09. Flutterby | Guardian.
...
Tidak ada yang istimewa dari sebuah perpisahan selain luka akibat ditinggalkan.
....
Fabian: gk balik rumah? lo gak penasaran ada penghuni baru sekarang?
Haidar: siapa?
Fabian: guess who?
Haidar: dia udh datang ke rumah?
Fabian: makanya balik, jangan kelayapan mulu
Fabian: siap siap kena omel oma lagi lo.
Fabian send a picture.
Haidar: gk ngaruh, udh biasa dimarahin
Haidar: dia baik-baik aja, kan? gue otw plg
Haidar: jagain, si cakra kadang otaknya di simpen di dengkul, awas aja gue balik anaknya lecet.
Fabian: balik aja dulu nyet.
Fabian: lagak lo segala minta dijagain, kayak yg udh ketemu aja
Haidar: udh lah. emgnya gue elo? apatis.
FABIAN mendengkus kesal membaca pesan terakhir dari saudara kembarnya. Benar-benar ya orang ini, selain wataknya yang seperti preman, ketikannya juga tidak berperasaan.
"Selby, nanti kalau ada orang yang mukanya jelek mau kenalan sama kamu, tendang aja ya." Fabian mengelus surai hitam Selby. "Pokoknya orangnya tinggi, mukanya kayak preman."
"Siapa kak?"
"Hm nanti Selby ketemu langsung kok."
Selby memiringkan kepalanya, terlihat bingung. "Gak apa-apa, aku udah biasa ketemu sama preman."
Sontak saja membuat Fabian terkejut.
"Di daerah aku, ada preman yang suka malakin hasil kerja anak-anak, namanya Codet, di mukanya ada luka dari sini ke sini." Selby memperagakan bentuk luka yang ada di wajah preman bengis itu. "Kalau gak di kasih uang dia suka mukulin anak-anak."
"Orang ini suka mukulin juga, Kak?"
Sadar kalau sudah membuat sepupu kecilnya salah paham, Fabian langsung menggerakkan tangan di udara dengan wajah panik.
Dia tidak mau membuat Selby mengingat kenangan buruk itu... Fabian tidak bermaksud.
"Bukan, bukan preman beneran."
KAMU SEDANG MEMBACA
Flutterby
Teen Fiction"Kalau aku mati, nanti Papa datang gak ke pemakamanku?" Selby merasa dunianya runtuh dan jungkir balik dalam satu malam. Tiba-tiba orang asing berpakaian mewah datang dan mengaku sebagai Papa--wajahnya datar, minim ekspresi, terlihat menakutkan dan...