Lia memasuki kamarnya dengan tergesa-gesa. Dikuncinya pintu kamar dari dalam. Rasanya tak sabar ingin membuka bungkusan paket yang diberikan Mika kepadanya. Dengan hati-hati ia menggunting bagian ujung plastik polymailer itu, tak mau kalau sampai merusak benda apapun yang ada di dalam sana.
Lia mengernyitkan dahi melihat dua benda berbentuk persegi panjang berukuran sedang. Sebuah kaset berwarna merah muda bertuliskan Mixtape for Lia dan pemutar kaset portable yang terbungkus rapi dengan plastik bubble wrap. Lia tersenyum menggelengkan kepala. Sungguh baginya Mika adalah sosok yang tak mudah ditebak. Siapa juga yang kepikiran untuk membuat mixtape dengan medium kaset pita di era serba digital seperti sekarang? Hanya Mika seorang, bahkan Lia pun tak pernah menyangka akan ada seseorang yang melakukan ini untuknya.
Padahal kalau dipikir-pikir, Mika bisa saja dengan mudah membuatkannya playlist di Spotify atau Apple Music. Mungkin Mika dan cara pendekatannya yang tak terduga itulah yang justru membuat Lia menyukainya. Di dalam lubuk hati, Lia mengakui bahwa Mika memang berbeda dari beberapa orang yang pernah mendekatinya sebelumnya.
Lia mengeluarkan kaset dari tempatnya, berniat untuk langsung mendengarkan apa yang ada di dalamnya. Sedangkan pemutar kaset portable itu nampaknya masih baru, terlihat dari penampakan box yang tersegel rapat lengkap dengan headphone-nya. Lia yakin harga pemutar kaset ini pasti cukup mahal, mengingat kaset pita sudah menjadi barang yang tergolong cukup langka untuk saat ini. Entah kenapa effort Mika kali ini membuat Lia sedikit menyesal karena sudah bersikap jual mahal.
Kaset pita berdurasi total 41 menit itu terdiri dari kompilasi 10 lagu cinta di dalamnya. Sebuah kompilasi yang membuat Lia sedikit heran karena Mika tak memasukkan lagu cinta yang saat ini sedang ramai mengudara di platform musik atau radio tanah air. Mika justru memasukkan lagu cinta populer tahun 90-an yang lebih cocok didengarkan oleh kalangan seusia orang tuanya. Lagu-lagu cinta puitis nan manis, dengan lirik yang mampu menghipnotis, membuat Lia merasakan apa yang selama ini Mika rasakan kepada dirinya.
Lia meraih ponselnya, membuka aplikasi kamera dan memotret kedua benda tersebut. Kali ini Lia sudah memutuskan untuk mengalahkan rasa gengsi, untuk pertama kalinya Lia berniat mengirimi Mika pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKRIPSI CINTA MAHIKA
Fanfiction"Tinggal jadi pacarku apa susahnya?"- Mahika "Selesaikan dulu skripsimu apa susahnya?"- Liana Jungkir balik dunia Mahika dalam usahanya menyelesaikan skripsi sekaligus demi mendapatkan cinta sang pujaan hati.