3. Ngantuk

671 72 3
                                    

Engfa terbangun akan alarm handphone Charlotte yang super berisik. Ia mencoba mencari dimana benda berbunyi itu tapi tak kunjung ia temukan.

Terpaksa Engfa bangun dan melihat sekeliling, rupanya benda itu ada di meja sebelah Charlotte. Engfa mendekat ke meja itu tapi tidak turun dari kasurnya tapi. Bisa dibayang kan? Posisi ini sangat ambigu bagi siapapun yang melihatnya apalagi dari belakang Engfa.

Deru nafas Charlotte terasa di leher Engfa. Engfa mencoba tenang lalu ia mematikan alarm di handphone Charlotte.

"P'Fa ngapain?"

Suara serak itu masuk ke indra pendengaran Engfa dengan sangat sopan. Siapa yang tidak salah tingkah? Engfa segera kembali ke posisi awalnya, bersandar di headboard kasur.

"Matiin alarm, berisik" ucap Engfa setenang mungkin.

Charlotte hanya ber-oh ria saja. Engfa mengambil handphonenya yang berdering. Ia berjalan menuju balkon dan berbincang dengan seseorang melalu telepon.

"Tenang banget hidup gue kalo tiap pagi ngeliat pemandangan gini" gumam Charlotte yang melirik Engfa dari dalam kamar.

Charlotte memutuskan untuk pergi ke kamar mandi sambil melakukan ritualnya itu. 18 menit, akhirnya Engfa selesai juga berbicara dengan pria yang dipanggil Papa Nawat itu.

"Nuu, lo dimana?" tanya Engfa yang sudah masuk kedalam kamarnya lagi.

"Kamar mandi!" teriak Charlotte dari dalam sana.

Tidak membutuhkan waktu lama, Charlotte pun keluar. Engfa langsung masuk ke kamar mandi itu dan menguncinya.

-
-
-

Setelah makan dan bersiap-siap, Engfa dan Charlotte kini sudah berada di dalam mobil Engfa menuju lokasi syuting.

"Mau beli makan ga?" tanya Engfa yang masih fokus ke jalanan.

"Emm.. boleh deh, Phi mau makan apa?" tanya balik Charlotte.

"Pengen eskrim hehe" Engfa tersenyum kecil.

Kalo Engfa nya senyum, Charlotte pengen nyium. Ea wkwk. Charlotte hanya mengangguk kecil karena ia harus menahan senyumnya.

Engfa mengemudikan mobil ke salah satu resto tempat saji, lalu masuk ke bagian drive thru. Engfa memesan eskrim vanilla dan Charlotte memesan eskrim chocolate. Setelah membayar mobil Engfa maju menuju bagian pengambilan. Charlotte dengan sigap mengambil eskrim miliknya dan Engfa.

"Makan di jalan aja ya" ucap Engfa.

Charlotte tampak sudah mulai memakan eskrim miliknya. Engfa yang tengah repot mengemudi sebenarnya sangat ingin memakan eskrim miliknya juga. Tapi ia gengsi untuk meminta tolong Charlotte.

Dan akhirnya tembok gengsi itu runtuh

"Nuu, suapin gua boleh?"

Charlotte tersedak eskrim yang sedang ia nikmati. Engfa reflek melihat Charlotte lalu mengelus punggungnya.

Sangat bisa dipastikan sekarang jantung Charlotte sangat berdegup kencang. Charlotte membeku akan usapan lembut di punggungnya itu.

"Makan yang bener, ga usah suapin gua deh gapapa, sendiri aja masih keselek hahaha" Engfa terkekeh.

Entah apa yang terjadi tapi situasi sekarang sangat bisa membuat Charlotte semakin salah tingkah. Mobil Engfa berhenti karena lampu merah, ia melirik wanita cantik di sebelahnya dan memperhatikan satu bagian dari wajahnya.

Di bibir bawah Charlotte ada sedikit eskrim yang tertinggal. Engfa mengusap bibir Charlotte menggunakan ibu jarinya lalu menjilati ibu jarinya sendiri. Engfa melakukan itu seperti orang normal sedangkan sekarang Charlotte hampir jadi orang gila akan tatapan Engfa padanya.

Kalian tau tatapan orang yang bisa bikin melayang ga? nah itu yang bikin Charlotte tidak bisa berucap bahkan bergerak.

"Hei? Malah bengong. Duduk yang bener, udah mau jalan" ucap Engfa dengan sangat lembut.

Tak lama itu ucapan Engfa benar terjadi, lampu merah itu berubah menjadi hijau yang menandakan bahwa ia harus segera menjalankan mobilnya. Charlotte masih diam sambil memakan eskrimnya. Charlotte tidak tau Engfa dari tadi melirik Charlotte.

"Udah bisa suapin belum?" tanya Engfa masih fokus pada jalan.

"Hah? Oh.. bisa kok.." ucap Charlotte lalu menyuapi Engfa eskrimnya.

"Makasih yaaa" ucap Engfa lalu mengacak pelan rambut Charlotte.

Ea, lagi lagi Charlotte membeku. Tapi ia coba untuk tidak terlalu menunjukkannya. Charlotte kembali menyuapi Engfa. Akhirnya suasana tidak menjadi canggung lagi. Engfa terus menerus mengajak Charlotte berbincang, meskipun diawal Charlotte tampak gugup.

Perlahan tapi pasti, itulah cara Engfa. Mulai dari membahas tentang agency, teman-teman mereka, sampai ke tingkah aneh para staff di lokasi syuting. Engfa berhasil menghilangkan kecanggungan antaranya dan Charlotte.

Tak terasa eskrim keduanya pun sudah habis, kini mereka sudah sampai di lokasi syuting. Engfa memarkirkan mobilnya di bawah pohon agar tidak kena panas. Engfa menekan tombol power di mobilnya untuk mematikan mobilnya itu.

Engfa baru saja akan keluar dari mobil, tapi ia melihat Charlotte yang kesusahan membuka seatbeltnya itu.

"Sini gua bantuin" ucap Engfa lalu mendekat ke tubuh Charlotte.

Lagi lagi Charlotte membeku, ia bisa menghirup wangi rambut Engfa. Tak sadar melamun, Engfa sudah berada di luar pintu penumpang. Ia membukakan pintu untuk Charlotte.

"Ayo turun, ngelamun mulu" Engfa terkekeh.

"Oh i-iya" gugup Charlotte lalu turun dari mobil.

-
-
-

Syuting tadi dimulai pukul 1 siang, sekarang jam yang melingkar di pergelangan tangan Engfa menunjukkan pukul 5 sore. Engfa mengedarkan pandangannya seolah mencari seseorang.

"Dor!" seseorang datang dan memegang bahu Engfa dari belakang.

Engfa terkejut dan langsung melihat ke belakang. Engfa terkekeh melihat Charlotte yang datang sambil membawakan dirinya kopi Americano.

"Duduk sini, lagi break" pinta Engfa menepuk kursi kosong di sebelahnya.

Charlotte langsung melakukan apa yang diminta Engfa. Keduanya sibuk berbincang-bincang hal-hal random. Sampai salah satu diantara mereka mulai merasa mengantuk.

"Nuu, numpang ke bahu nya ya" ucap Engfa lalu ia menaruh kepalanya diatas bahu Charlotte.

Jantung Charlotte berdegup dengan kencang, pipinya panas, perutnya terasa geli seakan ada banyak kupu-kupu didalamnya. Harusnya ini menjadi hal yang normal apalagi tadi mereka baru saja melakukan kiss scene. Tapi lagi-lagi Charlotte dibuat salah tingkah oleh Engfa.

TBC
lagi sakit ges.. maaf lama ya

Our Love Series? (englot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang