15. Siap melindungi

30 17 2
                                    

HAPPY READING♡'・ᴗ・'♡
Btw thanks yang udah mau mampir dan udah vote, macihh🤍💚🧡

WAITTT!!!

Sebelum baca..
Jangan lupa  votenya ya ⭐

Dengan vote kalian aku bisa lebih
semangat lagi updatenya💙

ミミ◦❧◦°˚°◦.¸¸◦°´*•.¸♡  ♡¸.•*´°◦¸¸.◦°˚°◦☙◦彡彡

Jayden, Jeffran, dan Samudra berdiri di ruangan luas yang masih kosong, dindingnya putih polos, namun dengan langit-langit tinggi dan jendela besar yang membiarkan sinar matahari masuk, ruangan itu terasa penuh potensi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jayden, Jeffran, dan Samudra berdiri di ruangan luas yang masih kosong, dindingnya putih polos, namun dengan langit-langit tinggi dan jendela besar yang membiarkan sinar matahari masuk, ruangan itu terasa penuh potensi. Tempat ini akan menjadi kantor mereka, pusat dari mimpi besar yang mereka bangun bersama.

Mereka sedang membicarakan rencana mereka dengan antusias, masing-masing berbagi ide tentang perusahaan desain yang ingin mereka dirikan. Perusahaan ini bukan sekadar agensi desain grafis atau interior biasa, mereka bermimpi membangun sesuatu yang dapat mencakup semuanya, desain grafis, desain kreatif, hingga desain interior.

“Gue kepikiran, kita bikin ruang kreatif di sini, tempat kita bisa brainstorming ide, biar suasana santai tapi tetap produktif,” kata Jayden, tatapannya melirik ke dinding kosong di sebelah kanan. “Desain interior itu kan bukan cuma soal tata letak aja, tapi juga pengalaman yang kita ciptain untuk klien. Kita bisa eksplorasi lebih banyak konsep buat ruang kantor kita juga.”

Jeffran mengangguk setuju, lalu menambahkan, “Gue setuju. Kalau perlu, kita tambahin juga area buat klien, jadi mereka bisa lihat langsung konsep desain yang kita tawarin. Bukan sekadar presentasi biasa. Kita bisa bikin mereka ngerasain hasil kerja kita secara langsung.”

Samudra mengangkat tangan seolah meminta perhatian. “Gue suka ide itu, tapi gue juga mikir soal branding kita. Gimana caranya kita bisa dikenal bukan cuma sebagai perusahaan desain, tapi sebagai tempat kreatif yang inovatif. Mungkin kita bisa bikin acara bulanan di sini, kayak mini workshop buat klien atau calon klien, biar orang tau siapa kita dan gaya kita,” usulnya sambil tersenyum lebar.

Jayden mengangguk, matanya berbinar. “Ide bagus, Sam. Gue rasa klien akan lebih percaya sama kita kalau mereka udah tau gaya dan cara kita berpikir.”

Jeffran menambahkan sambil melipat tangannya di dada, “Dan soal nama perusahaan, gue kepikiran sesuatu yang simpel tapi kuat. Nama yang langsung orang inget.”

“Betul, harus catchy tapi profesional juga,” sahut Jayden, pikirannya langsung terbayang konsep logo dan warna yang bisa jadi identitas mereka.

Ketiganya saling berpandangan, merasakan energi yang sama. Di ruangan yang masih kosong itu, mereka tau ini lebih dari sekadar ide bisnis, ini adalah mimpi besar yang mereka bangun bersama. Mereka berencana untuk menjadikan perusahaan ini bukan hanya sebagai tempat kerja, tapi sebagai ruang inspirasi yang akan dikenal luas.

Still You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang