭😭

To be continue...

Author note
Ada yang baca 👀👀

Loph you all banyak² 💜💜💜

my Faith - YoonminWhere stories live. Discover now