"Cacaa!" Rony menyusul salma ke dapur dan menatap istrinya dengan kesal.
Salma yang tengah membuat brownies dengan mamak yati menatap rony.
"Kenapaa ?"
"Lo lama."
"Gue kan masih buat brownies sama mamak. Lagian kenapa sih, mam udah, beli lego baru udah. Apa lagi coba.., Ya Allah."
Salma menatap rony kesal. Bagaimana tidak, rony rewel sekali sejak tadi, mengganggu ngidamnya saja yang sedang ingin membuat brownies dengan mamak mertua.
Padahal semua sudah salma siapkan. Rony balik manggung sudah langsung salma suapin makan, rony cerita beli lego baru 9,2jta juga salma tidak marah, salma biarkan, karena dia tau kalau rony suka. Random banget minta sirup markisa juga sudah salma kasi, salma sampai minta tolong supir mertuanya belikan karena tak ada di rumah di priuk. Apa coba kurangnya, pening salma. Mau buat brownies sama mertua sambil ngobrol santai aja susah sekali.
Rony mendekat ke salma, menatap memelas istrinya. "Ngantuk, mau bobo ca."
Salma menghembuskan nafasnya kala mendengar rony yang merengek kembali.
"Bobo sendiri dulu, ya. Gue masih buat brownies sama mamak."
Rony menggeleng tak mau, tangannya meraih ujung kemeja yang salma kenakan. "No, bobo sama lo. Mau nen."
"Tapi gue masih buat brownies."
Rony menatap ke meja pantry. "Kan belum mulai, kelonin dulu. Ngantuk caa, nanti mau pergi anter paul."
Salma kembali menghembuskan nafasnya, kali ini aura pasrahnya terasa sekali. "Ya udah, iyaa."
Salma menatap ke arah mamak yati. "Mak, sal kelonin rony bentar ya. Mamak jangan keluar, sal beneran pengen bikin brownies sama mamak, pengen banget."
Mamak yati tersenyum, dia usap punggung mantunya. "Iya kak, mamak di rumah kok. Dah, kamu kelonin dulu bayik gede kamu. Ntar rewel lagi pas udah mulai bikin."
Mamak yati menatap meja pantry. "Mamak biar siapin semua bahan- bahannya dulu, ya."
Salma menggeleng. "Nanti aja bareng sal, mak. Sal mau ikut siapin juga. Mamak duduk di ruang tamu dulu, ya. Sal bentar aja, rony udah ngantuk, nyusu nya paling bentar juga."
Mamak yati kembali mengangguk. "Lucu banget sih ngidamnya, pengen buat brownies sama oma nya. Iya deh kak, mamak tunggu kakak. Nanti kita siapin bareng- bareng."
"Caa..." suara rengekan rony terdengar lagi bersamaan pada tarikan pada ujung kemeja salma.
Salma meraih tangan rony, menggenggamnya. Salma menatap mamak yati kembali. "Makasi yaa mak, tunggu ya. Sal janji cuma sebentar."
Mamak yati mengangguk dan tersenyum. "Iyaa sayang. Dah sana, kelonin dulu bayik gede kamu. Mamak di ruang tamu, ya."
Mamak yati berlalu ke ruang tamu seraya terkekeh kecil melihat kelakuan rony. Putranya itu tak berubah, masih saja manja padahal sebentar lagi akan jadi calon papa.
"Ayok bobo."
Salma menarik tangan rony, membawa suaminya itu ke kamar bujangnya di priuk.
"Eh eh, jangan dikucek matanya. Kebiasaan ih."
"Ngantuk, caa..." rengek rony menghentakan jalannya.
Salma menahan tangan rony yang hendak mengucek matanya. Sebagai gantinya salma mengusap pinggir mata rony dan sekitar wajahnya.
"Jangan gitu ah jalannya. Ini di tangga, nanti jatoh rony." Salma memperingati rony, sebab mereka tengah menaiki tangga menuju kamar rony di lantai dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman tapi Menikah 3
Chick-Lit[ 📌 PART of- MARRIAGE LIFE : Teman tapi Menikah ] _ Marriage isn't scary, saat dijalani dengan orang yang tepat. Membersamai salma rony menanti our lil' Aditama's dengan konflik ringan seputar rumah tangga. ••• BLURB "Papa?" Beo rony menatap salma...