: CHAPTER_03

50 11 23
                                    

HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TANDAI TYPO PRENN⚠️

••••

[5 tahun yang lalu, Inggris—tahun 2020]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[5 tahun yang lalu, Inggris—tahun 2020]

Sandara Anggita : Untuk beberapa hari ke depan jangan hubungi aku ataupun menemuiku

Damian terus menatap layar ponselnya. Matanya hanya terfokus pada kalimat yang kemarin dikirimkan Dara. Entah alasan apa kekasihnya tiba-tiba mengirimkan pesan seperti ini. Padahal sebelumnya hubungan mereka baik-baik saja. Tidak ada masalah yang membuat Dara harus mengirimkan pesan seperti ini padanya.

Dan ketika Damian mencoba menghubunginya, Dara tidak mengangkatnya dan malah memblokir nomornya.

Apa yang sebenarnya sudah terjadi?

Pertanyaan itu selalu berputar-putar di kepala Damian. Mencari kesalahannya yang membuat Dara ingin break pada hubungan mereka. Sejak kemarin bahkan sampai sekarang pun, Damian masih terus mencari titik permasalahannya. Namun tidak ada satupun yang dia dapatkan.

Perhatian Damian teralihkan pada mahasiswa yang baru keluar dari kelas jurusan manajemen bisnis. Matanya seketika berkeliaran mencari sosok Dara, menemukannya baru keluar di antara mahasiswa yang lain. Damian langsung mendekat dan menghalangi jalan wanita itu.

"Kita harus bicara."

"Aku sibuk." Dara menjawab ketus kemudian berlalu begitu saja. Damian tentu berbalik dan mengejar langkah Dara keluar dari gedung fakultasnya.

"Kenapa nomorku di blokir?"

Dara hanya diam dan terus melangkah seolah tidak ada sosok Damian disampingnya.

"Dara jawab aku!" Damian menahan tangan Dara, membuatnya berhenti melangkah.

"Aku sudah bilang jangan menghubungiku ataupun menemuiku dulu!"

"Jelaskan padaku. Kenapa kau mengirimkan pesan seperti itu? Aku butuh penjelasan!"

Dara berusaha menarik tangannya agar terlepas dari pegangan Damian yang malah semakin erat menahannya.

"Sebelumnya kita baik-baik saja, lalu kenapa kau tiba-tiba jadi seperti ini?"

Dara masih menutup mulutnya. Sepertinya dia tidak berniat untuk mengatakannya.

"Sandara Anggita, kau punya mulut, 'kan? Jelaskan padaku apa alasannya?" Damian memegang kedua bahu Dara, menghadapkan wanita itu padanya. "Aku pacarmu dan aku berhak tahu alasannya."

Dara membalas tatapan Damian tanpa takut. "Kalau kau tidak suka, apa kau mau putus?"

Sekarang apa lagi ini? Damian semakin pusing. Dia belum mendapatkan jawaban dari pertanyaannya namun Dara malah mengatakan hal lain. Sesuatu yang paling tidak Damian sukai.

Forever YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang