𝟐𝟖. 𝐇𝐨𝐭 𝐍𝐞𝐰𝐬

2 2 0
                                    

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

***

Setelah perbincangan hangat di kamar, Juan memutuskan untuk pulang. "Oke, aku harus pulang sekarang. Makasih untuk hari yang menyenangkan, Michelle," ucapnya sambil tersenyum.

"Jangan lupa belajar, ya! Semoga kamu dapat nilai bagus di ujian," balas Michelle, merasa sedikit berat melepasnya pergi.

"Pasti, semangat belajar!" Juan melambaikan tangan dan melangkah keluar.

Setelah Juan pergi, Michelle mulai membereskan kamarnya. Ia merapikan buku-buku dan mengembalikan semua alat tulis ke tempatnya. Dengan langkah ringan, ia menyusuri rumah, memastikan semuanya dalam keadaan rapi.

Sore itu, suasana di rumah Michelle terasa hangat. Ia dan keluarganya berkumpul untuk makan malam. Papa Shaka, Mama Nadira, Bang Liam, Kak Diana, dan Aisha duduk bersama di meja makan.

"Selamat datang ke meja makan! Apa kabar hari ini?" tanya Papa Shaka sambil tersenyum.

"Baik, Pak! Hari ini seru banget karena belajar bareng teman-teman," jawab Michelle penuh semangat.

"Apa kamu sudah siap untuk ujian?" tanya Kak Diana, menyantap makanan.

"Siap, Kak. Kami sudah belajar sejarah, bahasa Inggris, dan matematika. Semoga semua usaha ini terbayar," balas Michelle.

Aisha yang duduk di sampingnya menyimak, "Kak Michelle, kamu pintar banget! Aku mau belajar juga, dong."

"Boleh, Aisha! Kita bisa belajar bareng nanti," Michelle menjawab, senang bisa berbagi ilmu.

Setelah menikmati makan malam yang penuh canda tawa, mereka semua merasa puas dan bahagia. Dengan perut kenyang, Michelle pergi ke kamarnya dan memutuskan untuk mengulangi pelajaran yang telah dipelajarinya.

Ia mengambil catatan sejarah, membuka buku bahasa Inggris, dan mengerjakan soal-soal matematika. Suasana malam yang tenang menemani, dengan suara hujan lembut di luar jendela. Michelle berusaha fokus, mengingat setiap detail yang diajarkan hari itu.

"Satu-satu, Michelle. Kamu pasti bisa," gumamnya pada diri sendiri saat menandai poin-poin penting di catatannya.

Dengan setiap lembar yang dibaca, rasa percaya diri dan semangatnya semakin tumbuh. Dia tahu, semua usaha ini akan membuahkan hasil. Dengan tekad dan harapan, Michelle melanjutkan belajar hingga larut malam, berusaha sebaik mungkin agar tidak mengecewakan keluarganya dan, tentu saja, Juan.

Pagi hari yang cerah menyambut Michelle saat ia bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Ia mengenakan seragamnya yang rapi, mengecek tasnya untuk memastikan semua perlengkapan belajar sudah dibawa. Dengan semangat, ia berharap ujian yang akan datang berjalan lancar.

"Bang Liam, aku berangkat dulu ya!" panggil Michelle saat melihat kakaknya di ruang tamu.

"Sudah siap? Jangan lupa sarapan," jawab Bang Liam sambil memeriksa ponselnya.

"Aku sudah sarapan, kok. Yuk, kita berangkat!" Michelle melangkah keluar rumah, diiringi senyuman Bang Liam yang mengantar hingga ke sepeda motornya.

Setelah perjalanan singkat, mereka tiba di sekolah. Michelle melangkah masuk dengan perasaan berdebar, tapi penuh harapan. Di area parkir, ia melihat Juan bersama Angelina, Gracia, dan Karel. Senyumnya semakin merekah saat mata mereka bertemu.

"Michelle! Selamat pagi!" Juan melambai, langsung menyita perhatian teman-teman lainnya.

"Pagi, Juan!" balasnya ceria, melangkah mendekat.

Kita dan Senja | TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang