Bab 135 | permintaan mas bayik

1.7K 231 45
                                    

Selamat membaca, luv. Tolong tinggalkan dollar 💵💰

.
.

"Kasian kali yang di film kemarin, ron

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kasian kali yang di film kemarin, ron. Si kania kania itu. Padahal di film dia cerita kalo ibunya suka buatin makanan favoritnya tiap dia pulang kampung. Ga nyangka pulang kampungnya kali kemarin pas dia udah sukses jadi penjual toko kelontong di kota bakal kayak gitu. Pasti bakal berasa beda banget hikss...."

Rony diam mendengarkan setia kata- kata yang keluar dari mulut salma, sedikitnya dia berusaha memahami. Istrinya itu membuka topik pagi mereka dengan topik yang sedikit sedih. Membahas tentang isi film yang rony sendiri tak tau judulnya apa, ceritanya tentang apa, tau- tau pokoknya si pemeran utama yang sukses punya toko kelontong di kota pulang kampung karena ibunya meninggal dunia.

Rony kalo boleh jujur sebenarnya tidak masalah mau salma cerita seluruh isi dunia sekali pun, yang membuatnya menghela nafas kasar sekarang adalah salma bercerita sambil ikut menangis juga. Sudah tiga sampai lima lembar tisu dipakai salma untuk menyeka air matanya sendiri.

"Udah dong, ca. Jangan nangis terus sayang."

"Gaa bisa, ronyy! Ini tuh sedih banget tau! Hikss..."

Rony menggaruk kepalanya yang tidak gatal menghadapi mood salma kali ini.

"Iya iyaa, sini dipeluk."

Rony merentangkan tangannya lebar, membuat salma menghamburkan diri masuk ke dekapannya. Salma tidak menolak sama sekali. Membiarkan dirinya menangis dalam dekapan hangat rony.

"Hormon hamilnya nyebelin banget nih." kekeh rony, lucu juga melihat istrinya nangis bombay pagi- pagi begini.

"Hikss sedih..." salma menenggelamkan wajahnya pada dada bidang rony seraya mengusal disana.

"Apelnya gak mau diabisin? Satu lagi ini." ujar rony setelah salma melerai pelukan mereka. Rony meraih apel tersebut dan menyuapkan potongan apel ke mulut salma. Syukurnya salma dengan senang hati membuka mulut.

"Rwonwy..." panggil salma tiba- tiba di sela keasikan mengunyah apelnya.

Rony menatap gemas istrinya, dia usap kepala salma. "Telen dulu, sayang."

Salma manut dan nurut, selanjutnya salma diam sejenak menelan habis apel itu dulu. Salma bergeser sedikit menjauh dari rony, mengubah posisinya menyamping sambil bersandar di sofa menatap suaminya.

"Kenapa hmm?" Rony balas menatap salma, mengusap pipi gembil istrinya dan mengelusnya pelan.

"Nyuci mobil kayaknya seru deh." ujar salma dengan sangat randomnya setelah menangisi film yang dia tonton kemarin.

"Hah?" Rony mengernyitkan keningnya. "Cuci mobil gimana?"

"Ya cuci mobil. Mobilnya dimandiin pake air sama sabun." balas salma sambil mengusap- usap perut buncitnya, menatap rony lamat sekali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teman tapi Menikah 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang