Berkat usaha Rasena yang gigih, hubungan antara Shania dan Rasena perlahan-lahan mulai membaik. Mereka mulai berbagi tawa dan kenangan bersama, mengingat kembali masa-masa ketika mereka adalah keluarga yang bahagia. Arum, yang semakin besar dan cerdas, bisa merasakan perubahan ini. Dia menjadi lebih ceria dan aktif, menunjukkan kebahagiaannya saat melihat kedua orang tuanya bersama
Setiap kali Rasena datang, Arum akan berlari menghampirinya dengan senyum lebar, seolah tahu bahwa ayahnya sekarang berusaha keras untuk ada dalam hidupnya. Rasena pun tidak pernah melewatkan kesempatan untuk bermain dengan Arum, membuatnya tertawa dengan lelucon atau mengajaknya bermain di taman. Shania melihat momen-momen ini dengan hati yang hangat, meskipun masih ada rasa sakit dan kesedihan yang tersisa dari masa lalu
Suatu sore, mereka bertiga menghabiskan waktu di taman. Rasena dan Shania duduk di bangku sementara Arum berjalan mengitari sekitarnya. Rasena tidak bisa menahan senyum melihat putrinya yang bahagia
"Dia tumbuh begitu cepat," katanya dengan penuh rasa bangga.
"Iya, sepertinya dia sudah mulai belajar banyak hal," balas Shania, menyaksikan Arum yang dengan semangat menunjuk hal-hal yang baru dilihatnya
Rasena mengangguk. "Aku ingin terlibat lebih banyak dalam hidupnya. Aku ingin menjadi ayah yang baik."
Shania menatap Rasena, merasakan ketulusan dalam kata-katanya. "Aku menghargai itu, Rasena. Kita sama-sama ingin yang terbaik untuk Arum."
Mereka saling tersenyum, dan momen itu membawa kedekatan yang lebih dalam. Rasena kemudian mengusulkan untuk mengadakan piknik kecil di akhir pekan, dan Shania setuju. Kegiatan seperti ini, menurutnya, akan memberikan Arum kenangan indah tentang keluarganya
***
Hari-hari berlalu, dan kedekatan mereka semakin terjalin. Shania merasa lebih tenang dan bahagia, melihat Arum tumbuh dengan cinta dari kedua orang tuanya. Rasena berusaha menunjukkan bahwa ia ingin memperbaiki segalanya, dan Shania mulai bisa membuka hatinya lagi
Suatu malam, saat mereka sedang menikmati makan malam bersama, Arum tiba-tiba mengangkat tangannya dan berkata, "Mama, Papa!"
Shania dan Rasena saling bertukar pandang, terharu. Rasena tersenyum lebar, hatinya dipenuhi kebahagiaan. "Dia mengerti, Shania. Dia tahu kita berusaha."
Shania tersenyum, meskipun ada rasa haru di matanya. "Iya, dan kita harus terus berusaha untuknya."
Keduanya sepakat untuk terus menjaga kedekatan ini, demi Arum dan demi diri mereka sendiri. Momen-momen kecil yang sederhana menjadi berharga, dan mereka berkomitmen untuk membangun masa depan yang lebih baik bersama. Arum menjadi jembatan bagi mereka untuk menemukan kembali cinta dan kebahagiaan yang sempat hilang
***
Di malam harinya, Arum bersikeras untuk tidur bersama Shania dan Rasena. Dengan kata-kata sederhana namun penuh semangat, Arum menarik tangan Shania dan Rasena ke arah kamar tidurnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Life after divorce
RomanceShania resmi bercerai. Sebenarnya dia masih mencintai Rasena, mantan suaminya. Namun Shania sudah tidak kuat hidup bersama Rasena. Karena selamanya itu waktu yang terlalu lama. Kali ini, dia menjalani hidup baru bersama Arum, putri semata wayangnya