15. Pantai

11 4 6
                                    

Matahari baru keluar dari sarangnya dan dengan tumbennya Aya juga ikut keluar dari sarangnya. Di hari libur seperti ini biasanya Aya akan bangun siang, tapi hari ini Aya semangat bangun pagi karena sejak kemarin Eri dan Yugi mengajaknya ikut ke pantai bersama Tante Sonya. Aya yang sudah lama sekali tidak berlibur itu pastinya sangat semangat saat diajak ke pantai.

Aya keluar dari kamarnya menenteng tas berisi baju ganti dan perlengkapan lainnya ke ruang tamu yang sudah penuh dengan peralatan piknik milik Tante Sonya.

"Wuihh, Aya udah siap aja," sapa Tante Sonya yang masih menyiapkan barang-barang.

"Hehehe iya dong Tan. Semangat banget ini, Aya udah lama gak liburan," sahut Aya sambil duduk di sofa dan menaruh tasnya.

"Pasti suntuk ya jadi mahasiswi?"

"Jangan ditanya deh, Tante."

Tante Sonya terkekeh pelan.

"Abang sama Kak Juan mana, Tan?" tanya Aya sambil celingak-celinguk.

"Juan masih beres-beres di kamarnya, kalau Yugi tadi udah pergi jemput Eri,"

Aya mengangguk pelan. "Oohh iya iya. Jadi kita berangkat terpisah aja, Tan?"

"Iya, kita duluan aja. Nanti Abang kamu nyusul," jelas Tante Sonya. "Aduh, sendoknya lupa." Tante Sonya menepuk dahinya lalu pergi ke ruang makan untuk mengambil beberapa sendok dan garpu.

Aya menyilangkan kakinya lalu bersandar di sofa. Ia mengambil smartphone-nya kemudian asik scrolling sosmed sambil menunggu Tante Sonya dan Kak Juan. Begitu ada suara langkah kaki mendekat, Aya menaruh smartphone-nya sejenak.

"Rame amat pagi-pagi, ada apaan ini?" dengan rambut acak-acakan, Hazan datang dan terkejut melihat ruang tamu yang penuh dengan barang. "Waw, lo mau piknik?" tanyanya sambil melihat peralatan piknik di sana.

"Iya nih Hazan, Hazan mau ikut?" sambar Tante Sonya yang datang dari belakang Hazan. "Yuk ikut aja biar rame," tambahnya.

"Ahaha makasih Tante," Hazan menggeleng pelan.

"Gausah sok malu-malu gitu, Zan." Aya tertawa kecil.

"Acara keluarga bukan, ini? Gaenak lah kalau gue ikut,"

"Gapapa kok, main-main doang ini Zan." ujar Tante Sonya yang hampir selesai merapikan barang-barangnya.

"Weh, ada Hazan. Lo ikut juga, Zan?" entah dari mana, tiba-tiba Juan sudah di belakang Tante Sonya dengan tasnya.

"Ngga Bang, belum jadi keluarga gue," kelakar Hazan.

"Hah? Maksudnya?"

"Hehehe ngga Bang, becanda."

Juan tertawa pelan karena ocehan Hazan yang gak jelas. "Buru dah Zan, siap-siap. Bawa baju ganti aja gih, sana."

"Ih kaga Bang, gak ikut ah gue."

"Lo mau pergi, Zan?" tanya Aya nimbrung.

Hazan menggeleng pelan.

"Ada rencana apa hari ini? Kalau gak ada, ikut aja yuk," ajak Tante Sonya lagi.

Hazan bingung. Kok semuanya maksa ikut, ya? Kan Hazan jadi enak. Jadi pengen ikut beneran.

"Setau gue Jefran sama Mahen full di luar hari ini. Kosan kosong loh, Zan. Ikut aja udeh," bujuk Juan lagi.

"Gas lah Zaaan," timpal Aya.

"Iya deh kalau Hazanlicious ini pada maksa, yaudah. Gue bisa apa?" kelakar Hazan yang tak lama kemudian ditoyor Juan.

Tebak-Tebak Rasa ; Haechan Jeno Mark ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang