komennya dong, semangati aku ಥ‿ಥ tapi plis bukan komen "komen" or "semangat kak/lanjut kak" ya, aku mau tau feedback kalian di cerita ini 😭😭
***
Tujuh hari berturut-turut, Eden telah dipekerjakan sebagai pelayan pribadi Tuan Besar Astassier, maka rutinitas hariannya ikut berubah. Perubahan yang aneh bila ia dimintai pendapat, sebab hari-hari Eden kini berkutat di kamar dan perpustakaan. Mulai pagi hingga petang, ia akan membantu tuannya menyalin informasi dari buku-buku tua yang isinya sangat membuat pusing. Bagi seorang pelayan tanpa latar belakang edukasi tinggi seperti Eden, tugasnya terasa lebih berat dan menyita banyak waktu sekalipun itu hanya untuk memahami satu halaman saja.
Dua hari pertama, ia sampai ketiduran di perpustakaan lantaran pantangan Aurelius untuknya keluar sebelum pekerjaan selesai—untung saja Giulia datang membawakannya makanan, jadi ia tak begitu merana harus puasa. Kemudian, entah apa yang kala itu tuannya pikirkan; pada hari berikutnya, beliau memberi izin Eden untuk melanjutkan pekerjaan di kamar tinggalnya. Pria itu berpesan tegas supaya buku-buku yang keluar dari pintu perpustakaan harus segera dibawa kembali dengan utuh esok paginya.
Di sela rehatnya menulis, terkadang Eden mengamati bagaimana para pelayan pribadi lainnya bekerja. Ia pikir akan lebih efisien untuk belajar dengan cara mencontoh langsung pelayan senior ketika bertugas. Namun, ia lihat mereka tak ada yang seperti dia—tidak dikurung di perpustakaan hanya untuk membaca dan menulis seharian. Pekerjaan mereka juga begitu ‘normal,’ misalnya menyiapkan meja makan untuk sang tuan, memilihkan baju, dan segala hal lain yang lazimnya dilakukan pelayan pribadi. Apakah Tuan Besar sengaja membuatnya sibuk sendiri karena tak percaya pengalamannya cukup baik untuk melayani beliau langsung? Ya, itu mungkin saja, toh Eden baru jadi pelayan manor Astassier kurang dari satu bulan, malah aneh bila Aurelius segera membiarkannya berkeliaran di dekatnya dengan leluasa.
Apa pun itu, tak apalah, ia jalani saja. Hitung-hitung jadi ganti dulunya ia tak pernah bisa bersekolah sampai tamat karena kondisi keluarga.
Pagi ini Eden sudah siap pergi ke perpustakaan seperti biasa. Buku tertumpuk dalam dekapan tangan, lalu ada di atasnya beberapa lembar hasil salinan yang sudah ia tulis. Kala tiba di lorong menuju ruang baca itu, maniknya memincing dari kejauhan, melihat Madam Edith sudah berdiri di depan pintu. Oh, tidak, ia membatin panik seraya mulai berlari. Tuannya pasti telah tiba lebih dulu; tidak ada batas waktu pasti, jelasnya siapa pun yang datang setelah beliau dianggap terlambat. Sial, padahal pukul-pukul segini, Tuan Besar biasanya masih bersantai di kamar kediamannya.
Pergerakan tergesa Eden mencuri lirikan mata Madam Edith yang lekas terlihat marah. Ayolah, ini masih pagi, dan Eden mungkin akan kena omel oleh dua orang langsung. “Maafkan saya, Nyonya, saya tidak tahu Tuan akan tiba seawal ini.” Napas sedikit ngos-ngosan, Eden inisiatif meminta maaf sebelum sang Madam merasa butuh mendisiplinkan perilakunya. Ia tidak mendengar ada jawaban dalam tiga detik pertama; Madam Edith lalu mendecih sinis. “Taruh buku-buku itu kembali pada tempatnya, setelahnya kau ikut aku.” Ujar beliau, berdirinya geser supaya tak menghalangi pintu, dan Eden kembali bertanya-tanya. Anak itu sudah akan angkat tangan untuk mengetuk, tidak mau dikira lancang oleh Tuan Besar di dalam. Ketika itu, Madam Edith menengok, “Tak perlu, Tuan tidak di sana. Beliau berangkat mengunjungi estate orang tuanya pagi buta tadi.”
Manik Eden memancarkan rasa ingin tahu saat dengar tuturan tersebut, ia tak bisa menahan untuk tanya, “Apa Tuan memang biasa berpergian di waktu fajar? Apakah terjadi sesuatu, Nyonya?” Sudah bisa ditebak, semua pertanyaan yang dia ajukan undang respon tak suka bagi si lawan bicara. Tapi, hei, apa salahnya bertanya, kan Eden juga pelayan pribadi Aurelius yang mestinya akan sangat sibuk bila sang tuan ada rencana berpergian.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNLINKED | ft. Noren
FanficEden datang ke rumah itu untuk melayani pria paling absolut di negeri ini, sang kepala keluarga bangsawan Astassier, Aurelius.