BAB 7

308 35 5
                                        

Di bumi

Pagi hari yang cerah kini berubah dengan gelapnya malam

Terdapat 1 manusia dan 4 orang dewa berjalan memasuki pasar malam yang berada di dekat rumah chika

"Zean ayo kita main itu" ucap chika yang langsung menggengam tangan zean dan menarik zean mengikutinya menuju sebuah permainan yaitu melempar bola ke sasaran

Chika lebih dulu mengambil 3 bola yang di sediakan di atas meja pembatas antara pelempar dan sasarannya

Chika bersiap dan langsung melemparnya namun lemparan chika melesat jauh dari target sasaran

"Yahh... Gak kenaa" ucap chika lesu

"Boleh saya mencobanya?" Ucap zean

"Boleh.. nih masih sisa 2 bola lagi" ucap chika

Zean langsung berdiri dan mengambil ancang ancang untung melempar

Syuuutttt

Boommmm

Bukan mengenai target namun zean menghancurkan targetnya

"Astaga... Saya tidak mengontrol kekuatan" batin zean yang kaget akan lemparannya

"Waduhhh... Rusak gak tuh sasaran, kasian woyyy penjaganya" batin chika ikut kaget dengan lemparan zean

"Hahh!!!..." Penjaga stand lempar bola juga kaget dengan lemparan zean yang merusak permainannya,

"I-inii hadiahnya" ucap penjaga yang sudah takut melihat zean

Zean mengambil hadiahnya berupa boneka beruang yang cukup besar berwarna pink.

"Ini buat kamu" ucap zean memberikan chika boneka itu

"Loh??? Kenapa ke gw?" Bingung chika

"Udah terima aja. hadiah buat wanita tercantik malam ini" ucap zean yang menatap lekat chika

Chika yang di perlakukan seperti itu hanya diam mematung menatap zean, degup jantungnya berdebar dengan cepat, wajah chika juga sudah memerah

"Ayoo.. kita coba lagi permainan yang lain" ucap zean membuyarkan lamunan chika dan menarik lembut tangan chika menuju permainan yang lain

chika dan zean kini berada di sebuah permainan bianglala.

Mereka duduk berdua di dalamnya, ketika zean dan chika berada di atas, tiba tiba bianglala berhenti.

"Chika... Boleh saya berbicara sesuatu?" Tanya zean

"Boleh" balas chika

"Aku tak tau bagaimana perasaan ini terbentuk, yang jelas saat pertama aku melihat kamu, jujur aku merasa nyaman, rasa yang membuat aku gelisah setiap malam memikirkanmu, aku hanya berharap kamu bisa berada di dekat aku, maaf kalau kesannya terburu buru...aku suka kamu chika, maukah kamu menjadi kekasihku?" Tanya zean

Sinar purnama menyinari malam itu di tambah dengan kelap kelip lampu pasar malam menambah indah momen itu, chika pun terlihat sangat cantik di mata zean malam itu di tambah cahaya bulan yang menyinari wajah chika menambah cantiknya chika.

Chika hanya terdiam mendengar penuturan rasa zean malam ini, dia bingung menjawab pertanyaan zean, dia sebenarnya juga sudah merasa nyaman dengan zean, namun apakah bisa dewa dan manusia bersatu?

"Emm... Aku bingung zean, di satu sisi aku juga sudah merasa nyaman dengan kehadiranmu, namun apa kita bisa bersatu? Aku takut jatuh terlalu dalam, kamu dewa zean sedangkan aku manusia biasa" jelas chika

"Aku tau itu... Aku rela melepas semua asalkan aku bisa hidup denganmu" ucap zean meyakinkan chika

Chika menatap zean dengan sangat lekat, mencari keseriusan dewa ini,

THE GOD OF GODSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang