FLASHBACK (Part 2)

81 9 1
                                    

(INGAT YA GUYS, INI TIMELINE WAKTU TAHUN 2025, MAKANYA SAYA BIKIN LANGSUNG BULAN RAMADHAN AJA HEHE)

"Bangun yok sayang, sahur dulu kita" ucap teddy pada saat membangunkan Nadin yang masih terlelap

"Iya mas. Oh iya mas, maaf ya tadi ayang gak sempat masak nasi, ayang masak dulu ya mas"ucap Nadin pada sang suami

"Udah mas masakin tadi waktu kamu lagi tidur, udah sekarang mas bantu masak lauk kita untuk sahur aja ya sayang"balas teddy dan hanya dibalas anggukan oleh sang istri

"Memang suami idaman dah mas teddy aku ini. Tapi, maaf ya mas"ucap Nadin yang masih merasa bersalah

"Udah kewajiban mas untuk ngebantu pekerjaan rumah. Jangan sedih gitu dong mukanya, iya mas maafin kok" balas teddy sambil mencubit pelan pipi sang istri

"Kita coba resep apa nih sayang dari buku punya si Abang?"ucap teddy sambil membuka buku resep makanan milik zaf yang memang sengaja dia tinggalkan

"Ayam sambel balado aja ya sayang, baby lagi pengen yang pedes pedes nih"balas Nadin

"Kalo itu dari anak saya, saya mau mau aja yang penting inget, jangan terlalu bedes ya sayangnya papa"balas teddy sambil mengelus perut sang istri yang mulai membesar

"Azraf indra Wijaya, kayaknya cocok untuk nama anak kita ini ya sayang" ucap teddy secara tiba tiba

"Bagus kok sayang, tapi artinya apa sayang?"tanya Nadin kepada sang suami

"Azraf itu artinya cerdas dan menawan, biar kayak papa dan Abangnya yang cerdas dan menawan juga"balas teddy sambil menerawang wajah sang anak

Setelah beberapa saat, merekapun makan bersama untuk sahur pertama mereka ditahun itu dan itu juga tahun pertama mereka melaksanakan puasa sebagai keluarga

Dialin tempat zaf yang sedang makan sahur bersama teman temannya, sesekali bercanda dan bercerita perihal rencana mereka untuk libur yang beberapa Minggu lagi akan tiba

"Kayaknya nanti aku waktu libur bakalan liburan lah sama ayahku, kalian gimana?"ucap Kevin yang mengingat bahwa sang ayah kini mulai sering mendapat waktu untuk keluarganya

"Kalo aku kayaknya ketempat keluarga yang ada di Riau aja lah, papaku juga udah bilang bakalan kesana"balas Fahri

"Kalo saya sih kayaknya bakalan sibuk terus sama kerjaan yang sekarang ini, tapi aku ngerasa ada firasat baik belakangan ini. Tapi, ada kemungkinan kalo aku bakalan ke Manado sama papa dan mamaku untuk puasa sama lebaran disana bareng kakek nenekku"balas zaf panjang lebar pada kedua adiknya itu

"Abis ini kita langsung ke musholla aja ya, aku lagi pengen shalat subuh plus azan disana"balas zaf dan malah mendapat tanggapan biasa saja dari para adiknya itu

"Wahai zafikar Wijaya purba, anda tidak pernah meninggalkan shalat selama disini, dan juga anda yang selalu azan di musholla itu, kurang shaleh apalagi anda wahai abangku yang tampan ini?"balas Kevin sambil menaikkan salah satu alisnya

"Dia bukan di tarnus kayaknya, tapi di pesantren. Gimana gak, shalat gak tinggal, tahajjud hampir tiap malam, ngaji fasih, kalo disuruh azan suaranya bagus, kalo kau perempuan udah kubawa kau ke ortuku sumpah" balas Fahri yang membuat mereka bertiga tertawa

"Yaudah, kuy langsung ke musholla aja, bang Fikri mau ikut gak bang?" Ucap zaf dan pikri setuju untuk ikut bersama

"Permisi, kamu zaf ya? Saya boleh minta tolong gak ke kamu?"ucap Dilan Firmansyah yang menjadi salah satu murid baru di sekolah itu

"Iya saya zaf, minta tolong apatuh? Oh iya kau baru ya disini? Kenalin ini adekku Kevin sama Fahri"balas zaf sambil menyalami tangan sang teman barunya itu

"Saya Dilan Firmansyah, saya boleh minta tolong diajarin ngaji gak? Tapi kalo kamu mau ngajarin saya dari iqra', soalnya saya gak pernah baca Al Quran"balas Dilan dengan wajah yang malu

"Nanti saya ajarin, sekarang kita shalat aja ya, dan saya bangga sama kamu karena mau mencobaembaca pedoman hidupmu"balas zaf sambil tersenyum

Setelah selesai shalat, zaf langsung mengajari Dilan untuk membaca iqra' dengan perlahan dan itu semua disaksikan oleh Fahri,Kevin,Fikri, dan juga Drian yang ingin melaporkan hal baik itu kepada teddy

"Kita sampe sini dulu ya Dilan, besok abis shalat subuh bareng, kita langsung lanjut ya, semangat ya"ucap zaf setelah selesai mengajari Dilan

"Makasih banyak ya zaf udah mau ngajarin saya, maaf udah buat waktu kamu berkurang gara gara saya, dan hanya ini yang bisa saya berikan sama kamu zaf"balas Dilan sambil memberikan uang 50 ribu rupiah

"Saya ikhlas kok, santai aja ya. Saya juga dulu gak mudah kok di ajarin, udah ya, uang itu kamu simpen aja" balas zaf yang menolak pemberian Dilan dan itu tak luput dari perhatian Drian yang terus merekam aktifitas zaf setelah shalat subuh itu

*****
Setelah melihat video yang dikirimkan oleh Drian kepadanya, teddy langsung terharu melihat kesabar sang anak yang tetap sabar mengajari Dilan yang belum pernah membaca Al Qur'an

"Cucu saya hebat ya ted, selain jago bela diri, dia juga bisa bantu temennya yang belum bisa baca Al Quran"ucap pak Prabowo yang tanpa sengaja melihat rekaman video yang dikirim Drian

"Saya juga salut sama si Abang pak, dia mau ngajarinnya dari iqra' dan dia gak mau nerima imbalan dari temennya itu. Saya bangga sekali sama dia pak"ucap teddy kepada sang presiden

"Saya gak bisa ngegambarin cucu saya itu ted. Dia baik, penyayang keluarga, dan juga rela berkorban dan sekarang ditambah lagi dia yang mau mengajari temannya yang lagi dalam kesulitan. Saya baru liat ada remaja se sempurna dia ted"ucap pak Prabowo yang membuat mata teddy seketika berkaca kaca melihat sang anak yang menurutnya begitu sempurna

"Adiknya pasti bakalan senang kalo tau dia akan bisa memiliki Abang yang se sempurna zaf ya"lanjut pak Prabowo dan mendapat anggukan dari teddy

Setelah perbincangan yang cukup panjang itu, pak Prabowo meninggalkan teddy yang masih merenung mengingat wajah bahagia sang anak

'Papa gak sabar liat Abang bertugas lagi sama papa disini bang. Mama kamu juga udah ngandung adik yang kamu minta bang. Papa juga bangga banget sama kamu nak' ucap teddy dalam hati

Teddy sebenarnya sempat berfikir bahwa dia adalah anggota keluarga yang belum berkorban apapun untuk keluarganya ini karena sang istri yang sudah rela mengorbankan tubuh ramping dan indahnya untuk memberikan teddy darah dagingnya sendiri, dan zaf yang rela bertaruh nyawa demi menyelamatkan dirinya bahkan sang presiden yang kini dia anggap sebagai seorang ayah juga

Namun, itu semua berbeda dengan zaf dan Nadin. Mereka berdua berdua benar benar membutuhkan teddy karena tanpa teddy sadari dialah yang menjadi penyemangat Nadin dan terlebih lagi zaf yang selalu ingin berada bersama sang papa

Nadin juga yang sekarang menjadi istrinya berfikir bahwa teddy adalah sosok yang sudah sangat sempurna perihal teddy yang kini menjadi suaminya masih bisa meluangkan waktunya untuk sekedar memberi kabar dan bertanya kabar dirinya dan calon buah hatinya yang selalu membuat Nadin bangga terhadap sosok yang kini menjdi suaminya itu

Bersambung...

Bentar lagi babang zaf balik lagi nih guys hehe. See you next time guys bye bye 👋👋👋

Menjadi anak sang mayor (teddy indra wijaya) seson2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang