𝟐𝟎. 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐭𝐡𝐞 𝐓𝐫𝐮𝐭𝐡

9 4 0
                                    

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈





Setelah menghabiskan waktu yang menyenangkan di rumah Juan, Michelle akhirnya memutuskan untuk pulang. Dia berpamitan dengan Juan dan keluarganya, merasa senang telah mengenal mereka lebih dekat.

Michelle tersenyum sambil melambai, "Terima kasih untuk hari ini, Ayyara. Dan terima kasih untuk cookies-nya, Om!"

Juan mengangguk lalu membalas lambaian dari Michelle, "Sama-sama, Michelle. Jangan lupa kita bertemu lagi, ya."

Sesampainya di rumah, Michelle segera mengganti bajunya dan menyantap makan malam. Setelah selesai makan, dia mulai membersihkan rumah. Dia mencuci piring, menyapu lantai, dan merapikan kamarnya. Saat merapikan, pandangannya tertuju pada kalender dinding dan dia teringat sesuatu yang penting.

"Oh tidak, hari ini kan anniversary pernikahan Papa dan Bunda yang ke-15 tahun!" bisik Michelle

Tanpa pikir panjang, Michelle segera bergegas ke dapur. Dia membuka lemari dan mencari bahan-bahan untuk membuat kue. Dia ingin memberikan kejutan spesial untuk orang tuanya. Dengan semangat, dia mulai mencampurkan bahan-bahan, mengaduk adonan, dan memanggang kue dalam oven. Selama proses itu, dia teringat semua momen indah yang dialami keluarganya selama ini.

Setelah kue matang, Michelle menghiasnya dengan krim dan taburan cokelat, lalu menyiapkan meja makan untuk makan malam spesial. Dia mengatur piring, gelas, dan menyalakan beberapa lilin untuk menambah suasana romantis. Tak lama setelah semuanya siap, orang tuanya pulang dari kerja.

Bunda terkejut saat memasuki rumah. "Wow, ada apa ini, Michelle?"

Papa senyum lebar lalu berkata, "Bau apa ini? Enak sekali!"

Michelle muncul dari dapur dengan kue di tangan, berusaha menahan rasa gugupnya.

Michelle tersenyum lebar lalu menjawab, "Selamat anniversary, Papa dan Bunda! Ini kue yang aku buat untuk kalian, dan aku sudah menyiapkan makan malam spesial juga."

Ayah dan Bunda terharu melihat usaha putrinya. Mereka saling bertukar pandang, lalu memeluk Michelle erat.

Bunda menjawab dengan mata berbinar,"Terima kasih, sayang. Ini kejutan yang sangat indah"

Papa mengangguk setuju lalu berkata, "Kami sangat bangga memiliki anak sepertimu, Michelle."

Michelle merasa bahagia melihat senyum di wajah orang tuanya. Mereka duduk bersama di meja makan, menikmati makanan yang disiapkan Michelle dan merayakan momen spesial itu dengan penuh kasih sayang. Di tengah-tengah makan malam, Michelle merasakan kehangatan keluarga yang selalu dia impikan, dan hatinya dipenuhi rasa syukur.

"Nak, Bunda sama Papa mau ketemu Juan besok pas pulang sekolah. Bisa nggak?" tanya Bunda.

"Kayaknya bisa, Bun. Nanti aku tanya ke Juan dulu, ya," jawab Michelle.

"Iya, sayang. Kami mau ngobrol sebagai calon mertua," tambah Papa dengan nada bercanda.

"Ih, apaan sih, Pa. Kita masih anak sekolahan, ngapain ngomongin nikah cepet-cepet," balas Michelle sambil tertawa kecil.

Setelah merayakan anniversary pernikahan Papa dan Bunda, Michelle memutuskan beristirahat di kamarnya.

"Bun, aku duluan ya. Udah ngantuk," ucap Michelle sambil menguap.

"Ya sudah, selamat malam, putri kesayangan Bunda."

"Selamat malam, sayang," tambah Papa.

Kita dan Senja | TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang