BAB 18

347 42 3
                                        

"iya ayah... Iya" ucap zean dan aran, mereka mengobrol di komputer canggih yang di buat christian,
Mereka mengobrol bersama dengan ayah mereka dan juga ibunda mereka

"Mana sini coba ibu ingin lihat cucu ibu" ucap dewi melody ingin melihat cucunya

Zean segera mengambil trisha, dan membawanya untuk bertemu neneknya

"Ini ibu" ucap zean seraya menunjukan trisha anaknya

"Wahhh... Cantik banget sayang, kapan2 kamu harus membawanya kesini" ucap dewi melody

"Iya bu, nanti yah? Soalnya kasian masih terlalu kecil" ucap zean

"Ohh iya aran, dan juga zean.. apakah kalian tidak ingin kembali kesini, dan menduduki tahta lagi?" Ucap dewa nubil



Flashback

Setelah pertarungan kedua kakak adik itu, zean dan aran di panggil di istana dewa untuk di adili,

"Jelaskan kejadian ini?" Tanya dea nubil tegas

Zean dan aran kini sedang berlutut satu kaki dan menunduk di hadapan penguasa para dewa

Zean lantas menceritakan kejadian ini tanpa berbohong sama sekali, aran hanya menundukan wajahnya malu diam karena kejahatannya

"Baiklah, sebenarnya ini hanya kesalahpahaman kalian berdua, namun saya akan memberikan hukuman kepada kalian karena telah menyebabkan kerusakan di istana" tegas nubil

"Aran... Kamu akan di asingkan di sebuah bangunan tua di lantai bawah kerajaan dewa, di sana kamu akan merenungi semua kejahatan yang kamu perbuat, dan kamu zean..." Jeda dewa nubil melihat zean

"Kamu seharusnya menyadarkan kakak mu, namun kamu hampir saja membunuhnya, kekuatan mu sungguh besar, tapi kamu berjasa karena bisa menghentikan langkah aran untuk menyerang istana dewa, oleh karena itu, kamu juga akan di asingkan sementara hingga urusan ini selesai, dan kamu akan di angkat untuk menggantikan diriku menjadi penguasa lagi" titah nubil

Keduanya tidak membantah apa yang di berikan oleh ayahnya mereka hanya diam

"Sekarang kalian berdua pergi dan jalani hukuman kalian" tegas nubil

"Baik ayah" ucap mereka langsung bergerak keluar

Skip

Setelah setahun menjalani hukuman mereka, zean sudah di angkat menjadi pewaris resmi kerajaan dewa,

"Penjaga...." Teriak zean agak sedikit keras dari dalam kamarnya memanggil para penjaga

"Siao yang mulia" ucap penjaga yang telah sampai dan menunduk di hadapan zean

"Panggil aran kesini" titah zean

"Baik yang mulia" ucap para penjaga dan langsung keluar menuju lantai paling bawah istana untuk memanggil aran menghadap zean

"Dewa aran, anda di panggil untuk menghadap sang god of gods" ucap penjaga yang sudah sampai di tempat aran

Aran hanya mengangguk dan berjalan mengikuti penjaga yang memanggilnya menghadap zean

"Salam yang mulia" ucap aran sesampainya di hadapan zean yang menundukan mukanya memberi  salam kepada zean sang god of gods

"Kak... Jangan seperti itu" ucap zean cemberut, yang merasa kakaknya tak pantas untuk melakukan hal itu

"Hahaha... Iya iya..." Ucap aran yang tertawa geli melihat tingkah adiknya

"Lagipula kamu adalah sang penguasa sekarang, sudah seharusnya kakak memberi salam seperti itu" lanjut aran tersenyum hangat

THE GOD OF GODSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang