7. Effort dan Bumerang

613 86 12
                                    

Sesuai janjinya pada Engfa, Charlotte perlahan membangunkannya setelah dilihat jam yang menunjukkan angka 14.45.

"P'Faaa, bangunnn" Charlotte menggoyangkan badan Engfa perlahan.

Tidak ada jawaban maupun pergerakan.

"P'Faaaaa oiiiiii"

Kini ia sedikit lebih kuat menggoyangkan badan partnernya itu.

"Emhhh, iya iyaa" suara serak akhirnya terdengar.

Charlotte tersenyum tanpa sadar, ia sangat menyukai suara Engfa. Orang nya juga 😋. Engfa mengambil posisi duduk dan mengumpulkan nyawanya. Charlotte tidak kembali ke handphone tapi ia sudah berdiri dan mengambil barang-barang yang biasa ia bawa ke lokasi syuting.

"Jam berapa Nuu?" tanya Engfa karena belum melihat jam.

"14.48, ayo buruan ntar telat" ucap Charlotte sambil memasukkan barang-barangnya dalam tas.

"Oh iya, P'Fa jangan lupa ambil baju dirumah, tadi katanya mau ngambil sebelum ke lokasi" lanjut Charlotte.

Engfa yang sedang memperhatikan Charlotte tiba-tiba tersenyum mendengar ucapan Charlotte barusan. Sepertinya Charlotte benar-benar mengingat kegiatannya.

Engfa terkekeh, membuat Charlotte melihat kearahnya dengan tatapan bingung.

"Hapal banget sih, Phi aja lupa" ucap Engfa sambil tersenyum.

Charlotte salah tingkah. Ia tidak sadar ucapannya malah menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.

"Biarin, ntar kalo ketinggalan ga mau aku urusin" ucap Charlotte lalu sambil menahan saltingnya ia kembali beberes.

"Hahahaha, kamu udah siap?" Engfa kini berjalan mendekati Charlotte.

"Udah semua sih, beres!" jawab Charlotte sambil mengecek kedalam tasnya.

Engfa memeluk Charlotte dari belakang. Bahkan mendusel di leher Charlotte seolah manja pada sang pacar. Charlotte yang diperlakukan sebenarnya tidak keberatan, tapi hatinya tidak baik-baik saja.

"Anjing.. udah lama ga begini.." batin Charlotte dalam hatinya.

Charlotte super duper senang, ditambah sekarang Engfa mengeratkan pelukannya dan mengecup pundak Charlotte.

"Ini orang kenapa sih? tumben bener begini..." tanya Charlotte dalam hatinya.

Charlotte membiarkan saja Engfa memeluknya, toh ia juga merindukan hal itu. Sampai akhirnya Engfa yang melepas pelukan itu dan membalikkan badan Charlotte agar berhadapan dengannya.

"Mau jalan sekarang?" tanya Engfa sambil masih tangannya melingkar di pinggang ramping milik Charlotte dan menatapnya penuh cinta.

Charlotte gugup, lidahnya kelu seolah tak bisa berbicara. Ia hanya mengangguk dan membiarkan Engfa menggenggam tangannya.

Mereka keluar dari kamar. Tangan Engfa yang satu menggenggam tangan Charlotte dan yang satu lagi membawa tas Charlotte. Seperti pacarnya kan? mungkin itu cara Engfa mengode Charlotte.

Bukan hanya Charlotte yang senyum-senyum sendiri karena perbuatan Engfa, Nudee juga. Teman kedua wanita yang satu ini tidak sengaja melihat Engfa dan Charlotte yang keluar dari kamar dan sudah menggenggam tangan dari awal.

"Bisa ae tu kunyuk.." gumam Nudee lalu terkekeh sambil menggelengkan kepalanya.

-
-
-

Engfa duduk di kursi supir dan Charlotte duduk disebelahnya. Ia mengemudikan mobil itu menuju rumahnya. Engfa memutar lagu Lover-Taylor Swift ft. Shawn Mendes dari bluetooth handphonenya.

Our Love Series? (englot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang